Luak Kubuang Tigo Baleh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Diduga waktu itu, Pagaruyung diperintah oleh seorang raja yang masih kental dipengaruhi budaya ''[[aristokrat]]/[[feodalisme]]'', terbukti dari titah rajanya yang me[[legenda]] dalam ingatan masyarakat [[Solok]] hingga hari ini, dimana nama 'Luhak Kubuang Tigo Baleh' ini berasal dari titah yang berbunyi "... Ku buang tigo baleh ninik mamak ini .. " (Kuusir 13 ninik mamak ini). Maksudnya "saya usir tiga belas (datuk yang berseberangan dengan pendapat saya) ini, supaya jangan lagi tinggal di Luhak Tanah Data. {{fact}} Maka Datuk yang tiga belas orang itu melakukan [[migrasi]] ke arah selatan Tanah Data melewati perbukitan di pinggir [[danau Singkarak]] yang kemudian terkenal dengan nama kabupaten dan kota [[Solok]] sekarang ini. Mereka membawa serta anak [[kemenakan]] dan kaum menurut [[Daftar suku Minangkabau|suku]]nya masing-masing. Mereka menyebar hampir ke seluruh dataran Solok.
 
Sampai sekarang keturunan mereka berkembang hingga ke [[Bandar Sepuluh|Banda Sapuluah]] di kabupaten [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pasisia Salatan]], yang berbatasan dengan [[Kabupaten Kerinci|Kerinci]] ([[Jambi]]) dan provinsi [[Bengkulu]] serta sebagian menyebar ke [[Pauh, Padang|Pauah]] di wilayah [[Kota Padang]] sekarang. Perpindahan ini terjadi bersamaan waktunya dengan migrasi leluhur [[Alam Surambi Sungai Pagu]] dari Tanah Data yang diperkirakan terjadi sekitar abad 12 hingga 13 [[Masehi]].
 
== Nagari anggota konfederasi ==
 
Di kemudian hari keturunan dari 13 leluhur itu berkembang sehingga membentuk 13 [[nagari]] yang terletak di [[kota Solok]] dan [[kabupaten Solok]] sekarang ini. Konfederasi Kubuang Tigo Baleh (Kubung Tiga Belas) terdiri dari 13 [[nagari]] sebagai berikut:
 
Baris 35 ⟶ 32:
Sementara nagari [[Talang, Gunuang Talang, Solok|Talang]] dan [[Sungai Janiah, Gunuang Talang, Solok|Sungai Janiah]] (berasal dari satu nenek moyang) yang dikelilingi oleh nagari Guguak, Cupak, Koto Anau, dan Bukik Sileh, tidak termasuk Kubuang Tigo Baleh, karena [[nenek moyang]] orang Talang dan Sungai Janiah sudah terlebih dulu membangkang kepada raja-raja Minangkabau. Talang berasal dari kata 'tualang', yaitu nagari para petualang yang tidak pernah mau tunduk pada raja di Minangkabau. Seiring berjalannya waktu, secara perlahan akhir nya nama 'tualang' berubah jadi 'talang'. Walaupun letak nya di dalam Kubuang Tigo Baleh tapi nagari Talang punya sejarahnya sendiri yang berbeda dengan sejarah tiga belas datuk yang meninggalkan Luhak Tanah Data (dari berbagai sumber dan cerita turun temurun).
 
== Penyebaran penduduk Kubuang Tigo Baleh ==
Selain berkembang di beberapa nagari di kabupaten Solok, keturunan dari Kubuang Tigo Baleh juga menyebar hingga ke [[Bandar Sepuluh|Banda Sapuluah]] di bagian selatan kabupaten [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pasisia Salatan]], yang berbatasan dengan [[Kabupaten Kerinci|Kurinci]] ([[Jambi]]) dan provinsi [[Bengkulu]] serta ke [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|XI Koto Tarusan]], [[Bayang, Pesisir Selatan|Bayang]], Lumpo dan Salido (bagian utara kabupaten [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]]), serta sebagian menyebar ke [[Pauh, Padang|Pauah]] dan [[Lubuk Kilangan, Padang|Lubuk Kilangan]] di wilayah [[Kota Padang]] sekarang.
 
Perpindahan ini berlangsung bersamaan waktunya dengan migrasi para leluhur [[Alam Surambi Sungai Pagu]] dari Luhak Tanah Data yang diperkirakan terjadi sekitar abad 12 hingga 13 [[Masehi]].
Di kemudian hari masyarakat Kubuang Tigo Baleh menyebar ke beberapa daerah yaitu:
* Pauh, [[Lubuk Kilangan, Padang|Lubuk Kilangan]] (kota [[Kota Padang|Padang]])
* [[Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan|XI Koto Tarusan]], [[Bayang, Pesisir Selatan|Bayang]], Lumpo dan Salido (kabupaten [[Kabupaten Pesisir Selatan|Pesisir Selatan]])
 
== Lihat pula ==
* [[Nagari Bayang]]
* [[Kerajaan Inderapura]]