Hidajat Martaatmadja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: karir → karier, Karir → Karier using AWB
k clean up, replaced: beliau → ia (2), Beliau → Ia using AWB
Baris 36:
}}
 
'''Hidajat Martaatmadja''' atau Hidayat Martaatmaja (dalam [[Ejaan Yang Disempurnakan]]) (lahir [[1915]] - [[24 Oktober]] [[2005]]) adalah [[Daftar Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia|Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi, dan Pariwisata]] pada [[Kabinet Kerja IV]] dan [[Kabinet Dwikora I]] pada masa pemerintahan [[Presiden]] [[Soekarno]]. BeliauIa dilahirkan di [[Cianjur]], [[Jawa Barat]] pada tanggal [[26 Mei]], [[1915]]
 
== Karier ==
Baris 58:
Kolonel Hidayat Martaatmaja dipindahkan ke Sumatera menjadi Panglima Komando Toritorium [[Sumatera]], dimana Panglima Komando Teritorium [[Jawa]] diajabat oleh Kolonel A.H Nasution dengan ajuan Kapten [[Islam Salim]], putera [[Haji Agus Salim]].
 
Dalam kegiatannya sebagai panglima, beliauia selalu menginspeksi atas kondisi unit-unit tentara, dimana mengingat situasi waktu itu, dia harus berjalan kaki hingga daerah-daerah yang masih dikuasai Pemerintah Indonesia yang saat itu sulit untuk dijangkau kendaraan, bahkan hingga di Kotaraja ([[Banda Aceh]]), [[Aceh]].
 
Ketika pecah aksi militer Belanda ke-2 atau [[Agresi Militer Belanda II]], 19 Desember 1948, Hidayat berada di [[Sumatera Tengah]]. Akibat Agresi tersebut, Presiden [[Soekarno]], Wakil Presiden [[Mohammad Hatta]], [[Sutan Sjahrir]] dan [[Haji Agus Salim]] serta para menteri kabinet di [[Yogyakarta]] sudah ditawan oleh militer Belanda, diasingkan ke [[Rantauprapat]] dan [[Bangka]]. Namun presiden Soekarno sempat mengirimkan telegram untuk mendirikan pemerintahan darurat di Sumatera kepada [[Syafruddin Prawiranegara]], untuk mendirikan pemerintahan darurat dan serta [[Mr A.A. Maramis]] di [[India]] untuk mendirikan pemerintahan pelarian apabila pemerintahan darurat gagal didirikan.
Baris 82:
== Meninggal ==
Hidajat Martaatmadja meninggal dunia, karena penyakit tua dan [[alzheimer]]. Ia dimakamkan di Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta.<ref>[http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-Mengenang-Jenderal-Hidayat-Martaatmadja Mengenang Jenderal Hidayat Martaatmadja], diakses pada 22 Agustus 2009</ref>
Sebelum meninggal, mantan Presiden [[Soeharto]] pun menanyakan kabar tentang Hidayat Martaatmaja melalui pengusaha [[Bob Hasan]], ketika ditanyakan oleh menantunya, Letnan Jenderal purnawirawan [[Rais Abin]], Soeharto menjawab bawa beliauia adalah seniornya satu-satunya yang masih hidup. Ketika Hidayat dikebumikan di Kalibata. Soeharto bermaksud mau menghadiri, tapi terhalang karena kesehatannya terganggu.
 
== Referensi ==