Salat berjemaah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Adapun keutamaan salat berjama'ah dapat diuraikan sebagai berikut:
* Salat berjama'ah lebih utama dari pada salat sendirian, dengan pahala 27 derajat<ref name="Hadits Ibnu Umar"/>
* Setiap langkahnya diangkat kedudukannya satu1 derajat dan dihapuskan baginya satu dosa<ref sertaname="Hadits senantiasaAbu dido'akanHurayrah">Dari olehAbu paraHurayrah, [[malaikat]]<ref>Rasulullahkatanya: {{saw}}Rasulallah bersabda:, "[[Salat]]Shalatnya seseorangseorang lelaki dengan berjama'ahberjamaah itu melebihi salatnyashalatnya di rumahpasar atau dirumahnya pasar(secara sebanyaksendirian atau munfarid) dengan dua puluh limalebih kali(tiga lipatsampai sembilan tingkat derajatnya). Yang demikiansedemikian itu ialah karena bilaapabila seseorangseorang itu [[wudhu|berwudhu']] dan menyempurnakanmemperbaguskan wudhu'nyacara wudhunya, kemudian pergimendatangi masjid, tidak menghendaki ke [[masjid]] denganitu tujuanmelainkan semata-matahendak untukbershalat, salattidak pula ada yang menggerakkan kepergiannya ke masjid itu kecuali hendak shalat, maka setiap kalitidaklah ia melangkahkan kakikakinya diangkatlahselangkah kedudukannyakecuali satuia derajatdinaikkan tingkatnya sederajat dan dihapuslahkarena itu pula dileburlah satu dosa,kesalahan dandaripadanya apabila(yakni diatiap mengerjakanlangkah salattadi) sehingga ia masuk masjid. Apabila ia telah masuk ke dalam masjid, maka paraia [[Malaikat]]memperoleh selalupahala memohonkanseperti untuknyadalam rahmatkeadaan shalat, selama memang shalat itu yang menyebabkan ia bertahan di dalam masjid tadi, juga para malaikat mendoakan untuk mendapatkan kerahmatan Tuhan pada seorang dari engkau semua, selama masih berada ditempatdi salattempat selagiyang belumia [[hadats|berhadats]],bershalat merekadisitu. Para malaikat itu memohonberkata: "Ya [[Allah]], limpahkanlahkasihanilah keselamatanorang atasnyaini, wahai Allah, ampunilah ia, ya Allah, limpahkanlahterimalah rahmattaubatnya." untuknyaHal sedemikian ini selama orang tersebut tidak berbuat buruk (berkata-kata soal keduniaan,' danmengumpat diaorang telahlain, dianggapmemukul sedangdan mengerjakanlain-lain) [[salat]]dan semenjakjuga menantikanselama tibaia waktutidak [[salat]]berhadats (tidak batal wudhunya)." (HaditsMuttafaq'alaih, riwayatRiyadush BukhariShalihin Bab 1. Keikhlasan dan MuslimMenghadirkan dariNiat Abudalam HurairaSegala Perbuatan, dariUcapan terjemahandan lafadzKeadaan Bukhariyang Nyata dan yang Samar - Hadits No.10)</ref>
* Dido'akan oleh para [[malaikat]]<ref name="Hadits Abu Hurayrah"/><ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya malaikat mendoakan orang yang berada di tempat duduknya (untuk menunggu datangnya salat berjamaah) selama belum berhadats (batal wudhunya) dan malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah segala dosanya ya Allah, sayangilah dia"." (Hadits riwayat Muslim no. 469)</ref><ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah bersama malaikat mendoakan kepada orang-orang yang salat di shaf (barisan) pertama." (Hadits riwayat Abu Dawud)</ref>
* Terbebas dari pengaruh (penguasaan) [[setan]]<ref name="Hadits Abu Darda"/>
* Memancarkan cahaya yang sempurna di hari [[kiamat]]<ref>[[Muhammad|Rasulullah]] {{saw}} bersabda: "Berikanlah khabar gembira orang-orang yang rajin berjalan ke [[masjid]] dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat." (Hadits riwayat Abu Daud, Turmudzi dan Hakim)</ref>
Baris 52 ⟶ 53:
 
== Posisi salat jamaah ==
[[Berkas:Posisi-Shalat-Berjama'ah.png|thumb|350px300px|right|Sebuah [[infografik]] mengenai posisi salat berjamaah sesuai ''[[sunnah]]'' dari [[Nabi]] [[Muhammad]] {{saw}}.]]
[[Berkas:Posisi-Bahu&Kaki-Shalat-Jamaah.png|thumb|200px|right|Posisi bahu, sikut, dan kaki yang saling merapat, dan diusahakan tidak ada celah.<ref name="Hadits Abu Qosim dari Nu'man bin Basyir"/>]]
 
Dalam salat jamaah Muslim diharuskan mengikuti apa yang telah Nabi Muhammad ajarkan, yaitu dengan merapatkan barisan, antara bahu, lutut dan tumit saling bertemu,<ref>Rasulallah {{saw}} bersabda, “Luruskan shaf-shaf kalian, karena meluruskan shaf termasuk kesempurnaan shalat.” (Hadits riwayat Bukhari, dalam Fath al-Bari’ No.723)</ref><ref>Rasulallah {{saw}} bersabda, “Benar-benarlah kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan membuat berselisih diantara wajah-wajah kalian.” (Hadits riwayat Bukhari 717, Imam Muslim 127, Lafadz ini dari Imam Muslim). Berkata Al-Imam An-Nawawi, “Makna hadits ini adalah akan terjadi diantara kalian permusuhan, kebencian dan perselisihan di hati.”</ref><ref>Rasulallah {{saw}} bersabda, “Luruskan shaf kalian, jadikan setentang diantara bahu-bahu, dan tutuplah celah-celah yang kosong, lunaklah terhadap tangan saudara kalian dan jangan kalian meninggalkan celah-celah bagi setan. Barangsiapa menyambung shaf maka Allah menyambungkannya dan barangsiapa yang memutuskannya maka Allah akan memutuskannya.” (Hadits riwayat Bukhari, Abu Dawud 666. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Shahih Sunan Abu Dawud)</ref><ref name="Hadits Abu Qosim dari Nu'man bin Basyir">Dari Abu Qosim Al-Jadali berkata, “Saya mendengar Nu’man bin Basyir berkata, ‘Rasulallah {{saw}} menghadapkan wajahnya kepada manusia dan bersabda, ‘Luruskan shaf-shaf kalian! Luruskan shaf-shaf kalian! Luruskan shaf-shaf kalian! Demi Allah benar-benar kalian meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah akan menjadikan hati kalian berselisih.’ Nu’man berkata, ‘Maka saya melihat seseorang melekatkan bahunya dengan bahu kawannya, lututnya dengan lutut kawannya, mata kaki dengan mata kaki kawannya.’’” (Hadits riwayat Abu Dawud 662, Ibnu Hibban 396, Ahmad 4272. Dishahihkan Syaikh Al-Albany dalam As-Shahihah no.32)</ref><ref>Rasul bersabda: "Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang-orang yang merapatkan barisan salat. Barangsiapa yang menutup (merapatkan) barisan yang renggang, maka Allah akan mengangkat derajatnya." (Hadits riwayat Ibnu Majah)</ref> dilarang saling renggang (berjauhan) antara yang lain.
 
Berikut adalah keterangan bagaimana salat berjamaah, sesuai beberapa dalil hadits-hadits yang shahih, beserta infografik yang terdapat pada sebelah kanan:
# Dua orang pria, posisi imam sejajar dengan makmum<ref name="Hadits Ibnu Abbas">Hadits Ibnu Abbas, "Saya shalat bersama nabi {{saw}} disuatu malam, saya berdiri di samping kirinya, lalu nabi memegang bagian belakang kepala saya dan menempatkan saya di sebelah kanannya." (Hadits riwayat Bukhari)</ref>
# Tiga orang pria atau lebih, imam paling depan dan makmum berjajar dibelakang imam<ref>Hadits Jabir, "Nabi {{saw}} berdiri shalat magrib, lalu saya datang dan berdiri disamping kirinya. Maka beliau menarik diri saya dan dijadikan disamping kanannya/ Tiba-tiba sahabat saya datang (untuk shalat), lalu kami berbaris dibelakang beliau, dan shlat bersama rasulallah {{saw}}." (Hadits riwayat Ahmad)</ref>
# Satu orang pria dan satu wanita, imam didepanpaling depan, makmum wanita persis dibelakangnya<ref name="Hadits Anas bin Malik">Hadits Anas bin Malik, "Bahwa beliau shalaat di belakang rasulallah {{saw}} bersama seorang yatim sedangkan Ummu Sulaim berada di belakang mereka." (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)</ref>
# Dua orang pria dan satu wanita atau lebih, makmum priaimam sejajar dengan imammakmum pria, sedangkan makmum wanita dibelakang tengah antara imam dan makmum pria<ref name="Hadits Ibnu Abbas"/><ref name="Hadits Anas bin Malik"/>
# Dua orang wanita, posisi imam wanita sejajar dengan makmum<ref name="Hadits Ibnu Abbas"/>
# Tiga orang wanita atau lebih, imam wanita ditengah shaf sejajar dengan makmum wanita<ref>Hadits Aisyah, "Bahwa Aisyah shalat menjadi imam bagi kaum wanita dan beliau berdiri ditengah shaf." (Hadits riwayat Baihaqi, Hakim, Daruquthni dan Ibnu Abi Syaibah)</ref>
# Beberapa pria dan wanita, imam paling depan, shaf kedua makmum pria dan shaf ketiga makmum wanita<ref>Hadits Abu Hurayrah, "Sebaik-baiknya shaf pria adalah yang pertama, dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir, dan sebaik-baiknya shaf wanita adalah yang paling akhir, dan seburuk-buruknya adalah yang pertama." (Hadits riwayat Muslim)</ref>
# Bila ada anak-anak, maka mereka ditempatkan ditengah antara shaf makmum pria dan shaf makmum wanita<ref>Hadits Abu Malik Al-Asy'ari, "Bahwa nabi {{saw}} menjadikan {(shaf) pria didepan anak-anak, anak-anak dibelakang mereka sedangkan kaum wanita dibelakang anak-anak. (Hadits riwayat Ahmad)</ref>
 
== Jamaah wanita di dalam masjid ==
Baris 75 ⟶ 76:
{{Reflist|2}}
 
==Pranala laurluar==
* {{id}} [http://pesantren.or.id.21.masterwebnet.com/ppssnh.malang/cgi-bin/content.cgi/artikel/menuju_kesempurnaan_salat/03.single Siapakah yang berhak menjadi imam dalam salat berjama'ah? Pondok Pesantren Nurul Huda]
* {{id}} [http://www.isnet.org/archive-milis/archive96/oct96/0118.html Salat Berjama'ah oleh: Taufik Ramlan Widjaja, koleksi diskusi Isnet]
* [http://asysyariah.com/hadits-kriteria-imam-dalam-shalat/ Hadits Kriteria Imam dalam Shalat di Asy-Syariah.com]
 
{{Salat}}