Gereja Katolik membedakan antara komuni penuh dan partial (terpisah sebahagian). Komuni partial terjadi bilamana ada beberapa elemen dari iman Kristiani yang sama-sama dimiliki oleh kedua pihak, akan tetapi kurang adanya kesatuan yang utuh dari elemen-elemen tersebut. Dengan demikian Gereja Katolik memandang dirinya berada dalam persekutuan partial (terpisah) dengan umat Protestan, dan dalam persekutuan yang lebih dekat, namun tetap tidak/belum utuh, dengan gereja-gereja Ortodoks Timur.
Komuni penuh dipandang sebagai kondisi esensial untuk boleh bersama-sama mengambil bagian dalam [[Ekaristi]], segaris dengan praktek gereja sejak abad-abad awal Masehi. Padapada abad ke-2, yang disaksikan Santo [[Yustinus-Martir]] yang, dalam bukunya ''Apologia Pertama'', menulis: "Tak seorang pun diizinkan umtuk mengambil bagian (dalam Ekaristi) kecuali orang yang percaya bahwa hal-hal yang kita ajarkan adalah benar, dan yang telah dibasuh dengan pembasuhan demi pengampunan dosa-dosa, dan demi kelahiran kembali, dan yang dengan demikian hidup sebagaimana Kristus telah hidup."
Gereja-gereja Katolik yang berada dalam persekutuan penuh dengan Roma adalah: