Perantau Minang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 46:
Banyak di antara keturunan perantau Minang telah ber''transformasi'' menjadi orang "Minang Baru" atau bahkan suku-suku baru seperti [[Aneuk Jamee]] di pantai barat [[Aceh]], [[Suku Pesisir]] di pantai barat [[Sumatera Utara]], masyarakat [[Negeri Sembilan]], di [[Semenanjung Malaya]], dan entah apa lagi namanya di wilayah-wilayah lain yang sudah lama terputus tali sejarah dan persaudaraannya dengan Minangkabau.
 
Beberapa komunitas tertentu di [[Malaysia|tanah Semenanjung]], [[Sulu]], [[Brunei]], [[Mindanao]], [[Lampung]], [[Sulawesi]], [[Nusa Tenggara]], [[Tapanuli]], dan lainnya, mengakui bahwa mereka adalah keturunan dari perantau Minang sejak berabad-abad yang lalu. Komunitas [[Melayu-Bugis]] di [[Sulawesi Selatan]] yang terbentuk dari beberapa unsur etnis, salah satunya Minangkabau, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Sulawesi Selatan. Juga terbetik berita tentang keturunan [[Pagaruyung]] Minangkabau yang "terdampar" di pedalaman [[Kalimantan Tengah]] ([[Kerajaan Kotawaringin]]) di sebuah negeri bernama [[Kudangan, Delang, Lamandau|Kudangan]], yang oleh masyarakat setempat diakui sebagai leluhur mereka. Sementara di pedalaman pegunungan [[Pulau Flores|Flores]] ditemukan kampung adat misterius bernama Wae Rebo yang konon nenek moyang mereka berasal dari Minangkabau sejak berabad yang lalu.<ref name="Detik.com">[http://travel.detik.com/read/2013/11/19/081331/2416645/1519/wae-rebo-kampung-adat-misterius-di-tengah-pegunungan-flores "Wae Rebo, Kampung Adat Misterius di Tengah Pegunungan Flores"] ''[[Detik.com]]'', 19-11-2013. Diakses 19-01-2015.</ref>
 
[[Thomas Stamford Raffles]], seorang [[Gubernur Jenderal]] [[Inggris]], setelah melakukan [[ekspedisi]] ke [[Luhak|pedalaman Minangkabau]] menyimpulkan bahwa Minangkabau adalah inti dan sumber kekuatan bangsa [[Melayu]] yang menyebar di kepulauan timur ([[nusantara]]). Perantau Minang yang [[fenomena|fenomenal]] telah ''melahirkan'' suku-suku baru di nusantara, dan ini adalah sesuatu yang alami dalam dinamika kehidupan alam.