Johannes Jacobus Ras: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 3 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q2159773
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 1:
[[Berkas:Hans Ras c.1976.jpg|thumb|Hans Ras pada tahun 1976.]]
'''Johannes Jacobus (Hans) Ras''' ({{lahirmati|[[Rotterdam]]|1|4|1926|[[Warmond]]|22|10|2003}}) adalah seorang profesor emeritus [[bahasa Jawa|bahasa]] dan [[sastra Jawa]] pada [[Universitas Leiden]]. Ia menjabat sebagai profesor mulai dari tahun [[1985]] - [[1992]]. Selain itu beliaudia adalah kepala kantor cabang [[KITLV]] pertama di Jakarta.
 
== Masa kecil ==
Baris 13:
Setelah kembali ke Belanda ia melaksanakan [[wajib militer|kewajiban militernya]]. Lalu pada usia 24 tahun, ia melamar pada perusahaan dagang Internatio-Müller di Rotterdam. Ia dikirim ke Indonesia dan ditempatkan di [[Jakarta]]. Beberapa waktu kemudian ia dipindahkan ke [[Banjarmasin]] dan diberi tugas untuk membeli karet rakyat. Pada saat itu ketika hubungan antara Indonesia dan Belanda sangat genting, merupakan sebuah usaha yang berbahaya. Serikat-serikat buruh lokal yang berhaluan kiri menentang modal kolonialis yang mereka. Antara lain beberapa karyawan yang dipecat meminta tolong dukun untuk menyantet rumahnya. Akhirnya ia mengambil kesimpulan bahwa tidaklah mungkin baginya untuk bekerja di Indonesia.
 
Namun masa tugasnya di Kalimantan memupuk rasa ketertarikan Ras pada Indonesia dalam semua aspek. Guru besar sastra Melayu kala itu, professor G.W.J. Drewes menyarankannya untuk melakukan ujian penerjemah bahasa Indonesia. Pada tahun 1959 Ras berhasil meraih ijazah ini, sehingga ia bisa melakukan studi pada universitas Leiden.
 
Pada saat ujian ia bertemu dengan Widjiati Soemoatmodjo. Widjiati bekerja pada KBRI Den Haag. Pada tahun 1960, Widjiati dipindahkan ke [[Brusel]]. Hal ini membuat Ras banyak melakukan perjalanan pulang balik dari Leiden ke Brusel menggunakan sebuah scooter. Bahkan sebuah kecelakaan parah yang membuatnya gegar otak tidak mencegahnya.
 
Sementara itu Ras dengan tekun melanjutkan studinya, termasuk studi [[bahasa Arab]] dan [[bahasa Sanskerta]] yang diwajibkan. Pada tembok di kamar [[kost]]nya di [[Leiden]] ditempel banyak daftar-daftar kata dan kalimat yang ia usahakan untuk dihapalkan saat ia bercukur pada pagi hari.
Baris 36:
Beberapa makalah penting Ras dijilid pada tahun 1992 dalam bukunya ''The Shadow of the Ivory Tree''. Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, Ras mengusahakan sebuah suntingan baru ''[[Pararaton]]'', sebuah teks sejarah dalam bahasa Jawa Pertengahan. Teks ini dilihat dari sudut pandang filologis dan sejarah kesusastraan salah satu teks Jawa Kuna yang sangat rumit. Sebelumnya teks ini pernah disunting dan diterbitkan oleh [[J.L.A. Brandes]] pada tahun [[1898]] dan I Gusti Putu Phalgunadi pada tahun 1996. Namun suntingan teks Brandes kurang memuaskan dan suntingan Phalgunadi secara filologis tidak bisa diterima.
 
Sayang sekali karena keadaan kesehatan Ras, suntingan teksnya yang terakhir ini tidak bisa diselesaikannya.
 
Ras mengambil tempat secara terhormat dalam bidang studi Indonesia menurut tradisi Leiden. Publikasi-publikasinya menonjol berkat penelitian-penelitian fakta-faktanya yang sangat mendalam, dengan sumber-sumber yang seringkali dalam bentuk naskah manuskrip. Hal ini dikombinasikannya dengan pengetahuan ilmiahnya meluas, kritis, dan kecerdasannya yang tajam.
Baris 45:
Meski Ras adalah seorang ilmuwan model ''tempo doeloe'' dan agak menjaga jarak dengan para mahasiswanya, Ras juga berusaha supaya para siswanya merasa dekat dengan bidang mereka dengan mengadakan kuliah berbentuk seminar dengan makalah-makalah, presentasi dan diskusi. Hal ini kala itu pada jurusan Asia Tenggara dan Oseania bukanlah suatu hal yang lazim. Selain itu kadangkala Ras juga memberikan presentasi untuk para mahasiswa di rumahnya.
 
Ras juga menyebarkan perasaan cinta terhadap budaya dan [[suku Jawa]], pada bidang ilmu pengetahuan dan bidang lainnya. Ras juga tertarik kepada orang-orang di Belanda yang mencintai budaya Indonesia, terutama budaya Jawa misalkan Rien Baartmans. Rien Baartmans adalah seorang pemain boneka atau mungkin bisa disebut dengan istilah dalang dari Haarlem yang tidak hanya menggelar pertunjukan boneka Belanda tetapi juga bisa menggelar pertunjukan wayang dengan indah. Rien juga sangat terkenal pada kalangan anak-anak Belanda. Terutama pertunjukan Wayang Kancilnya sangat populer.
 
Contoh lainnya adalah Ger van Wengen yang kala itu bekerja di Museum Antropologi dan berusaha memopulerkan ilmu pengetahuan. Data-data yang diberikan Hans Ras kepadanya sangat berguna, – seperti bukunya ''De schending van Soebadra'' - dan di sisi lain Ras juga banyak belajar dari Ger.
Baris 69:
* {{en}} 1982b, ‘The social function and cultural significance of the Javanese wayang purwa theatre.’ ''Indonesia Circle'' 29:19-32.
* {{en}} [[1985]]The main characters of the Wayang Poerwa, thirty-seven colour plates, with a summary of the Pandawa cycle, Dordrecht: Foris Publications, Reeks Indonesische herdrukken, ISBN 90-6765-069-2
* {{en}} [[1986]]a, ‘The Babad Tanah Jawi and its reliability. Questions of content, structure and function.’ In: C.D. Grijns and S.O. Robson (eds.), ''Cultural contact and textual interpretation''. Papers from the Fourth European Colloquium on Malay and Indonesian Studies, held in Leiden in 1983 (Dordrecht, Cinnaminson: Foris. VKI 115), pp. 246-273 246–273.
* {{en}} 1986b, ‘Hikayat Banjar and Pararaton. A structural comparison of two chronicles.’ In: C.M.S. Hellwig and S.O. Robson (eds.), ''A man of Indonesian letters'' (Dordrecht, Cinnaminson: Foris VKI 121), pp. 184-203 184–203.
* {{nl}} 1986c, ‘Hofdichters op Java in de Hindu-Javaanse tijd (negende tot zestiende eeuw)’. In De Bruyn, Idema en Van Oostrom, ''Dichter en hof. Verkenningen in veertien culturen.'' Utrecht: HES. blz. 225-243.
* {{nl}} [[1987]], ‘Betekenis en functie van de Babad Tanah Jawi.’ In: W.L. Olthof, ''Babad Tanah Jawi. Javaanse Rijkskroniek''. W.L. Olthofs vertaling van de prozaversie van J.J. Meinsma, lopende tot het jaar 1721 (Dordecht: Foris. 2nd, rev. ed. with an introduction by J.J.Ras KITLV Indonesische Herdrukken), pp.ix-liv. Tekst ISBN 90-6765-219-9 (order at kitlv). Vertaling ISBN 90-6765-218-0 (order at kitlv).
* {{en}} 1987, ‘The genesis of the Babad Tanah Jawi. Origin and function of the Javanese court chronicle.’ ''BKI'' 143: 343-356.
* {{en}} [[1990]], ‘Javanese tradition on the coming of Islam.’ In: W.A.L. Stokhof and N.J.G. Kaptein (eds.), Makalah-makalah yang disampaikan dalam rangka kunjungan menteri agama R.I.H. Munawir Sjadzali, M.A. ke Negeri Belanda (31 Oktober – 7 November 1988) (Jakarta: INIS, Seri INIS 6), pp. 147-178 147–178.
* {{ms}} 1990b, ''Hikayat Banjar''. Diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kementerian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur. ISBN 983-62-1240-X.
* {{en}} 1990c, 'In memoriam Professor C.C. Berg', 18-12-1900 tot 25-6-1990, ''BKI'' 147-1 (1991):1-11.
Baris 80:
* {{en}} [[1992]], ''The Shadow of the Ivory Tree. Language, literature and history in Nusantara''. Semaian 6. Vakgroep Talen en Culturen van Zuidoost-Azië en Oceanië, Rijksuniversiteit te Leiden. ISBN 90-73084-07-5.
* {{nl}} [[1994]], 'Geschiedschrijving en de legitimiteit van het koningschap op Java', ''BKI'' 150-3 (1994):518-38.
* {{en}} [[2001]], ''Sacral kingship in Java''. In: Marijke J. Klokke & Karel R. van Kooij (eds.), Fruits of inspiration. Studies in honour of Prof. J.G. de Casparis, retired Professor of the Early History and Archaeology of South and Southeast Asia at the University of Leiden, the Netherlands, on the occasion of his 85th birthday, pp. 373-388 373–388. Groningen: Egbert Forsten, 2001. [Gonda Indological Studies 11.] ISBN 90-6980-137-X geb
 
== Lihat pula ==
Baris 86:
 
== Pranala luar ==
* {{nl}} [http://www.sastom.demon.nl/jjras In memoriam Prof. Dr. J.J. Ras]]
 
{{lifetime|1926|2003|Ras}}