Gunung Purei, Barito Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
|provinsi=Kalimantan Tengah
}}
'''Kecamatan Gunung Purei''' atau yang biasa disingkat dengan nama (kec.GP) merupakan sebuah kecamatan yang terletak di hulu ''Sungai Teweh''.Kecamatan Gunung Purei beribukota di Desa Lampeong II, jarak antara Ibukota Kecamatan menuju Ibukota Kabupaten ±118 Km(melalui jalur 2, simpang km 30 Mtw-Kandui)
== Geografi ==
Baris 18:
{{Batas USBT
|utara= Kecamatan [[Teweh Timur, Barito Utara|Teweh timur]] dan [[
|selatan=[[
|barat=Kecamatan [[Teweh Timur, Barito Utara|Teweh Timur]] dan [[Kabupaten Barito Selatan]]
|timur=[[
}}
Baris 48:
'''''(Sedang dalam tahap pencarian Data)'''''
== Sosial Kemasyarakatan ==
=== Suku Bangsa ===
Suku bangsa dominan di Gunung Purei yaitu [[Suku Dayak Taboyan]] dan [[Suku Dayak Bakumpai]] yang mendominasi wilayah Ibukota Kecamatan. Suku Dayak tersebar di seluruh desa di wilayah ini. Suku lainnya yang terdapat di GP yaitu suku [[jawa]], [[Suku Banjar]], suku [[Dayak Maanyan]] dan kelompok etnis asal [[Nusa Tenggara Timur]]. Kedatangan Suku Dayak Bakumpai (yang juga merupakan suku dominan di Desa Lampeong ) yang termasuk wilayah Gunung Purei terkait dengan adanya aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh [[Suku Dayak Bakumpai]] sekitar pertengahan abad ke-18 M yang lalu.<ref>http://eprints.walisongo.ac.id/1273/10/Sulaiman-Islam_Bubuhan_dayak_Bab3.pdf</ref>
Komposisi etnis di GP berdasarkan sensus tahun 2000 terdiri dari suku Taboyan (''tahap pencarian data''%), Bakumpai (Tahap pencarian data''%), jawa (''tahap pencarian data''%), Banjar (''tahap pencarian data''%), maanyan (''tahap pencarian data%), Etnis Nusa Tenggara Timur (''tahap pencarian data''%). <ref>{{cite web
| last = Muhammad Gion Alberto
| first = Fitriyah Al-hesya
| publisher =Indonesian Institute of Sciences
| title =Mencari Indonesia :demografi-politik pasca Soeharto
| date =
| year =2007
| url =http://books.google.co.id/books?id=oLVTKSefAtIC&lpg=PA179&dq=migrasi%20orang%20Banjar%20Kalimantan%20Tengah&hl=id&pg=PA173#v=onepage&q=migrasi%20orang%20Banjar%20Kalimantan%20Tengah&f=false
|format=PDF| accessdate = }}</ref> Jika digabungkan jumlah suku Dayak di Gunung Purei (Taboyan, Bakumpai, Maanyan) mencapai (''tahap pencarian data'')%.
Komposisi Suku Bangsa di Gunung Purei berdasarkan Sensus 2000, yaitu:<ref>{{cite web
| last =
| first =
| publisher =Institute of Southeast Asian Studies
| title =Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape
| date =
| year =2000
| url =http://books.google.co.id/books?id=nFckUneBbRIC&pg=PA24#v=onepage&q&f=false
|format=PDF| accessdate = }}</ref>
{| class="wikitable sortable"
|-
! Nomor
! Suku Bangsa
! Jumlah
! Konsentrasi
|-
| 1
| [[Suku Dayak]]
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''%
|-
| 2
| [[Suku Banjar]]
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''%
|-
| 3
| [[Suku Jawa]]
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''%
|-
| 4
| [[Etnis Nusa Tenggara]]
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''
| style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''%
|-
!
! Total
! style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''
! style="text-align: right;" | ''tahap pencarian data''%
|}
=== Bahasa ===
Pada dasarnya bahasa yang digunakan secara luas di Gunung Purei adalah '''Bahasa Taboyan''', [[Bahasa Bakumpai]] dan [[Bahasa Indonesia]] adapun [[Bahasa Banjar]] sebagai bahasa minoritas. Persebaran secara luas Bahasa Taboyan di '''Gunung Purei''' dikarena bahasanya merupakan bahasa suku dominan di kecamatan ini. Adapun [[bahasa Bakumpai]] di kecamatan ini umumnya digunakan sebagai bahasa komunikasi oleh suku bakumpai itu sendiri dan sebagai bahasa komunikasi antara Suku Taboyan dengan suku Bakumpai. Pada umumnya [[Bahasa Bakumpai]] hampir dipahami oleh seluruh penduduk di Kecamatan Gunung Purei.<ref>[http://travel.kompas.com/read/2013/12/08/1846214/Soto.Mangalir.hampai.kejau. ''Soto Mangalir hampai Kejau...''] - KOMPAS.com. Diakses 23 November 2014.</ref> Masyarakat [[Suku lainnya]] di wilayah Gunung Purei umumnya menuturkan Bahasanya sendiri sebagai bahasa sehari-hari.
Bahasa Dayak yang dominan digunakan oleh [[Suku Dayak]] di Gunung Purei, diantaranya '''Bahasa Taboyan''' yang digunakan di Desa Baok, Desa Berong, Desa Lampeong I, Desa Linon Besi I, Desa Lawarang, Desa Muara Mea, Desa Payang, Desa Tambaba, dan Desa Tanjung Harapan. [[Bahasa Bakumpai]] dituturkan oleh penduduk di Desa Lampeong II, dan Desa Linon Besi II.
=== Agama ===
Agama yang dipeluk masyarakat Gunung Purei, yaitu :<ref>{{cite web|url=http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=6200000000|title=Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Menurut Desa, Suku Bangsa dan Agama Yang Dianut - Kecamatan Gunung Purei|accessdate=2014-01-28}}</ref>
{| class="wikitable sortable"
|-
! Nomor
! Agama
! Jumlah
! Konsentrasi
! Keterangan
|-
|-
| 1
| [[Kristen]] (Protestan dan Katolik)
| style="text-align: right;" | ---
| style="text-align: right;" | ---%
| '''Kristen Protestan''' merupakan agama mayoritas dan '''Kristen Katholik''' merupakan agama terbanyak ke-4 di Kecamatan Gunung Purei. Pada umumnya tesebar di bagian Timur Desa Lampeong. Dipeluk oleh sebagian Suku Dayak Taboyan, sebagian Suku Jawa, Dayak Maanyan, serta kelompok etnis yang berasal dari [[Nusa Tenggara Timur]]. Berdasarkan desa, agama [[Kristen]] (Protestan dan Katholik) dipeluk oleh sebagian besar penduduk di Desa Lampeong I diperkirakan (>60%)*, Desa Payang(±99,98%), Desa Berong(±99,99%), Desa Tambaba(±98,95%) dan di (Desa Baok(<50%).
(Bila tidak bertanda * berarti dalam persenan tidak terdapat agama Katholik)
|-
| 2
| [[Hindu Kaharingan]]
| style="text-align: right;" | ---
| style="text-align: right;" | ---%
| [[Kaharingan]] adalah kepercayaan penduduk asli Kalimantan Tengah yang digabungkan dalam agama Hindu. Penganut Agama [[Hindu Kaharingan]] pada umumnya tersebar di wilayah bagian Barat Kecamatan Gunung Purei dan merupakan agama terbanyak ke-2 di kecamatan tersebut. Dipeluk oleh sebagian Suku Dayak Taboyan. Berdasarkan desa, agama [[Hindu Kaharingan]] dipeluk oleh sebagian besar penduduk di Desa Baok diperkirakan (±55%>), Muara Mea (99%), Lawarang(98%), Linon Besi I(100%), dan Tanjung harapan (--%)
<ref name="Olivier Sevin">{{fr}}{{cite book|first=[[Olivier Sevin|Olivier]] | last=Sevin | coauthors= | title=''[http://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PA32&dq=kayoe%20tangi&pg=PA27#v=onepage&q=kayoe%20tangi&f=false Les Dayak du centre Kalimantan: étude géographique du Pays Taboyan, de la Lampeong à la Teweh]'' | publisher=IRD Editions | year=1983| isbn=9782709907002}}ISBN [http://books.google.co.id/books?id=dBqdjqicR8gC&lpg=PP6&pg=PP6#v=onepage&q&f=false 2-7099-0700-3]</ref>
|-
| 3
| [[Islam]]
| style="text-align: right;" | ---
| style="text-align: right;" | ---%
| Agama [[Islam]] di Kecamatan Gunung Purei pada umumnya tersebar di wilayah Desa Lampeong dan sebagian di Desa Linon Besi. Islam merupakan agama terbanyak ke-3 di kecamatan Gunung Purei. Dipeluk oleh Suku Dayak Bakumpai, Suku Banjar, sebagian Suku Jawa, serta sebagian kecil Suku Dayak Taboyan. Berdasarkan desa, dipeluk oleh sebagian besar penduduk di Desa Lampeong II(100%) dan Linon Besi II(100%)
|}
== Fasilitas
=== Rumah Ibadah ===
Di Kecamatan GP terdapat 25 buah rumah ibadah, berikut rinciannya:
Baris 81 ⟶ 158:
5). 3 buah Langgar.
'''''(Sedang dalam tahap pencarian Data)'''''
'''''(Sedang dalam tahap pencarian Data)'''''
'''''(Sedang dalam tahap pencarian Data)'''''
'''''(Sedang dalam tahap pencarian Data)'''''
'''''(Sedang dalam tahap pencarian Data)'''''
Baris 100 ⟶ 182:
Untuk menuju [[Kecamatan Gunung Purei]] dapat ditempuh melalui 2 jalur, antara lain:
=== Jalur Pertama ===
yakni melalui Jalan Negara Lintas Kal-Tim (simpang Desa Jambu). Keadaan jalan ini cukup baik dibandingkan dengan jalur 2 akan tetapi jarak tempuh jalan ini dari Mtw-Lampeong lebih jauh dibandingkan dengan jalur 2.
=== Jalur kedua ===
Untuk menuju kecamatan ini dapat ditempuh menggunakan sepeda motor maupun mobil. Bila musim penghujan diharapkan kepada pengguna mobil Avanza dan sejenisnya (tidak double gardan) agar tidak melalui jalur 2 ini,karena resiko kecelakaan akibat jalan licin sangat tinggi.
|