Brahma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (4), Beliau → Dia (2)
Baris 41:
 
== Penggambaran ==
Dewa Brahma digambarkan sebagai sosok dewa dengan empat muka yang menghadap ke empat penjuru arah mata angin (Caturmukha Brahma) yang melambangkan kekuasaan terhadap Catur Weda, Catur Yuga (empat siklus waktu), Catur Warna (empat pembagian masyarakat berdasarkan keterampilan). BeliauDia dilukiskan sebagai seorang pria tua dengan janggut putih yang memiliki makna leluhur dari seluruh jagat raya, memiliki empat tangan yang memegang alat-alat seperti:
# Aksamala/tasbih : simbol tiada awal dan tiada akhir.
# Sruk (sendok besar), dan Surva(sendok biasa) simbol dari upacara yadnya.
# Kamandalu/kendi simbol dari keabadian.
# Pustaka yang merupakan simbol dari Ilmu Pengetahuan.
BeliauDia berwahana Hamsa (Angsa) putih yang merupakan simbolisasi dari kebijaksanaan, dan kemampuan memilah baik dan buruk. Terkadang beliaudia juga digambarkan sedang duduk dalam keadaan meditasi diatas bunga Padma (lotus) Merah yang merupakan lambang Kesucian lahir bathin.
 
Dewa Brahma disandingkan dengan Dewi Saraswati sebagai dewi Ilmu Pengetahuan. Hal ini merupakan sebuah makna tersirat bahwa suatu penciptaan atau suatu karya tanpa landasan ilmu pengetahuan adalah sia-sia.
 
== Dewa Brahma di Bali ==
Dalam kehidupan beragama Hindu di Bali, dewa Brahma tidak pernah bisa dilepaskan dari nafas berkeagamaan di Bali.Penggambaran Dewa Brahma di masyarakat Hindu Bali tidak jauh berbeda dengan penggambarannya di India. Dalam kepercayaan di Bali Dewa Brahma diyakini sebagai Dewanya Dapur, Penguasa dan pelindung arah Selatan, bersenjatakan Gada, berwahana Angsa, memiliki Sakti Dewi Saraswati, atribut serba merah,
 
Dalam Pemujaan dilingkungan desa adat, beliaudia dipuja di sebuah pura yang bernama Pura Desa atau Pura Bale Agung, yang mana dalam pura ini akan ada bangunan yang terbuat dari batu bata sebagai penghormatan kehadapan beliaudia. Sedangkan secara regional Bali, pemujaan Dewa Brahma berada di Pura Luhur Andakasa.
 
== Mantram ==
Baris 83:
== Brahma dalam ''Bhagawadgita'' ==
 
Dalam kitab suci ''[[Bhagawadgita]]'', Dewa Brahma muncul dalam bab 8 sloka ke-17 dan ke-18; bab 14 sloka ke-3 dan ke-4; bab 15 sloka ke-16 dan ke-17. Dalam ayat-ayat tersebut, Dewa Brahma disebut-sebut sebagai Dewa pencipta, yang menciptakan alam semesta atas berkah dari [[Tuhan]] Yang Maha Esa. Dalam ''Bhagawadgita'' juga disebutkan, siang hari bagi Brahma sama dengan satu Kalpa, dan Brahma hidup selama seratus tahun [[Kalpa]], setelah itu beliaudia wafat dan dikembalikan lagi ke asalnya, yakni [[Tuhan]] Yang Maha Esa.
*
 
== Siklus Dewa Brahma ==
Baris 127:
* {{en}} [http://www.sanatansociety.org/hindu_gods_and_goddesses/brahma.htm Sanatan Society: Brahma]
* {{en}} [http://www.stephen-knapp.com/gods_and_goddesses_of_vedic_culture.htm Stephen Knapp: Gods and Goddesses of Vedic Culture]
 
 
{{Hindu Dewa}}