Pertempuran Khaibar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan oleh 180.250.30.114 (pembicaraan). (TW) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17:
}}
{{Pertempuran Muhammad}}
'''Pertempuran Khaibar''' adalah pertempuran yang terjadi antara umat [[Islam]] yang dipimpin [[Muhammad]] dengan umat [[Yahudi]] yang hidup di [[oasis]] [[Khaibar]], sekitar 150 km dari [[Madinah]], [[Arab Saudi]]. [[William Montgomery Watt]] menganggap penyebab pertempuran ini adalah Yahudi [[Bani Nadhir]] yang menimbulkan permusuhan melawan umat Islam.
Yahudi tak mempunyai cukup kekuatan untuk menggempur kaum Muslimin. Namun mereka cerdik. Mereka mampu menyatukan musuh-musuh Muhammad dari berbagai kabilah yang sangat kuat. Hal itu terbukti pada Perang Khandaq. Bagi warga Muslim di Madinah, Yahudi lebih berbahaya dibanding musuh-musuh lainnya.
Baris 29:
Setelah itu benteng demi benteng dikuasai. Seluruhnya melalui pertarungan sengit. Benteng Qamush kemudian jatuh. Demikian juga benteng Zubair setelah dikepung cukup lama. Semula Yahudi bertahan di benteng tersebut. Namun pasukan Islam memotong saluran air menuju benteng yang memaksa pasukan Yahudi keluar dari tempat perlindungannya dan bertempur langsung. Benteng Watih dan Sulaim pun tanpa kecuali jatuh ke tangan pasukan Islam.
Yahudi lalu menyerah. Seluruh benteng diserahkan pada umat Islam. Muhammad memerintahkan pasukannya untuk tetap melindungi warga Yahudi dan seluruh kekayaannya, kecuali Kinana bin Rabi’ yang terbukti berbohong saat dimintai keterangan
Perlindungan itu tampaknya sengaja diberikan oleh
Muhammad sempat tinggal beberapa lama di Khaibar. Ia bahkan nyaris meninggal lantaran diracun. Diriwayatkan bahwa Zainab binti Harith menaruh dendam pada Muhammad. Sallam, suaminya, tewas dalam pertempuran Khaibar. Zainab lalu mengirim sepotong daging domba untuk Muhammad. Rasulullah sempat mengigit sedikit daging tersebut, namun segera memuntahkannya setelah merasa ada hal yang ganjil. Tidak demikian halnya dengan sahabat
Khaibar telah ditaklukkan. Rombongan pasukan
Dengan penaklukan tersebut, Islam di Madinah telah menjadi kekuatan utama di jazirah Arab. Ketenangan masyarakat semakin terwujud. Dengan demikian, Muhammad dapat lebih berkonsentrasi dalam dakwah membangun moralitas masyarakat.
Kaum Yahudi menyerah dengan syarat membayar [[pajak]] dan memberikan tanahnya kepada umat Islam. Akibatnya, mereka banyak yang menjadi [[hamba sahaya]]. Menurut Stillman, orang-orang Yahudi dari Bani Nadhir tidak termasuk dalam perjanjian ini, dan seluruh orang bani Nadhir akhirnya dibunuh, kecuali anak-anak dan wanita yang dijadikan budak.<ref>Stillman 14, 18</ref> Setelah pertempuran ini orang-orang Yahudi masih tinggal di Khaibar, hingga akhirnya diusir oleh [[khalifah]] [[Umar bin Khattab]]. Pembebanan pajak terhadap orang-orang Yahudi menandai dimulainya penerapan ''[[jizyah]]'' terhadap para ''[[dzimmi]]'' di bawah pemerintahan Islam, dan penahanan tanah mereka menjadi milik komunitas Islam.
Karena kemenangan umat Islam dalam pertempuran ini, kata "Khaibar" sering disebutkan dalam slogan, lagu, atau senjata-senjata buatan orang-orang Islam.
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
|