Perbedaan antara bahasa Melayu Baku dan bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 7101014 oleh Midori
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Bahasa Indonesia''' dan '''bahasa Malaysia''' adalah dua bentuk [[bahasa baku|baku]] dalam '''[[bahasa Melayu]]''' modern (pasca-[[Perang Dunia II]]). Selain keduanya, terdapat pula bentuk baku lain yang dipakai di [[Brunei]],. namunNamun karena penuturnya sedikit, perkembangan bentuk ini menjadi kurang signifikan. Artikel ini mencoba menunjukkan perbedaan di antara kedua bentuk baku utama meskipun usaha-usaha penyatuan ejaan dan peristilahan selalu dilakukan di bawah koordinasi [[MABBIM]].
 
Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara kedua bahasa tersebut. Berbagai varian bahasa Melayu digunakan di berbagai wilayah Indonesia dan semua mengakui bahwa bahasa yang digunakan di Provinsi [[Riau]] dan sekitarnya adalah [[bahasa Melayu Standar]] (atau [[bahasa Melayu Tinggi]], [[bahasa Melayu Piawai]]). Perbedaan latar belakang sejarah, politik, dan perlakuan yang berbeda menyebabkan munculnya perbedaan tata bahasa, peristilahan dan kosakata, pengucapan, serta tekanan kata pada dua bentuk standar modern yang sekarang dipakai.
Baris 5:
Perbedaan itu secara garis besar dapat dipaparkan sebagai berikut:
# Dari '''latar belakang penjajahan asing''' bisa dikatakan bahwa [[bahasa Indonesia]] lebih menyerap [[bahasa Belanda]] sedangkan bahasa Malaysia lebih menyerap [[bahasa Inggris]].
# Dari '''segi perlakuan''', kedua-dua bahasa tersebut diperlakukan sesuai dengan kebijakan kebahasaan di negara masing-masing, namun ada perhimpunan yang mengatur bahasa Melayu yang disebut dengan [[MABBIM|Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia (MABBIM)]].
# Dari segi penyerapan kata di negara masing-masing, bahasa Indonesia yang didasarkan dari bahasa Melayu berdialek Riau menyerap pula bahasa-bahasa daerah di Indonesia seperti bahasa Jawa, dll.
 
== Ortografi ==