Doktorandus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Doktorandus''' (di [[Belanda]] dan masa [[Hindia Belanda]] '''doctorandus''') atau disingkat '''Drs.''' merupakan gelar yang diberikan oleh [[universitas]]. Kata "Doktorandus" merupakan [[kata pungutan]] dari [[bahasa Belanda]] yang memungutnya dari [[bahasa Latin]] yang beratiberarti "Ia yang akan dijadikan ilmuwan (doktor)". Karena itu di Belanda gelar ini diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan program Master (S-2), dan hampir mencapai gelar [[doktor]], yaitu gelar tertinggi dalam bidang akademis. Si pemilik gelar hanya tinggal menulis disertasi untuk mencapai gelar doktornya. Sampai dengan tahun 1960-an di dalam ijazah Doktorandus yang dikeluarkan [[ITB]] untuk ilmu sains (matematika, fisika, kimia, biologi, farmasi, astronomi, geofisika meteorologi) dan seni rupa tercantum kalimat ''"pemegang ijazah ini berhak mencapai gelar doktor dengan membuat dan mempertahankan thesis"''.<ref>Mostavan, A., Imunandar, Sudjudi, I. & Kombaitan, B. (Ed.) (2009). ''Aura biru: Catatan para pelaku sejarah ITB''. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{rp|155}}
 
Dengan meningkatnya kebutuhan akan sarjana pada periode tahun 1950-1960-an, di sisi lain produktivitas universitas dan perguruan tinggi Indonesia saat itu masih rendah, maka diambil kebijakan memperpendek masa studi sarjana dari 5-5,5 tahun menjadi 4-4,5 tahun. Faktor lainnya adalah semakin banyak sarjana Indonesia yang meneruskan pendidikannya di AS/Inggris tetap harus melalui program "M.Sc" sebelum dapat mengambil gelar doktornya, karena pola pendidikan Amerika Serikat dan Inggris menganut penjenjangan B.Sc (3-4 tahun) - M.Sc (2 tahun) - Ph.D. (3-4 tahun), sementara pola pendidikan di Belanda/Belgia/Jerman menganut penjenjangan Drs/Ir/Dipl.Ing (5-5,5 tahun) - Dr/Dr.Ing. (3-4 tahun).
Namun di Indonesia gelar ''doktorandus'' ini mengalami degradasi dan sampai tahun 1990 gelar ini diberikan bagi lulusan program [[S-1]] dalam [[Ilmu Sosial]]. Untuk wanita dibuat pembedaan dengan pemberian gelar [[Dra.]], sementara di Belanda pembedaan ini tidak dibuat lagi.
 
Dalam ijazah yang dikeluarkan [[ITB]] setelah tahun 1970-an sebenarnya tidak lagi tercantum gelar "Doktorandus" atau "Insinyur" melainkan "Sarjana", namun karena Doktorandus/Insinyur terlanjur memasyarakat, nomenklatur itu masih tetap digunakan hingga tahun 1990-an walaupun dengan masa studi dan ''level'' yang tidak lagi sama dengan era sebelum 1960-an.
 
Namun di Indonesia gelarGelar ''doktorandus'' ini mengalami degradasi dan sampai tahun 1990 gelar ini diberikan bagi lulusan program [[S-1]] dalam [[Ilmu Sosial]], matematika dan ilmu pengetahuan alam, seni, pedagogik/kependidikan. Untuk wanita dibuat pembedaan dengan pemberian gelar [[Dra.]],. sementaraSaat diini Belanda pembedaansendiri inisudah tidakmenyesuaikan dibuatsistem lagipenjenjangan pendidikan sebagaimana sistem B.Sc - M.Sc - Ph.D.
 
== Lihat pula ==