Festival Oncor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Bing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Festival Oncor''' atau '''Bandungrejo Oncor Festival''' adalah<ref>http://azdnanculesviscaelbarca.blogspot.com/2011/03/malam-takbiran-desa-bandungrejo-gelar.html</ref> salah satu acara rutin yang diselenggarakan Pemdes [[Bandungrejo, Kalinyamatan, Jepara|Bandungrejo]], Pemkec [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]], dan IPNU-IPPNU. Festival Oncor diselenggarakan pada malam takbiran [[Idul Adha]], untuk menjaga tradisi Festival Oncor di Bandungrejo.<ref>http://www.iannnews.com/ensiklopedia.php?page=budaya&prov=28&id=383</ref>.
Sejarah kegiatan Festival Oncor ini di mulai tahun 1990-an oleh Pemuda Desa Bandungrejo yang aktif di IPNU-IPPNU, pada awal dilaksanakannya kegiatan ini hanya digelar dalam bentuk "Takbiran Keliling" sambil membawa obor yang pesertanya dari anggota IPNU dan IPPNU serta anak-anak sekolah dengan rute mengelilingi kampung-kampung yang ada di Desa Bandungrejo.
Dalam perkembangannya kegiatan "Takbir Keliling" ini dikemas dalam sebuah Festival (Lomba) dengan kemasan yang lebih menarik dan semarak, gagasan ini dimotori oleh aktifis IPNU di Desa Bandungrejo pada masa tahun 2006, diantaranya Ahmad Khafidz Devgan, Abdul Rouf, M. Sultho dan Fikri Hidayat. Dengan penuh semangat dan dengan dukungan Petinggi Mudhofar (pada waktu itu), serta dukungan dari Bupati Hendro Martojo (kepemimpinan beliau), panitia berhasil mendapat dukungan baik dari masyarakat maupun sponsor, sehingga kegiatan pertama itu menjadi momentum dan budaya yang dikembangkan dikemudian hari yang selanjutnya menjadi salah satu event budaya di Kabupaten Jepara.
 
==Etimologi==
[[Berkas:Rute Festival Oncor Bandungrejo.jpg|thumb|200px|Rute Festival Oncor]]
Acara ini merupakan sebuah acara yang terbuka untuk umum selama satu hari makanya dinamakan ''Festival''. sedangkan ''Oncor'' merupakan kata dalam [[bahasa Jawa]] yang berarti Obor. sehingga dinamakan ''Festival Oncor'' yang artinya acara terbuka untuk umum yang menggunakan obor.
 
==Sejarah==
Sejarah kegiatan Festival Oncor ini di mulai tahun 1990-an oleh Pemuda Desa Bandungrejo yang aktif di IPNU-IPPNU, pada awal dilaksanakannya kegiatan ini hanya digelar dalam bentuk "Takbiran Keliling" sambil membawa oncor (obor) yang pesertanya dari anggota IPNU dan IPPNU serta anak-anak sekolah dengan rute mengelilingi kampung-kampung yang ada di Desa [[Bandungrejo, Kalinyamatan, Jepara|Bandungrejo]]. Dalam perkembangannya kegiatan "Takbir Keliling" ini dikemas dalam sebuah Festival (Lomba) dengan kemasan yang lebih menarik dan semarak, gagasan ini dimotori oleh aktifis IPNU di Desa Bandungrejo pada masa tahun 2006, diantaranya Ahmad Khafidz Devgan, Abdul Rouf, M. Sultho dan Fikri Hidayat. Dengan penuh semangat dan dengan dukungan Petinggi Mudhofar (pada waktu itu), serta dukungan dari Bupati Hendro Martojo (kepemimpinan beliau), panitia berhasil mendapat dukungan baik dari masyarakat maupun sponsor, sehingga kegiatan pertama itu menjadi momentum dan budaya yang dikembangkan dikemudian hari yang selanjutnya menjadi salah satu event budaya di [[Kabupaten Jepara]].
 
==Penyelenggara==
Baris 11 ⟶ 12:
* Pemdes Bandungrejo
* IPNU-IPPNU Bandungrejo
* Pihak Sponsor
 
==Acara==
Cara penilaian peserta Festival Oncor dibagi ke dalam dua bagian. Pada bagian pertama meliputi penilaian kostum, yel-yelsuara takbiran, dan cara membunyikan alat musik untuk membangunkan wargakekompakan. Sementara pada bagian kedua meliputi keliling dari desa [[Bandungrejo, Kalinyamatan, Jepara|Bandungrejo]] menuju Kecamatan [[Kalinyamatan, Jepara|Kalinyamatan]] dengan bersama-sama seluruh kelompok peserta festival.
 
==Tujuan==