Jeungjing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Mssetiadi (bicara | kontrib)
Baris 47:
Secara tradisional, kayu jeungjing di [[Jawa Barat]] banyak digunakan sebagai bahan ramuan rumah: papan-papan, kasau, balok, tiang dan sebagainya. Di [[Maluku]], pada masa lalu kayu jeungjing biasa digunakan sebagai bahan pembuatan perisai karena sifatnya yang ringan, liat dan sukar ditembus. Penggunaannya sesuai dengan kelas dan kualitas [[kayu]] , yaitu untuk bahan bangunan ringan atau untuk keperluan lain yang sifatnya sempurna. Kini kayu jeungjing biasa digunakan untuk pembuatan papan, peti-peti pengemas, [[venir]], [[pulp]] (bubur kayu), [[papan serat]] (''fiber board''), [[papan partikel]] (''particle board''), [[papan lapis]] (''blockboard''), korek api, kelom (alas kaki), peti [[sabun]], perabotan rumah tangga, bahan mainan, bahan pembungkus, [[korek api]], kertas -kadang-kadang juga untuk membuat sampang- dan [[kayu bakar]].<ref name=Atlas2_59/><ref name=kayuIndonesia/>
 
Jeungjing akan menjadi lebih awet dan tahan sesudah di[[cat|dicat]] dan di[[kapur|dikapur]] atau diberi perlakuan lain yang dianggap perlu.<ref name=kayuIndonesia/>
 
Jeungjing juga kerap ditanam sebagai tanaman hias, pohon peneduh dan pelindung di perkebunan, pengendali erosi, pupuk hijau, serta sebagai penghasil kayu bakar. Daun-daunnya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak (ayam dan kambing). Pepagannya menghasilkan zat penyamak, yang digunakan sebagai ubar [[jala]].<ref name=soeria_343/><ref name=heyne_869/>