Ignatius Sandyawan Sumardi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rt sukowi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
|religion = [[Gereja Katolik Roma|Katolik Roma]]
|residence =
|parents =
|occupation = [[biarawanBiarawan]], [[pengajar]], [[aktivis]] [[LSM]]
|profession =
|previous_post = {{unbulleted list|}}
|alma_mater =
Baris 50 ⟶ 52:
Atas kegiatannya menyertai mereka yang dimarjinalkan, Pastor [[Yesuit]] yang ditahbiskan pada tahun 1988 ini, sering berhadapan dengan aparat keamanan. Ia pernah ditahan di Kodim Jakarta Timur, dilempar kursi oleh aparat saat membantu masyarakat di daerah Pedongkelan, Jakarta yang digusur dan rumah-rumahnya dibakar. Ketika berada di Yogyakarta, ia pun aktif membina para tukang becak serta membantu biarawan dan budayawan [[Yusuf Bilyarta Mangunwijaya]], [[Projo|Pr.]] (Romo [[Yusuf Bilyarta Mangunwijaya|Mangun]]) dalam mendampingi masyarakat yang tergusur karena tanahnya dipergunakan untuk proyek pembangunan waduk [[Kasus Kedung Ombo|Kedung Ombo]].
 
== Aktivitas dan Kegiatan ==
* ''';1980-an'''
Interaksi Sandyawan dengan kehidupan masyarakat kecil semakin kongkrit saat ia menjalani masa pendidikan [[Seminari|Seminari Tinggi]] di Yogyakarta, pada pertengahan tahun 1980-an. Setiap kali masa liburan perkuliahan datang, ia selalu minta izin kepada Pastor Provinsial Serikat/Ordo [[Yesuit]], untuk mendapatkan tugas mendalami kehidupan kaum miskin, yang tersisih dari proses pembangunan di negeri ini. Caranya cukup unik, yaitu dengan menyamar dan berbaur sehingga kelompok sasarannya sama sekali tidak mengetahui statusnya sebagai seorang biarawan.
 
Baris 60 ⟶ 62:
Di sela-sela masa perkuliahan jurusan Teologi pada [[Seminari|Seminari Tinggi]] di Yogyakarta itulah, Sandyawan pernah menjadi koordinator perkampungan sosial di Pingit, Yogyakarta. Di sini ia mendampingi para keluarga gelandangan yang biasa berkeliaran di kawasan Malioboro. Bersama beberapa temannya, Sandyawan juga pernah membantu Romo [[Yusuf Bilyarta Mangunwijaya|Mangun]] mendampingi masyarakat [[Kasus Kedung Ombo|Kedung Ombo]] yang tanahnya digusur untuk proyek pembangunan waduk.
 
* ''';1988'''
Pada tahun 1988, Sandyawan ditahbiskan menjadi Pastor dari Serikat/Ordo [[Yesuit]].
 
* ''';1989'''
Setahun setelah ditahbiskan, Sandyawan pun bergabung dengan [[Institut Sosial Jakarta]] (ISJ). LSM yang didirikan pada tahun 1985 oleh beberapa rohaniawan dan biarawan Katolik itu semula bernama Biro Konsultasi Ketenagakerjaan. Kegiatannya, semula juga hanya terbatas pada pendampingan buruh-buruh pabrik yang menghadapi masalah-masalah dalam pekerjaannya. Tak lama kemudian, Sandyawan pun diserahi tanggungjawab sebagai Direktur Pelaksananya.
 
Baris 70 ⟶ 72:
Sandyawan juga pernah berurusan dengan aparat keamanan, yaitu saat maraknya pembersihan becak di akhir era 1980-an. Bahkan, ia sempat ditahan beberapa hari di Kodim Jakarta Timur, karena dituduh mengkoordinasi aksi perlawanan para tukang becak di Jakarta. Selama dua hari dua malam ia dimintai keterangan di hadapan penyidik mengenai persoalan aksi perlawanan tersebut. Memang, ketika itu Sandyawan sempat mengumpulkan ratusan tukang becak untuk mengadukan masalah mereka ke DPR. Sebuah pertemuan para tukang becak yang dipimpinnya sempat dikepung oleh aparat keamanan.
 
* ''';1991'''
Pendampingan dan pembelaan terhadap kaum pinggiran itu kerap kali mengundang risiko. Ia dan para aktivis ISJ lainnya sering berurusan dengan aparat keamanan, akibat 'ulah' kaum pinggiran yang pernah dibantunya. Misalnya, ketika ada pemogokan buruh besar-besaran di PT Gajah Tunggal pada tahun 1991, lagi-lagi Sandyawan disantroni oleh petugas keamanan, karena beberapa di antara pemimpin buruh yang memimpin aksi mogok massal itu adalah alumni program pendidikan kesadaran hukum yang dilakukan ISJ.
 
* ''';1996'''
Keterlibatan Sandyawan dalam pembelaan dan penegakan Hak Asasi Manusia berlanjut melalui perannya sebagai Sekretaris Tim Relawan Penanganan Korban Kerusuhan Peristiwa [[27 Juli]] [[1996]]. Dia adalah salah seorang pemrakarsa pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta [[Kerusuhan Mei 1998]] ([[TGPF]]) yang bertugas untuk mengkoordinasi pemberian advokasi dan pencarian informasi mengenai korban kerusuhan massal yang berawal dari [[Peristiwa 27 Juli|penyerbuan markas DPP PDI]] tersebut. Selain itu pula, secara informal, Tim Relawan berfungsi sebagai supporting dari Tim Pencari Fakta (TPF) Komnas HAM. Tim Relawan ini merupakan cikal bakal dari organisasi [[Tim Relawan untuk Kemanusiaan]] yang resmi berdiri tahun 1998 setelah peristiwa [[kerusuhan Mei 1998]].
 
Baris 80 ⟶ 82:
Pada [[10 Desember]] 1996, Romo Sandy dianugerahi [[Yap Thiam Hien Award]] 1996.
 
* ''';1998'''
Setelah peristiwa [[kerusuhan Mei 1998]], bersama [[Tim Relawan untuk Kemanusiaan]], aktif mendata korban dan mengungkap fakta-fakta dibalik kerusuhan tersebut.
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/12/20/0017.html Profil: Romo I. Sandyawan]
* {{id}} [http://www.advokasi.com/lacak/lacak.php?sub=Mei&id=29 Lebih Jauh Dengan I. Sandyawan Sumardi, [[Yesuit|SJ]]]
* {{id}} [http://www.xs4all.nl/~peace/pubind/mb/exrs.html Eksepsi Romo Sandyawan, [[Yesuit|SJ]]]
 
{{katolikindo-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Sumardi, Ignatius Sandyawan}}
{{katolik-stub}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1958]]