Syahadat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k update |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (3), Beliau → Dia (2) |
||
Baris 31:
Kalimat ''Laa Ilaaha Illallah'' sebenarnya mengandung dua makna, yaitu makna penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah, dan makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar hanyalah Allah.<ref>{{cite web|url=http://www.mediamuslim.info/index.php?option=com_content&task=view&id=3&Itemid=9|title=Tahukah Antum Makna Syahadat Laa Ilaaha Illallaah}}</ref>
Berdasarkan ayat ini, maka mengilmui makna syahadat [[tauhid]] adalah wajib dan mesti didahulukan daripada rukun-rukun Islam yang lain. Di samping itu Rasulullah pun menyatakan: "Barang siapa yang mengucapkan ''Laa Ilaaha Illallah'' dengan ikhlas maka akan masuk ke dalam surga."<ref>Hadits riwayat Imam Ahmad dengan sanad yang shohih.</ref><ref>Al Hasan Al Bashri rahimahullah pernah diberitahukan bahwa orang-orang mengatakan,”Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah maka dia akan masuk surga.” Lalu
Yang dimaksud dengan ''ikhlas'' di sini adalah memahami, mengamalkan dan mendakwahkan kalimat tersebut sebelum yang lainnya, karena di dalamnya terkandung tauhid yang karenanya Allah menciptakan alam.<ref>''Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).'' (Ath-Thur: 35-36)</ref>
[[Rasulullah]] (Muhammad) tinggal selama 13 tahun di [[Makkah]] mengajak orang-orang dengan perkataan
=== Kandungan syahadat ===
Baris 68:
== Asas dari tauhid dan Islam ==
''Laa Ilaaha Illallah'' adalah asas dari tauhid dan Islam.
[[Ibnu Rajab]], seorang ulama besar, mengatakan: "Al ilaah adalah yang ditaati dan tidak dimaksiati, diagungkan dan dibesarkan dicinta, dicintai, ditakuti, dan dimintai pertolongan harapan. Itu semua tak boleh dipalingkan sedikit pun kepada selain Allah. Kalimat ''Laa Ilaaha Illallah'' bermanfaat bagi orang yang mengucapkannya selama tidak membatalkannya dengan aktivitas kesyirikan."
Baris 78:
# Dasar-dasar perubahan
# Hakikah dakwah para rasul
# Mendapat ganjaran besar<ref>Ubadah bin Shamit meriwayatkan dari nabi {{saw}}
== Perkara yang membatalkan ==
|