Wayang Kulit Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bona Kartono (bicara | kontrib)
Baris 5:
== Asal-usul ==
 
Para budayawan cirebon sepakat bahwa eksistensi wayang kulit cirebon bermula dari kedatangan ''Sunan Kalijaga'' yang merupakan salah satu dari sembilan wali atau biasa disebut ''Wali Sanga'' dalam [[Bahasa Cirebon|bahasa Cirebon]] dimana ''Sunan Gunung Jati atau Sunan Jati'' sebagai ketuanya. Datangnya Sunan Kalijaga ke wilayah Cirebon bertujuan untuk menyebarkan dakwah islam dan media yang digunakan oleh Sunan Kalijaga pada waktu itu diantaranya adalah ''Wayang Kulit''. Dalam budaya Cirebon terutama dalam budaya pedalangannya, Sunan Kalijaga dipercaya pada waktu itu disebut sebagai ''Ki Sunan Dalang Panggung'', namun dalam versi yang lain ''Ki Dalang Sunan Dalang Panggung'' ini dipercaya sebagai ''Syekh Siti Jenar'' dan bukannya Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga ini pula yang memperkenalkan ''Suluk'' atau Syair '''Malang Sumirang'' yang merupakan suluk khas Cirebon.
 
=== Suluk Malang Sumirang ===