Natal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Firshea (bicara | kontrib)
k penambahan tentang kontroversi sinterklas
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 81:
 
== Tradisi ==
Banyak tradisi perayaan Natal di [[barat]] yang merupakan pengembangan kemudian dengan menyerap unsur berbagai kebudayaan. Pohon natal di gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir, atau Ibrani kuno. Ada pula yang menghubungkannya dengan pohon khusus di taman Eden (lihat {{Alkitab|Kejadian 2:9}}). Tetapi dalam kehidupan pra-Kristen Eropa memang ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah pada perayaan tertentu. Tradisi “Pohon Terang” modern berkembang dari Jerman pada abad ke-18.<ref>[http://natal.sabda.org/asal_usul_pohon_natal Asal-Usul Pohon Natal]</ref>
 
=== Pohon Natal ===
Pohon natal di gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir, atau Ibrani kuno. Ada pula yang menghubungkannya dengan pohon khusus di taman Eden (lihat {{Alkitab|Kejadian 2:9}}). Tetapi dalam kehidupan pra-Kristen Eropa memang ada tradisi menghias pohon dan menempatkannya dalam rumah pada perayaan tertentu. Tradisi “Pohon Terang” modern berkembang dari Jerman pada abad ke-18.<ref>[http://natal.sabda.org/asal_usul_pohon_natal Asal-Usul Pohon Natal]</ref>
 
=== Kartu Natal ===
Terdapat pula tradisi mengirim Kartu Natal, yang dimulai pada tahun 1843 oleh [[John Callcott Horsley]] dari Inggris. Biasanya dengan gambar yang berhubungan dengan kisah kelahiran Yesus Kristus dan disertai tulisan: Selamat Hari Natal dan Tahun Baru. Dewasa ini orang memakai teknologi informasi (email) berkirim kartu Natal elektronik.
 
=== Sinterklas ===
Juga dalam rangka perayaan Natal dikenal di Indonesia tradisi Sinterklaas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan pada tanggal 6 Desember ini, berhubungan dengan St. Claus (Santa Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah. Dalam dunia modern, perayaan Natal secara sekuler lebih menekankan aspek saling memberi hadiah Natal, sehingga ada yang beranggapan Santa Nikolas makin lebih penting daripada Yesus Kristus. Dalam tradisi Sinterklass Belanda – tokoh yang digambarkan oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut ini – menjadi bagian dari acara keluarga (untuk mendisiplin anak-anak) dengan mengunjungi rumah-rumah disertai pembantu berkulit hitam (Zwarte Pit) yang memikul karung berisi hadiah untuk anak yang baik; tetapi karung itu juga tempat anak-anak nakal dimasukkan untuk dibawa pergi. Yang sering kita lihat juga Natal dimeriahkan dengan banyak cahaya lampu berkelap-kelip. Selain untuk menambah semarak perayaan, ini juga memiliki pemahaman cahaya yang ada, maksudnya adalah Kristus akan mengusir kuasa kegelapan.<ref name="Rachman">{{id}}Rasid Rachman. 2009. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
Juga dalam rangka perayaan Natal dikenal di Indonesia tradisi Sinterklaas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan pada tanggal 6 Desember ini, sekarang dikenal dengan Santa Claus (atau Sint Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah. [[Santo]] Nikolas yang sebenarnya berasal dari kota [[:en:Myra|Myra]] dan diyakini hidup pada abad ke-4 Masehi. Beliau terkenal karena kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Di [[Eropa]] (lebih tepatnya di [[Belanda]], [[Belgia]], [[Austria]] dan [[Jerman]]) beliau digambarkan sebagai seorang [[uskup]] yang berjanggut dengan jubah keuskupan resmi, tetapi kemudian gambaran ini menjalar ke seluruh dunia dengan penambahan sejumlah atribut, seperti topi dan sebagainya. Ada pengamat agama yang menyatakan [[Sinterklas]] justru merupakan simbol-simbol [[sekuler]] dalam [[Kristen]] yang memang tidak ada rujukannya [[Alkitab]], dan dikomersialkan sedemikian rupa sehingga simbol [[Sinterklas]] diusahakan lebih populer daripada hal-hal yang berkaitan langsung dengan Natal yang sesunggunya, misalnya gambar bayi [[Yesus]], dalam setiap perayaan [[Natal]].<ref name=menolaksinterklas>[http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-umat-kristen-pernah-menolak-sinterklas.html Umat Kristen pernah menolak Sinterklas]<ref>[http://www.christianpost.com/news/georgia-church-posts-message-saying-santa-is-satan-131220/ Gereja di Georgia mengeluarkan pesan bahwa Santa (Claus) adalah Satan (=setan, iblis)]</ref>
 
Juga dalam rangka perayaan Natal dikenal di Indonesia tradisi Sinterklaas, yang berasal dari Belanda. Tradisi yang dirayakan pada tanggal 6 Desember ini, berhubungan dengan St. Claus (Santa Nikolas), seorang tokoh legenda, yang mengunjungi rumah anak-anak pada malam dengan kereta salju terbang ditarik beberapa ekor rusa kutub membagi-bagi hadiah. Dalam dunia modern, perayaan Natal secara sekuler lebih menekankan aspek saling memberi hadiah Natal, sehingga ada yang beranggapan Santa Nikolas makin lebih penting daripada [[Yesus]] [[Kristus]]. DalamTradisi tradisi Sinterklass''Sinterklaas'' Belanda – tokoh yang digambarkan oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut ini – menjadi bagian dari acara keluarga (untuk mendisiplin anak-anak) dengan mengunjungi rumah-rumah disertai pembantu berkulit hitam (Zwarte Pit) yang memikul karung berisi hadiah untuk anak yang baik; tetapi karung itu juga tempat anak-anak nakal dimasukkan untuk dibawa pergi. Di [[Amerika Serika]] tokoh ini disebut "'''Santa Claus'''" dan digambarkan pertama kali oleh suatu iklan minuman Amerika sejak tahun 1931 sebagai seorang tua gendut, bercambang putih dan berpakain merah dengan sepatu bot, ikat pinggang hitam, dan topi runcing lembut. Yang sering kita lihat juga Natal dimeriahkan dengan banyak cahaya lampu berkelap-kelip. Selain untuk menambah semarak perayaan, ini juga memiliki pemahaman cahaya yang ada, maksudnya adalah Kristus akan mengusir kuasa kegelapan.<ref name="Rachman">{{id}}Rasid Rachman. 2009. Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref>
 
=== Kelompok Puritan ===
Wajah [[sekuler]] Natal yang dilambangkan dengan [[Sinterklas]] ini bahkan pernah mendapat tentangan dari orang [[Kristen]] [[Puritan]] di Inggris pada [[1647]]. Demi menghapus elemen-elemen yang tidak [[alkitabiah]], Inggris yang ketika itu dikuasai oleh [[Parlemen]] [[Puritan]] bahkan pernah [[melarang]] [[perayaan]] [[Natal]].[http:<ref name=menolaksinterklas//www.merdeka.com/peristiwa/cerita-umat-kristen-pernah-menolak-sinterklas.html]>
 
Mereka menganggap perayaan [[Natal]] hanyalah [[festival]] [[kepausan]] (popish) yang tidak punya pembenarannya dalam [[Alkitab]]. Akhirnya, kaum [[Puritan]] di Inggris menggantinya dengan satu hari [[puasa]]. Akibat larangan perayaan [[Natal]] ini, kerusuhan meledak di sejumlah kota di [[Inggris]]. Bahkan, [[Canterbury]] dikuasai oleh massa pemrotes selama berminggu-minggu. [[Kerusuhan]] akhirnya reda dengan pencabutan larangan lewat Restorasi Raja [[Charles de Gaulle|Charles]] II pada [[1660]], kendati sejumlah [[pendeta]] tetap tidak menyetujuinya.<ref name=menolaksinterklas/>
 
=== Ritus timur ===
Berbeda dengan tradisi perayaan Natal di [[barat]], perayaan Natal ritus timur banyak mengandung aspek rohani seperti puasa, bermazmur, membaca Alkitab, dan puji-pujian. Di Gereja-gereja Arab, boleh dibilang tidak ada perayaan Natal tanpa didahului puasa. Gereja Ortodoks Syria melakukan persiapan Natal dengan berpuasa selama 10 hari. Sementara di Gereja Ortodoks Koptik puasanya lebih lama lagi, yaitu sejak minggu terakhir November. Jadi, sekitar 40 hari. Waktu ''iftar'' (buka puasa) pada tanggal 7 Januari pagi. Puasa pra-Natal ini disebut dengan puasa kecil (''Shaum el-Shagir''). Meskipun agak berbeda dalam tradisi, secara prinsip cara ini tidak jauh berbeda dengan cara berpuasa Gereja-gereja Orthodoks lain.
 
Baris 100 ⟶ 113:
Selain kegiatan ekonomi terbesar, Hari Natal di berbagai negara Barat merupakan hari paling sepi bagi dunia bisnis; hampir semua toko retail, institusi bisnis dan komersial tutup, dan hampir semua industri berhenti beroperasi. Studio-studio film merilis berbagai film berbiaya tinggi pada musim Natal untuk menghibur orang-orang, yang sedang berlibur.
 
== SosialKegiatan sosial ==
Selama puasa, jemaat gereja-gereja Koptik, seperti Gereja Koptik Sayidah el-Adzra’ (Santa Maria), di Madinat al-Tahrir, Imbaba, Kairo mempunyai kebiasaan hanya makan sekali sehari dengan menu makanan semacam [[tempe]] (dari kacang-kacangan), namanya ''tamiya'' atau ''falafel'' yang dimakan dengan sepotong roti dan air putih. Karena itu, uang belanja yang biasanya mereka belikan daging dan menu lumayan mewah lainnya dikumpulkan dan diserahkan langsung kepada orang orang miskin yang dikoordinasi oleh Gereja.{{fact}}
 
== KontroversiLihat Sinterklaspula ==
* [[Kronologi kehidupan Yesus]]
[[Sinterklas]]/[[Santa]] Claus, merupakan bentuk [[sekularisme]] dari Perayaan natal, tidak ada satu ayatpun didalam [[Alkitab]] yang menceritakan tentang orang tua gemuk berjanggut putih dan membawa kado kepada anak-anak.
* [[Kelahiran Yesus]]
* [[Malam Kudus]]
* [[Bintang Natal]]
* Bagian Alkitab yang memuat kisah Natal: [[Matius 1]] dan [[Lukas 2]]
 
== Referensi dan pranala luar ==
cerita sinterklas muncul dari beberapa tradisi [[Natal]] di sejumlah daerah di Eropa kemudian Amerika. Asalnya kebanyakan sama, yakni kisah tentang Santo Nikolas pada abad ke-4. [[Santo]] dari [[Myra]] ini adalah inspirasi utama untuk figur orang [[Kristen]] tentang [[Sinterklas]].[http://www.christianpost.com/news/georgia-church-posts-message-saying-santa-is-satan-131220/]
 
[[Nikolas]] terkenal untuk kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Di [[Eropa]] (lebih tepatnya di [[Belanda]], [[Belgia]], [[Austria]] dan [[Jerman]]) dia digambarkan sebagai [[uskup]] yang berjanggut dengan jubah resmi, hingga kemudian gambaran ini menjalar ke seluruh dunia dengan penambahan sejumlah atribut, seperti topi dan sebagainya.
 
[[Austin |Austin]] [[Cline]], seorang pengamat agama, mengatakan [[Sinterklas]] justru merupakan simbol-simbol [[sekuler]] dalam [[Kristen]] yang memang tidak ada rujukannya [[Alkitab]]. Hal ini tidak mengherankan jika faktanya simbol [[Sinterklas]] lebih populer ketimbang misalnya, gambar bayi [[Yesus]], dalam setiap perayaan [[Natal]].[http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-umat-kristen-pernah-menolak-sinterklas.html]
 
Wajah [[sekuler]] Natal yang dilambangkan dengan [[Sinterklas]] ini bahkan pernah mendapat tentangan dari orang [[Kristen]] [[Puritan]] di Inggris pada [[1647]]. Demi menghapus elemen-elemen yang tidak [[alkitabiah]], Inggris yang ketika itu dikuasai oleh [[Parlemen]] [[Puritan]] bahkan pernah [[melarang]] [[perayaan]] [[Natal]].[http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-umat-kristen-pernah-menolak-sinterklas.html]
 
Mereka menganggap perayaan [[Natal]] hanyalah [[festival]] [[kepausan]] (popish) yang tidak punya pembenarannya dalam [[Alkitab]]. Akhirnya, kaum [[Puritan]] di Inggris menggantinya dengan satu hari [[puasa]].
 
Akibat larangan perayaan [[Natal]] ini, kerusuhan meledak di sejumlah kota di [[Inggris]]. Bahkan, [[Canterbury]] dikuasai oleh massa pemrotes selama berminggu-minggu. [[Kerusuhan]] akhirnya reda dengan pencabutan larangan lewat Restorasi Raja [[Charles de Gaulle|Charles]] II pada [[1660]], kendati sejumlah [[pendeta]] tetap tidak menyetujuinya.
 
[[Sinterklas]] yang tidak ada rujukannya dalam [[Alkitab]] telah menjadi simbol-simbol dalam [[tradisi]] perayaan Natal di dunia, termasuk di [[Indonesia]].
== Referensi dan pranala luar ==
{{Commons|Christmas}}
{{Commonscat|Christmas}}
Baris 129 ⟶ 133:
}}
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* [http://natal.sabda.org Natal SABDA.org: Pusat Bahan-bahan Natal berbahasa Indonesia]
* [http://www.sarapanpagi.org/natal-vf18.html? Artikel Natal di Forum Sarapan Pagi]
* [http://www.sabda.org/links/dir/perayaan/natal/ Situs-situs Natal lainnya] (situs-situs bahasa Indonesia dan Inggris)
 
==== BacaanPustaka lebihtambahan lanjut ====
* {{cite book|title=Christmas in America: A History|first=Penne L.|last=Restad|location=New York|publisher=Oxford University Press|year=1995|isbn=0-19-509300-3}}
* ''The Battle for Christmas'', by Stephen Nissenbaum (1996; New York: Vintage Books, 1997). ISBN 0-679-74038-4
Baris 147 ⟶ 153:
* ''Markus Aziz, Khalil, The Coptic Orthodox Church (Montreal, Canada: The Coptic Orthodox Patriarchete,t.t), p.35.
* ''Bambang Noorsena, Renungan-renungan Idul Milad (Natal) di Tanah Suci Israel/Palestina (Malang: Studia Syriaca Orthodoxia,1999).
 
== Lihat pula ==
* [[Kronologi kehidupan Yesus]]
* [[Kelahiran Yesus]]
* [[Malam Kudus]]
* [[Bintang Natal]]
* Bagian Alkitab yang memuat kisah Natal: [[Matius 1]] dan [[Lukas 2]]
 
{{Natal|state=show}}