Gadut, Tilatang Kamang, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 96:
 
== Ekonomi ==
Nagari Gaduik terkenal dengan produksi gabelo jala [[ubi jalar]] dan gabelo batang [[ubi batang]] yang semua adalah bahan dasar dari pembuatan karupuak sanjay yang di jual oleh warga sanjay yang membeli barang mentah nya dari kenagarian Gaduik. Sekarang orang Gadut telah bisa memproduksi karupuak sanjay sendiri dan telah banyak pengusaha-pengusaha baru karupuak sanjay dari Gadut yang sukses dan berhasil dalam menjalankan bisnis ini. Dari dulu hingga sekarang gadut juga masih sebagai sentra produksi bordiran walau tidak sebanyak waktu dulu, , karena saat ini anak nagari gaduik telah banyak yang beralih profesi, baik yang di pemerintahan, swasta, wiraswasta, guru, dosen, wakil wali kota, camat, pengusaha, tentara, polisi dll.
 
== Komunikasi, Media & Hiburan ==
Baris 117:
* Kembali ke sistem pemerintahan desa 1983 s/d 2000
* Anuzul Dt. Rajo Ampek Suku [[2001 s/d 2008]]
* H. Dahrial[[2008 s/d .....?|2008 s/d 2013.....?]]
 
* Ketua Lembaga Pemberdayaan Nagari Gadut [[AZ TGK Rajo Sikumbang]]
* Ketua Karang Taruna Nagari Gadut Safrianto 2008 s/d 2013
 
=== Pembagian Wilayah ===
Baris 158 ⟶ 159:
 
== Pendidikan ==
Untuk pendidikan di daerah Gadut sudah tersedia mulai dari Play group,TK ,SD,SLTP,SLTA 2 Tilatang Kamang,dan akan segera menyusuk tingkat perguruan tinggi.
 
== Transportasi ==
 
Baris 168 ⟶ 169:
 
* [[Tugu Pesawat AVRO AMSON]] (Ikon nagari gaduik), sebagai tanda pada waktu [Penjajahan Belanda] dahulu ada Bandar Udara pernah berdiri di Nagari Gaduik. kita masih dapat melihat bekas Landasan pada beberapa bagian diseberang jalan Tugu Avro Amson.
* Panorama padang hijau yang nantinya akan dijadikan salah satu kota satelitnya kabupaten Agam .
* Lapangan pacuan kuda dan motorcross Bukit ambacang sering diadakan pacu derby biasanya 2 kali dalam setahun, Pacu babi, Pertadingan layang-layang dan lokasi untuk out bond,
Untuk acara motorcross sudah jarang diadakan karena dapat merusak lapangan pacuan kuda tersebut. Lapangan pacuan kudda bukit ambacang memiliki lokasi yang paling bagus di antara gelanggang-gelanggang yang ada di SUMATERA BARAT, Karena penonton dapat menyaksikan acara dari segala sudut lapangan.
Baris 180 ⟶ 181:
 
Di GADUIK juga terdapat tiga tempat / kolam pemancingan umum:
* Tabek [[Lurah]] luas kuarang lebih 3 Ha
* Tabek [[Ranggomalai]] luas kurang lebih 2 Ha
* Tabek [[Bukik Lurah]] luas kurang lebih 0,5 Ha
* Tabek [[Pakok an]]
yang berada mulai bukik lurah s/d kandikia, tapi pada tahun 70an lokasi tabek yang berada di Lurah dan Bukik lurah sudah mengering dan hanya ada beberapa mata air yang tinggal, dan sebagian Tabek yang berada di KANDIKIA juga sudah mulai ditimbun oleh PEMKAB AGAM dan BUKITTINGGI untuk membuat Perumahan PERUMNAS. Dan saat ini semua lokasi Tabek sudah ditimbun, tahun 2011 ini bagian yang paling ujung tabek yang di Kandikia yang berbatasan langsung dengan GULAI BANCAH ( KODYA BUKITTINGGI ) sudah ditimbun habis untuk pembangunan perumahan oleh pemilik tanah tersebut.