Indonesia AirAsia Penerbangan 8501: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Annisarhmh3 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 143:
Sehari berikutnya, tanggal [[3 Januari]] [[2015]], dua jenazah berhasil diidentifikasi atas nama The Meiji Thejakusuma dan Hendra Gunawan Syawal<ref>[http://news.viva.co.id/news/read/574440-dua-jenazah-penumpang-airasia-teridentifikasi--ini-datanya]. Diakses tanggal 4 Januari 2015</ref>. Lalu, tanggal [[4 Januari]] [[2015]], tiga jenazah berhasil diidentifikasi atas nama Wismoyo Ari Prambudi, Jie Stevie Gunawan, dan Juanita Limantara<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2015/01/04/058632754/Tiga-Jenazah-Air-Asia-Kembali-Teridentifikasi]. Diakses tanggal 4 Januari 2015</ref>.
 
Pada [[7 Januari]] [[2015]], atau 11 hari setelah kecelakaan, bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan oleh tim penyelam dari Kapal MGS GeoSurvey<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/07/161718/2796647/10/ekor-airasia-qz8501-ditemukan-basarnas-fokus-angkat-black-box?n992204fksberita Artikel:"Ekor AirAsia QZ8501 Ditemukan, Basarnas Fokus Angkat Black Box" di detik.com]</ref>. Ekor pesawat tersebut berada pada kedalaman kurang lebih 35 meter di titik koordinat 03.36.31 lintang selatan dan 109.41.66 bujur timur<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/01/07/20265931/Kisah.di.Balik.17.Menit.Penemuan.Ekor.QZ8501.dan.Tabung.yang.Kehabisan.Oksigen Artikel:"Kisah di Balik 17 Menit Penemuan Ekor QZ8501 dan Tabung yang Kehabisan Oksigen" di Kompas.com]</ref>. Selanjutnya pada [[10 Januari]] [[2015]], Ekor pesawat tersebut dapat diangkat, tetapi ekor tempat ''black box'' kosong dan dipastikan, black box lepas dari tempatnya<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/15/121226/2804099/10/1-menit-yang-mengagetkan-penyelam-dalam-penemuan-black-box-airasia?991104topnews Artikel:"1 Menit yang Mengagetkan Penyelam dalam Penemuan Black Box AirAsia" di detik.com]</ref>. Pencarian dilanjutkan untuk menemukan ''Flight Data Recorder (FDR)'' dan ''Cockpit Voice Recorder (CVR)''. Berdasarkan sinyal ping yang diterima [[KN Jadayat]], posisi black box diketahui di koordinat 03˚ 37' 21" S dan 109˚ 42' 42". Penyelaman pertama oleh TNI-AL, Serda Rajab Suwarno yang membawa pinger detector bersama Kapten Saiful, Pelda Bambang<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/14/102212/2802779/10/ini-3-prajurit-penyelam-tni-al-yang-berhasil-evakuasi-cvr-qz8501?n992204fksberita Artikel:"Ini 3 Prajurit Penyelam TNI AL yang Berhasil Evakuasi CVR QZ8501" di detik.com]</ref>, dan KLK navigasi Edi Susanto dilakukan pada [[12 Januari]] [[2015]]. Tepat pada pukul 07.12 WIB, mereka berhasil mengangkat FDR ke permukaan dari kedalaman sekitar 35 meter. Esoknya pada [[13 Januari]] [[2015]], dilakukan penyelaman kedua, Serda Rajab kembali menyelam bersama Letnan Aang dan Sertu Widodo. Akhirnya CVR ditemukan di antara tumpukan pasir dan lumpur sekitar 20 meter dari penemuan FDR. Pada pukul 07.13 WIB, CVR berhasil diangkat<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/13/173145/2802242/10/kronologi-penemuan-dan-pengangkatan-cvr-airasia-dari-dasar-laut?n992204fksberita Artikel:"Kronologi Penemuan dan Pengangkatan CVR AirAsia dari Dasar Laut" di detik.com]</ref>.
 
== Tanggapan ==