Kabupaten Aceh Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 36.68.45.169 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Hanamanteo
Baris 26:
}}
{{coor title dm|4|31|N|96|52|E|region:ID-AC_type:adm2nd|display=title}}
'''Kabupaten Aceh Tengah''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[Aceh|Provinsi Aceh]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Takengon]], sebuah kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian punggung pegunungan [[Bukit Barisan]] yang membentang sepanjang Pulau [[Sumatera]]. [[Takengon]] adalah kota terbesar di bagian tengah [[Aceh]].
 
== Geografi ==
Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan dataran tinggi 1200 meter dari permukaan laut yang mana tanah nya sangat subur untuk pertanian.
Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan [[Dataran Tinggi Gayo]]. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini adalah [[Kabupaten Bener Meriah]] serta [[Kabupaten Gayo Lues]]. Tiga kota utamanya yaitu [[Takengon]], [[Blang Kejeren]], dan [[Simpang Tiga Redelong]]. Jalan yang menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah [[Gayo]] merupakan kawasan yang terpencil sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di daerah ini.
 
Kabupaten Aceh Tengah memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 295 kampung yaitu:
Baris 77:
== Sejarah ==
=== Zaman Hindia Belanda ===
Kedatangan kaum kolonial Hindia Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan [[Tanah Gayo]] yang sangat cocok untuk budidaya [[kopi arabika]], [[tembakau]] dan [[damar]]. Pada periode itu wilayah [[Kabupaten Aceh Tengah]] dijadikan [[Onderafdeling|Onder Afdeeling]] Nordkus Atjeh dengan [[Sigli]] sebagai ibukotanya. Dalam masa kolonial [[Hindia Belanda]] tersebut di kawasan [[Takengon]] didirikan sebuah perusahaan pengolahan [[kopi]] dan [[damar]]. Sejak saat itu pula kawasan [[Takengon]] mulai berkembang menjadi sebuah pusat pemasaran hasil bumi [[Dataranyang Tinggimempunyai Gayo]],ketinggian khususnya1200 [[sayuran]]meter dandari kopipermukaan laut ini.
 
=== Zaman penjajahan Jepang ===
Baris 94:
 
=== Pariwisata, adat, dan budaya ===
Beberapa objek wisata di Kabupaten Aceh Tengah adalah [[Danau Laut Tawar]], [[Pantan Terong]] (atraksi pemandangan), Taman Buru Linge Isak (berburu), Gua Loyang Koro, [[Gua Puteri Pukes|Loyang Pukes]], Loyang Datu, Burni Klieten (''hiking''), Gayo Waterpark (wahana wisata keluarga) dan [[Krueng Peusangan]] [[arum jeram]].
 
Di wilayah ini [[Didong]] merupakan salah satu kesenian asli yangpribumi berasal[[Suku dari daerah dataran tinggi inigayo]]. Sekelompok orang duduk bersila membentuk [[lingkaran]]. Salah seorang ceh akan mendendangkan syair-syair dalam [[bahasa Gayo]] dan anggota yang lain akan mengiringi dengan tepukan tangan dan tepukan bantal kecil dengan ritme yang harmonis.
 
Masyarakat Aceh Tengah memiliki tradisi tahunan pada saat perayaan proklamasi Indonesia yaitu pacu [[kuda]] tradisional. Hal yang unik dari pacu kuda tradisional ini adalah jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun. Selain itu, joki juga tidak menggunakan sadel dan mulai tahun 2011, Pacuan Kuda diselengarakan 2 kali dalam setahun, di bulan Agustus pada saat perayaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dan bulan Februari untuk memperingati hari ulang tahun kota Takengon yang jatuh pada tanggal 17 Februari setiap tahunnya
 
=== Pertanian dan perkebunan ===
Sebagian besar masyarakat Kabupaten Aceh Tengah berprofesi sebagai petani [[Kopi]], [[Tebu]], [[Kakao]] dan sebagian kecil [[Sayur]] dan pekebun[[Palawija]]. Kabupaten Aceh Tengah menghasilkan salah satu jenis [[kopi arabika]] terbaik di dunia dengan luas lahan mencapai 48.300 Hektar, dengan rata-rata produksi per hektare sebanyak 720 kilogram. Komoditas penting selain [[kopi]] adalah [[tebu]] dengan luas areal 8.000 Hektar, serta [[kakao]] seluar 2.322 hektare, kemudian terdapat pula tanaman [[sayur]] mayur dan [[palawija]].
 
== Demografi ==
Sebagian besar penduduknya kabupaten ini berasal dari [[suku Gayo]]. Selain itu terdapat pula suku-suku lainnya, seperti [[Suku Aceh]], [[Suku Jawa]], dan [[Suku MinangGayo]], dan sedikit dari [[Suku Batak|Suku Karo]], dan [[Suku Tionghoa]]. 99 persen masyarakat Aceh Tengah beragama [[Islam]].
 
Pada umumnya, orangPenduduk [[Gayo]],aceh tengah dikenal dari sifat mereka yang sangat menentang segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat GayoAceh Tengah adalah penganut [[Islam]] yang kuat. Masyarakatwalau dipun Gayodaerah banyakini yangsangat memeliharaheterogen [[kerbau]],tapi sehinggaperdamaian adadan yangkekeluargaan mengatakanselalu jika melihat banyak kerbau di Aceh maka orang itu sedang berada di [[Gayo]]terjaga.
 
== Pemerintahan ==
Baris 131:
# Ir. Mohd. Tanwier. M.M. (4 April 2012-27 Desember 2012)
# Ir. H. Nasaruddin, M.M. (27 Desember 2012- sekarang)
 
Bupati yang sekarang adalah Nasaruddin menggantikan Ir. Mohd Tanwier, MM, sedangkan Wakil Bupati adalah Drs. H. Khairul Asmara. Mereka dilantik oleh [[Gubernur Aceh]] [[Dr. Zaini Abdullah]] pada tanggal [[27 Desember]] [[2012]]. Nasaruddin lahir di Takengon, 17 Juli 1957. Meraih gelar Sarjana Pertanian (S-1) dan Magister Manajemen (S-2) dari [[Universitas Syiah Kuala]], Banda Aceh.
 
=== Sekretaris kabupaten ===