Datuk Kahfi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Baris 24:
 
Diantara murid-muridnya, murid yang tercatat sangat cerdas adalah Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rarasantang. Walaupun keduanya telah menjadi muslim sejak kecil, dan belajar ke [[Syekh Quro]], tetapi ketika datang ke pesantren Syekh Nurjati keduanya dan Nyi Indang Geulis (istri Pangeran Walangsungsang), tetap diminta kembali mengucapkan kedua kalimah ''syahadat''. Syekh Nurjati memberi pelajaran kepada mereka mulai dari yang sangat dasar (rukun Islam), tentang pelajaran tauhid sebagai dasar pondasi keimanan. Mengapa Syekh Nurjati melakukan metode pengajaran seperti kepada orang yang baru mengenal ajaran dasar Islam? Menururt Besta Basuki Kertawibawa, kemungkinan ada keraguan pada Syekh Nurjati terhadap kadar keimanan dan pengetahuan ketiganya tentang agama Islam. Hal ini dikarenakan Pangeran Walangsungsang dan Nyi Mas Ratu Rara Santang adalah putra-putri dari Raja Pajajaran yang beragama [[Hindu]] - [[Budha]]. Selain itu, pengalaman mereka tentang agama Islam masih dalam tahapan pemula. 
 
== Hubungan keluarga dengan Syekh Siti Jenar ==
Syekh Nurjati ketika lahir dikenal dengan nama Syekh Datuk Kahfi, putra dari Syekh Datuk Ahmad, seorang ulama besar. Syekh Datuk Ahmad putra dari Maulana Isa, yang juga seorang tokoh agama
yang berpengaruh pada jamannya. Syekh Datuk Ahmad mempunyai adik yang bernama Syekh Datuk Sholeh, ayahanda dari [[Syekh Siti Jenar]] (Abjul Jalil). 
 
Syekh Datuk Kahfi memiliki dua orang adik, yaitu Syekh Bayanullah yang mempunyai pondok di Mekah, yang kemudian mengikuti jejak kakaknya berdakwah di Cirebon; dan seorang adik wanita yang menikah dengan Raja Upih Malaka.  Lalu dari perkawinan tersebut lahir lah seorang putri yang kelak menikah dengan [[Pati Unus|Dipati Unus]] dari Demak.
 
== Silsilah ==
Di bawah ini merupakan silsilah Syekh Datuk Kahfi yang bersambung dengan Sayyid Alawi bin [[Muhammad Sohib Mirbath]] hingga [[Ahmad al-Muhajir]] bin Isa ar-Rumi ([[Hadramaut]], [[Yaman]]) dan seterusnya hingga [[Husain bin Ali|Imam Husain]], cucu [[Muhammad|Nabi Muhammad SAW]].
 
[[Nabi Muhammad SAW]], berputeri
* Sayidah [[Fatimah az-Zahra]] manikah dengan [[Ali bin Abi Thalib|Imam Ali bin Abi Thalib]], berputera
* [[Husain bin Ali|Imam Husain a.s]], berputera
Baris 61 ⟶ 67:
#[http://silsilah-ernimuthalib.blogspot.com/2012/04/silsilah-pangeran-santri-koesoemadinata.html Silsilah Pangeran Santri Koesoemadinata]
#[https://books.google.co.id/books?id=Muoj7z9IOI8C&pg=PA123&lpg=PA123&dq=Pangeran+Panjunan+/+Syekh+Maulana+Abdurahman+%28Sunan+Panjunan%29&source=bl&ots=BhliEIzcmH&sig=VsZIAVrgqw3etS4Nk-JtS2CDqNw&hl=id&sa=X&ei=L562VK66BYv9ugSojIGoCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Pangeran%20Panjunan%20%2F%20Syekh%20Maulana%20Abdurahman%20%28Sunan%20Panjunan%29&f=false Arkeologi Islam Nusantara] Oleh Uka Tjandrasasmita
#[http://dalmaspunya.blogspot.com/ Biografi Syekh Nurjati] H. R. Bambang Irianto, BA dan Dra. Siti Fatimah, M.hum. 2009. Syekh Nurjati (Syekh Datul Kahfi) perintis Dakwah dan Pendidikan. Cirebon : Zulfana Cierbon