Akademi Tentara Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
|battle_honours=
<!-- Commanders -->
|current_commander=[[MarsekalMayor MudaJenderal]] [[TNI]] [[BambangHarry SamoedroPurdianto|Harry Purdianto, S.Ip., M.Sc.]].
|current_commander_label= Danjen Akademi TNI
|ceremonial_chief=
Baris 34:
| website = [http://www.akademitni.mil.id www.akademitni.mil.id]
}}
'''Akademi Tentara Nasional Indonesia''' atau '''Akademi TNI''' merupakan integrasi dari tiga matra di [[Tentara Nasional Indonesia]], yaitu Akademi Angkatan Darat (AAD) atau [[Akademi Militer]] (Akmil) yang terletak di [[Magelang]], [[Akademi Angkatan Laut]] (AAL) di [[Surabaya]], [[Akademi Angkatan Udara]] (AAU) di [[Yogyakarta]]. Pembinaan dan pengelolaan ketiganya dilaksanakan oleh Komandan Jenderal Akademi TNI.<ref>[http://akademitni.mil.id/news.php?menu=20&cat=20 "Sejarah Akademi TNI"] ''Situs Web Resmi Akademi TNI''</ref>
 
==Sejarah==
Dibentuknya organisasi lembaga pendidikan Akabri (sekarang [[Akademi TNI]]) adalah didasarkan kepada pengalaman sejarah dimasa lalu, bahwa rivalitas antar Angkatan begitu tinggi dan persaingan yang kurang sehat karena dipengaruhi oleh suasana politik saat itu, serta timbulnya berbagai gejolak yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. TNI sebagai bhayangkara negara pernah merasakan betapa pahitnya menghadapi PKI pada tahun 1960an, dimana tanpa kekompakan TNI sulit untuk mengatasi gerakan Politik PKI. Oleh karena itu para pendiri TNI merasa perlu untuk menyatukan visi dan persepsi dengan mengintegrasikan Angkatan Perang dan [[Polri]] menjadi [[ABRI]]. Seiring dengan itu timbul pula pemikiran untuk memulai mengembangkan semangat integrasi dini sejak dilembaga pendidikan.
 
Dorongan untuk menyatukan lembaga pendidikan TNI ditingkat Akademi bukan hanya mempersiapkan sumber daya manusia TNI yang memiliki profesionalisme saja, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan dan semangat integrasi. Keinginan untuk berintegrasi ini sudah dicanangkan jauh sebelumnya oleh para pendiri TNI antara lain [[Jenderal]] [[TNI]] [[Gatot Subroto]] yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1957 yang menggagas perlunya pendidikan integrasi satu atap, namun kondisi pada waktu itu belum memungkinkan. Berdirinya Akabri pada tahun 1965 ini juga sejalan dengan upaya integrasi angkatan bersenjata negara-negara lain dalam mendidik perwiranya, seperti Jepang dengan NDA nya mendidik semua perwira AD, AL, AU pada tahun 1960 dibawah satu atap sampai sekarang. Oleh karena itu berdirinya Akabri merupakan salah satu harapan besar baik bagi TNI maupun bagi masyarakat, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.Akademi TNI (dahulu Akabri) dibentuk melalui suatu proses bertahap diawali dengan dibentuknya suatu panitia yang dipimpin oleh Laksamana Muda OB Syaaf pada tanggal 5 Juli 1965 dengan tugas pokok menyusun dan merencanakan pendidikan Akademi TNI yang terintegrasi dalam satu wadah.
 
Atas dasar perencanaan tersebut maka pada Tanggal [[16 Desember]] [[1965]] keluarlah Surat Keputusan Presiden RI No.185 /Koti/1965 sebagai dasar berdirinya Akademi TNI dan selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Akademi TNI Realisasi pembentukan Akademi TNI di laksanakan secara bertahap mulai dari integrasi formil pada tanggal 5 Oktober 1965. Kemudian integrasi parsiil tahap satu pada tanggal 29 Januari 1967 dengan di bentuknya Akabri bagian umum di Magelang dan dilanjutkan integrasi parsiil tahap II pada tanggal 29 Januari 1969 dengan pemberian wewenang dan tugas komando kepada Danjen Akabri terhadap Akabri bagian.
 
==Program Studi==
Dengan terbitnya Keputusan Mendiknas Nomor 244 SD 246/D/O/2010 tanggal [[29 Desember]] [[2010]] tentang izin penyelenggaraan Prodi-prodi di [[Akmil]], [[AAL]] dan [[AAU]], maka secara legal formal telah menempatkan Akademi TNI dan Akademi Angkatan sebagai bagian dari sistem Pendidikan Tinggi Nasional. Keputusan Mendiknas tersebut menjadi dasar hukum penyelenggaraan Prodi-prodi dan penggunaan gelar bagi Taruna Akademi Angkatan dengan gelar ''Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.T.Han)''. Gelar kesarjanaan Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.T.Han) pertama diberikan kepada lulusan Akademi TNI mulai Taruna Akademi TNI werving 2007 yang telah dilantik menjadi perwira TNI tahun 2011.
 
Beberapa Program studi pada Akademi Angkatan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
* [[Akademi Militer]]/Akmil (Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 245/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
# Manajemen Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Mesin Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Sipil Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Elektronika Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
# Administrasi Pertahanan jenjang program Diploma IV (D IV)
* [[Akademi Angkatan Laut]]/ AAL (Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 244/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
# Manajemen Pertahanan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D IV)
# Manajemen Pertahanan Matra Laut Aspek Darat jenjang program Diploma IV (D IV)
# Manajemen Logistik dan Keuangan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Mesin Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Elektronika Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D IV)
* [[Akademi Angkatan Udara]]/AAU (Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 246/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
# Teknik Aeronautika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Elektronika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
# Teknik Manajemen Industri Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D IV)
 
==Lihat pula==