VCR: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 20:
Charles Ginsburg pada tahun 1951 menciptakan sebuah videotape recorder, yang mampu menangkap gambar-gambar bergerak dari [[sinyal]] dengan mengubah rangsangan [[elektrik]] dan menyimpan informasi pada sebuah [[kaset magnetik]]. Pada 1956 [[VTR (video tape recorder)]] mulai dipasarkan. Kemudian Video Cassette Recorder dibuat pertama kali oleh [[Charles Ginsburg]] dan Ray Dolby pada 1956, dan mulai dipasarkan pada tahun 1971.
 
Di Indonesia Video Cassette Recorder sempat [[populer]] pada tahun 1980-an sebagai sebuah alternatif hiburan bagi masyarakat, saat itu VCR Mono masih ramai dipergunakan orang-orang dalam hal persewaan sementara format Stereo Hi-fi masih relatif sedikit di persewaan dikarenakan perangkat pemutar yang harga jualnya masih belum terjangkau oleh sebagian besar pengguna VCR Mono meskipun ada beberapa orang yang mampu membeli dan memiliki VCR Stereo Hi-fi, Beberapa orang tertentu yang menggunakan VCR Stereo Hi-fi berpendapat jika menonton film format VHS dengan kualitas suara Stereo Hi-fi serta kualitas gambar yang pada masa itu sudah bisa dikatakan tajam dan suara yang semakin menggelegar. Perkembangan VCR tersebut berlanjut hingga dekade 1990-an di mana orang tidak hanya sekedar menonton film atau merekam acara kesayangan di TV, penggunanya sudah disuguhi dengan fitur Karaoke di semua merek VCR yang memungkinkan penggunanya bisa menyanyi beragam lagu layaknya VCD Karaoke pada masa sekarang, hanya saja perbedaannya adalah VCR yang satu ini mampu menciptakan suara asli dari penggunanya pada saat bernyanyi dengan menekan tombol Karaoke Button ON/OFF di unitnya tanpa harus diiringi penyanyi asli di dalam video tertentu, di tahun 1999 sebuah VCR format baru telah mengguggah dunia perfilman di Amerika maupun Jepang dengan kemunculan Digital VHS atau disingkat D-VHS, pada perkembangan selanjutnya D-VHS hanya mampu bertahan pada waktu yang tidak ditentukan dikarenakan beberapa perusahaan film di Amerika khususnya resmi menghentikan pembuatan film format VHS dikarenakan biaya yang terlalu mahal untuk pembuatannya hingga ditransfer ke kaset VHS, D-VHS (HD-VCR) memiliki perbedaan yang amat mencolok yaitu; gambar yang dihasilkan dari HD-VCR mencapai resolusi 1920 x 1080 Pixel; Kualitas suara lebih realististis sudah menyamai Blu Ray serta mampu mensupport format audio Dolby Digital dan DTS mirip dengan format Blu Ray saat ini yang dikenal kebanyakan orang walaupun beberapa perusahaan di Amerika menghentikan format dalam bentuk VHS. Di Indonesia, beberapa toko tertentu seperti Toko Electronic Edison di Tunjungan Surabaya mungkin masih menjual VCR dalam berbagai varian yang ada meskipun tipe yang ada sangat terbatas dan harga VCR yang dijual sekitar 1,8 juta rupiah, kabar itu disampaikan oleh seorang kolektor di Surabaya yang satu-satunya pernah berkunjung ke toko itu sekitar tahun 2005 silam. VCR masih bertahan hingga tahun 2005 meskipun format VCD / DVD merajai Indonesia dan penggunaannya sebatas hanya untuk keperluan usaha Transfer Video, Video Shooting Wedding hingga acara-acara formal atau dijual hanya kaset kosongnya saja di beberapa toko.Tahun 2005 akhir hingga 2015 sekarang VCR ini sudah jarang dijumpai, dikarenakan orang sudah bosan dengan film format VHS, karena banyak [[alternatif]] perangkat lain yang lebih mudah dipakai. Masyarakat umum sudah jarang menggunakan VCR, namun alat ini tetap dipakaisaja dalamoleh rangkabeberapa [[perekaman]]orang [[film]]tertentu dalamhanya produksidipakai program-programsebagai televisinostalgia atau dokumen milik pribadi.
 
== Bagian Pendukung Kerja VCR ==