Pendeta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib) |
Okkisafire (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Pendeta''' ([[Aksara Dewanagari|Dewanagari]]: [[wikt:पण्डित#Sanskrit|पण्डित]], ''paṇḍit'') adalah sebutan bagi pemimpin agama. Kata ''pendeta'' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta: ''Pandita'']]) berarti [[brahmana]] atau [[guru]] agama Hindu atau Buddha. Di Indonesia, saat ini istilah pendeta digunakan untuk sebutan pemimpin agama [[Kristen Protestan]].
==Hindu==
Pandita juga disebut [[pedanda]].
==Buddha==
Pandita agama Buddha merupakan guru pembabar dharma.
==Kristen==
Dalam agama Kristen, pendeta adalah seorang [[pengajar umum]] dalam [[jemaat]].<ref name="Wismoady">S. Wismoady Wahono, P.D. Latuihamalo, F. Ukur. 1984. Tabah Melangkah STT ke 50. Jakarta: STT Jakarta. Hlm.148-149.</ref> Ia memiliki kewajiban untuk menentukan suasana dalam jemaat sehingga jemaat dapat lebih giat memenuhi panggilannya sebagai sebuah [[persekutuan]] yang [[belajar-mengajar]].<ref name="Wismoady"/> Selain itu, pendeta juga merupakan seorang [[pengajar khusus]], dimana ia harus melibatkan diri secara langsung sebagai seorang pengajar.<ref name="Wismoady"/> Terdapat tiga wadah dimana pendeta dapat secara langsung mengajar, yaitu pada kelas [[Katekhisasi]], kelas [[pendidikan teologi]] jemaat, dan [[mimbar]].<ref name="Wismoady"/>
==Islam==
Di Minangkabau, ulama Islam pernah disebut pendeta, seperti yang terekam dalam novel Marah Roesli, Siti Noerbaja :”tatkala dilihat oleh pendeta itu akan hal…..”<ref>[http://yohannesang.wordpress.com/2009/12/04/pendeta-boksu-dominee/ Pendeta Boksu Domine]</ref> Padanan istilah pendeta untuk agama [[Islam]] adalah [[ustadz]].
==
Istilah pendeta terkadang digunakan oleh pemeluk agama Konghucu.
== Referensi ==
|