Lokomotif C53: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Lokomotif |name=C53 |image=COLLECTIE TROPENMUSEUM Vier cylinder locomotief van het Staatsspoorwegen op Java TMnr 10014044.jpg |caption=Salah satu armada SS,...'
 
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
C53 diimpor dari pabriknya, pada tahun [[1918]]-[[1922]]. Lokomotif ini berjumlah 20 unit pada awalnya. C53 telah berpengalaman menarik kereta-kereta ekspres, seperti [[Eendaagsche Express]] dan [[Nacht Express]]. Kereta api Eendaagsche Express diluncurkan pada tanggal [[1 November]] [[1929]], sedangkan Nacht Express diluncurkan pada tanggal [[1 November]] [[1936]]. Waktu tempuh kereta api Eendaagsche Express saat diluncurkan adalah 13 jam 30 menit, kemudian dipersingkat menjadi 11 jam 27 menit pada tahun [[1939]] (sama dengan waktu tempuh [[kereta api Bima]]) saat ini.<ref>[http://kereta-api.info/c28-dan-c53-loko-uap-tercepat-di-indonesia-351.htm Info Kereta Api: C28 dan C53, Loko Uap Tercepat di Indonesia]</ref><ref name="ihr">[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=1469 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur, PT KAI: Lokomotif C53]</ref>
 
Lokomotif ini panjang 20.792 mm, daya mesin 1.200 hp, berat 109,19 ton, dan kecepatan penuh 90 km/jam. Werkspoor memproduksi lokomotif C53 dalam rangka memperkukuh armada SS berupa lokomotif dengan empat silinder ''compound.'' Lokomotif ini ternyata jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena Werkspoor belum berpengalaman dalam memproduksi lokomotif dengan empat silinder compound.<ref name="stasiuntenjo"/> Sepuluh tahun setelah diimpor, SS kemudian memasangkan ''smoke deflector'' yang dibuat khusus untuk menciptakan arus udara yang mengangkat asap keluar dari cerobong sehingga tidak menempel pada bodi lokomotif dan mengganggu pandangan [[masinis]].<ref name="ihr"/>
 
Secara teknis kinerja C53 kurang memuaskan. Ternyata, lokomotif ini akan berguncang jika dipacu dengan kecepatan 90 km/jam. Pada tahun [[1931]], lokomotif ini berguncang keras setelah dipacu dengan kecepatan 100 km/jam. Padahal loko dengan empat silinder ''compound'' ini diharapkan dapat memberikan kestabilan ketika berlari dengan kecepatan tinggi. Lokomotif ini tetap dipertahankan sebagai loko penarik kereta ekspres dengan menanggung biaya operasional yang sangat mahal.<ref name="ihr"/>