Mukjizat Muhammad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SkullSplitter (bicara | kontrib)
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Islam}}
 
'''[[Mukjizat]] Nabi [[Muhammad]]''' (<font size=4>معجزات محمد</font>, ''Mu'jizati Muhammad'') adalah kemampuan luar biasa yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad {{saw}} untuk membuktikan kenabiannya.<ref>Abu Zahra (1990)</ref> Dalam [[Islam]], mukjizat terjadi hanya karena izin Allah, di antara mukjizat Nabi [[Muhammad]] adalah [[Isra dan Mi'raj]] dalam tidak sampai satu hari. Selain itu, Nabi Muhammad juga pernah [[Terbelahnya bulan|membelah bulan]] pada masa [[Muhammad di Mekkah|penyebaran Islam di Mekkah]], wahyu [[Al-Qur'an]], dan lain-lain.
 
Dalam hadits yang diriwayatkan [[Abu Hurairah]] dikatakan bahwa rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah [[wahyu]]. [[Allah]] mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.”<ref>Hadits riwayat Muttafaq ‘alaih dengan lafal Muslim</ref>
 
Menurut [[syariat Islam]], tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun diberikan kepada Muhammad secara persis sama atau bahkan lebih hebat.<ref>Umar bin Sawad mengatakan bahwa Imam Syafi’i rahimahullah berkata kepadanya, “Apa yang Allah berikan kepada para nabi maka hal itu pun diberikan kepada Nabi Muhammad {{saw}}...”</ref> Seperti [[Sulayman]] yang sanggup berbicara kepada [[hewan]], [[Isa]] yang dapat mengetahui rahasia hati umatnya dan seterusnya.
 
== Irhasat (Pertanda) ==
Baris 20:
* Saat [[kelahiran|melahirkan]] Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
* Keluarnya [[cahaya]] dari ''faraj'' Aminah yang menerangi istana negeri [[Syam]].<ref>Ibnu Sa'd meriwayatkan bahwa ibu rasulullah {{saw}} menceritakan: " Ketika ku melahirkannya, satu cahaya telah keluar dari farajku, menerangi mahligai-mahligai di negeri Syam", periwayatannya hampir sama dengan apa yang diriwayatkan oleh al-Irbadh bin Sariah.</ref>
* Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah ber[[khitan]].<ref>Rasulullah {{saw}} bersabda: Di antara kemuliaan yang diberikan Allah kepadaku adalah, aku dilahirkan dalam keadaan sunah dikhitan, karena itu tidak ada orang yang melihat aurat/kemaluanku. (HR. al- Thabrani, Abu Nuaym, al Khatib dan ibn Asakir) (diriwayatkan dari Ibn Abbas, Ibn Umar, Anas, Abu Hurairah. menurutMenurut Diya^ al Maqdisi, hadits ini shahih. Al Hakim selain menilai shahih, juga mengatakan mutawatir. Lihat al Khasa^is al kubra, Jlid.1, hal. 90-91)</ref>
* Lahir dengan tali pusar sudah terputus.<ref>Kisah dari Ibnu Adiy dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas, al Dhiya al Maqdisi dari Abbas Ibnu Abdul Muthalib dan Ibnu Asakir dari Ibnu Umar bahwa rasulullah lahir dalam keadaan tali pusar sudah putus. (Hadist ini tidak sepopuler dan sekuat hadits yang menceritakan kalau beliau terlahir dalam keadaan sunah dikhitan)</ref>
 
Baris 53:
* Muhammad sanggup merubuhkan seorang pegulat bertubuh tinggi dan kekar, [[Rukanah al-Mutthalibi|Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid]] hanya dengan dua kali dorongan saja.<ref>Ibnu Hisyam, As-Sirah an-Nabawiyyah, part 1, page 391.</ref>
 
* Sela-sela jemari tangannya memancarkan air,<ref>Diriwayatkan oleh 'Abdullah: "Dalam pandangan kami mukjizat adalah anugerah Allah, tetapi dalam pandangan kalian mukjizat adalah peringatan. Suatu ketika kami menyertai rasulullah {{saw}} dalam sebuah perjalanan dan kami nyaris kehabisan air. Nabi {{saw}} bersabda: "Bawalah kemari air yang tersisa!" orang-orang membawa kantung yang berisi sedikit air. Nabi {{saw}} memasukkan telapak tangannya kedalam kantung itu dan berkata, "Mendekatlah pada air yang diberkahi dan ini berkah dari Allah." Aku melihat air memancar dari sela-sela jemari tangan rasulullah {{saw}}." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).</ref> kemudian [[air]] itu untuk [[wudhu|berwudhu]] 300 orang [[sahabat Nabi|sahabat]] hanya dengan semangkuk air.<ref>Diriwayatkan oleh [[Anas bin Malik]]: "Semangkuk air dibawa kehadapan nabi {{saw}} di Al Zawra. Nabi {{saw}} memasukkan kedua telapak tangannya kedalam mangkok itu dan air memancar dari jari-jemarinya. Semua orang berwudhu dengan air itu. Qatadah berkata kepada Anas, "Berapa orang yang hadir pada waktu itu?" Anas menjawab, "Tiga ratus orang atau mendekati tiga ratus orang." (Sahih Bukhari, juz 4 no 772). Lihat juga: (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)</ref><ref>Hadits riwayat Muslim No.4224, (Sahih Muslim, Book 030, no 5656; Sahih Muslim, Book 030, no 5657; Sahih Muslim Book 030, no 5658; Sahih Muslim, Book 030, no 5659)</ref><ref>Mu'adz bin Jabal menceritakan: Membuat Oase dari air jari-jemari Nabi (Sahih Muslim, Book 030, Number 5662).</ref>
(Sahih Bukhari, juz 4 no 772). Lihat juga: (Sahih Bukhari juz 4 no 777) (Sahih Bukhari juz 1 no 340)</ref><ref>Hadits riwayat Muslim No.4224,
(Sahih Muslim, Book 030, no 5656; Sahih Muslim, Book 030, no 5657; Sahih Muslim Book 030, no 5658; Sahih Muslim, Book 030, no 5659)</ref><ref>Mu'adz bin Jabal menceritakan: Membuat Oase dari air jari-jemari Nabi (Sahih Muslim, Book 030, Number 5662).</ref>
 
=== Do'a ===
Baris 106 ⟶ 104:
 
=== Makanan dan minuman ===
* Paha [[kambing]] yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi [[Perang Khaibar]].<ref>Wanita Yahudi yang memberi racun di daging kambing bernama [[Zainab binti Hârits]], Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan , “Dahulu Jâbir radhiyallâhu'anhu menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada rasulullâh {{saw}}". Rasulullâh {{saw}} pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba rasulullâh {{saw}} berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan !." Lalu rasulullâh {{saw}} mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullâh {{saw}} pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?" Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?" Rasulullâh {{saw}} menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku." Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya). Rasulullâh {{saw}} bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?" Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya., Dandan jika dia bukan seorang nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya." Selanjutnya rasulullâh {{saw}} memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya. Majalah As-Sunnah Edisi 10/Thn. XIII/Muharram 1431H/Januari 2010M.</ref>
 
* Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama [[Allah]].<ref>Diriwayatkan oleh Abdullah: "Sesungguhnya kami mendengar makanan yang dimakan rasulullah {{saw}} mengagungkan nama Allah." (Sahih Bukhari, juz 5 no 779).</ref>
Baris 132 ⟶ 130:
* Mengeluarkan air yang banyak dari bejana milik seorang wanita penunggang unta.<ref>"Orang-orang mengeluhkan kepada nabi tentang rasa haus yang mereka rasakan, maka nabi pun memanggil Ali bin Abi Tholib dan seorang sahabat yang lain lalu nabi memerintahkan mereka berdua untuk mencari air. Maka berjalanlah mereka berdua, lalu mereka bertemu dengan seorang wanita yang berada di antara dua tempat air -yang terbuat dari kulit- di atas onta wanita tersebut. Maka mereka berdua pun berkata kepadanya: "Dari mana airnya?", maka wanita tersebut berkata, "Terakhir saya melihat air yaitu kemarin pada saat seperti sekarang ini, dan para lelaki telah pergi meninggalkan kami" (dalam riwayat lain : Mereka berdua berkata, "Mana airnya?", wanita itu berkata, "Tidak ada air untuk kalian". Maka mereka berdua berkata, "Berapa jauh jarak antara tempat keluarga kalian dari tempat air?", wanita itu berkata, "Jarak perjalanan sehari semalam"). Mereka berdua berkata, "Berjalanlah!", sang wanita berkata, "Kemana?", mereka berdua berkata, "Ke rasulullah {{saw}}". Wanita itu berkata, "Apakah dia adalah orang yang disebut sebagai ''soobi`'' (orang yang keluar dari adat nenek moyangnya)?". Mereka berdua berkata, "Dialah yang engkau maksudkan".
 
Merekapun membawa wanita itu kepada nabi {{saw}} lalu mereka mengabarkan kepada nabi apa yang terjadi. Lalu mereka meminta sang wanita untuk turun dari ontanya, lalu nabi {{saw}} meminta sebuah bejana kecil, lalu beliau menumpahkan air dari bejana tersebut ke mulut dua tempat air milik sang wanita tersebut (Dalam riwayat lain: Nabi mengambil air dari dua tempat air tersebut lalu beliau berkumur-kumur, lalu menumpahkan kembali kumuran beliau ke kedua tempat air tersebut). Lalu beliau menutup dengan kencang mulut dua tempat air tersebut dan membuka sumbat yang terdapat di bawah dua tempat air yang terbuat dari kulit tersebut sehingga mengalirlah air dari dua tempat air tersebut. Lalu diserukan kepada para sahabat "Minumlah…!! Dandan ambillah air..!!" Maka datanglah orang-orang minum dan mengambil air dari dua tempat air tersebut. Orang yang terakhir diberi air adalah seorang yang junub. Nabi memberikan satu bejana air dari dua tempat air tersebut dan berkata kepadanya "Guyurkanlah air ini pada dirimu". Semua kejadian ini disaksikan oleh sang wanita yang sedang berdiri memperhatikan apa yang terjadi dari air miliknya. Demi Allah air tersebut telah tertahan dari sang wanita (sehingga terus mengalir-pen), akan tetapi menyangka bahwasanya air yang tersisa di kedua tempat air tersebut lebih banyak dan lebih penuh daripada sebelumnya. Lalu nabi {{saw}} berkata, "Kumpulkan (makanan) untuk wanita ini!". Maka para sahabat pun mengumpulkan makanan untuknya seperti korma 'ajwah, tepung, dan sawiq (makanan dari gandum). Hingga akhirnya mereka mengumpulkan makanan dan diletakkan di atas kain lalu dinaikan ke onta wanita tersebut di hadapan wanita tersebut.
 
Nabipun berkata kepadanya, "Tahukah engkau bahwasanya kami tidak mengurangi airmu sedikitpun?, akan tetapi Allah-lah yang telah memberi air bagi kami". Lalu wanita tersebut pulang ke keluarganya dalam keadaan terlambat, maka mereka pun berkata kepadanya, "Apa yang membuatmu datang terlambat?", Wanita itu berkata, "Suatu keajaiban, aku bertemu dengan dua orang lelaki, lalu mereka membawaku kepada orang yang disebut sebagai soobi' lalu orang itupun melakukan begini dan begitu…, demi Allah orang itu adalah orang yang paling pandai menyihir di antara ini dan itu". Sang wanita memberi isyarat dengan dua jarinya yaitu jari telunjuk dan jari tengah, lalu ia mengangkat kedua jarinya tersebut ke arah langit dan berkata, "Dia adalah sungguh-sungguh utusan Allah". (HR Al-Bukhari no. 337)</ref>
Baris 144 ⟶ 142:
Kemudian Nabi Muhammad {{saw}} masuk kedalam rumahnya dan aku meminta izin masuk kerumahnya dan diizinkan. Nabi Muhammad {{saw}} melihat semangkuk susu dan berkata, “Darimana ini?” mereka berkata, “Itu hadiah dari si fulan untukmu”. Nabi Muhammad {{saw}} bersabda, “Wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “Labbaik ya rasulullah”. Nabi Muhammad {{saw}} bersabda, “Panggillah orang-orang shuffah”
 
Orang-orang shuffah adalah tamu-tamu Islam yang tidak memiliki keluarga, uang atau seseorang yang dapat mereka mintai pertolongan dan setiap kali objek sedekah diberikan kepada Nabi Muhammad {{saw}}, Nabi Muhammad {{saw}} akan memberikannya kepada mereka sedangkan Nabi Muhammad {{saw}} sendiri sama sekali tidak menyentuhnya., Dandan setiap kali hadiah apapun diberikan kepada Nabi Muhammad {{saw}}, Nabi Muhammad {{saw}} akan memberikannya sebagian untuk mereka dan sebagian untuk diri Nabi Muhammad {{saw}}.
 
Perintah Nabi Muhammad {{saw}} itu membuatku kecewa dan aku berkata kepada diriku sendiri, “Bagaimana mungkin susu semangkuk cukup untuk orang-orang Shuffah?” menurutku susu itu hanya cukup untuk diriku sendiri. Nabi Muhammad {{saw}} menyuruhku memberikan susu itu kepada mereka. Aku akan takjub seandainya masih ada sisa untukku. Tetapi bagaimanapun aku harus taat kepada perintah Allah dan rasul-Nya. Maka aku pergi menermui orang-orang Shuffah itu dan memanggil mereka.
Baris 165 ⟶ 163:
* Berbicara dengan beberapa ekor [[unta]].<ref>Ketika itu kami bersama Nabi Muhammad {{saw}} tengah berada dalam sebuah peperangan.Tiba-tiba datang seekor unta mendekati beliau, lalu untu tersebut berbicara, "Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulan (pemilik unta tersebut) telah memanfaatkan tenagaku dari semenjak muda hinga usiaku telah tua seperti sekarang ini. Kini ia malah hendak menyembelihku. Aku berlindung kepadamu dari keinginan si fulan yang hendak menyembelihku." Mendengar pengaduan sang unta, rasulullah {{saw}} memanggil sang pemilik unta dan hendak membeli unta tersebut dari pemiliknya. Orang itu malah memberikan unta tersebut kepada beliau. Unta itu pun dibebaskan oleh nabi kami Muhammad {{saw}}.</ref><ref>Juga ketika kami tengah bersama Muhammad {{saw}}, tiba-tiba datang seorang Arab pedalaman sambil menuntun untanya. Arab baduy tersebut meminta perlindungan karena tangannya hendak dipotong, akibat kesaksian palsu beberapa orang yang berkata bohong. Kemudian unta itu berbicara dengan nabi kami Muhammad {{saw}}, "Wahai rasulullah, sesungguhnya orang ini tidak bersalah. Para saksi inilah yang telah memberikan pengakuan palsu karena mereka telah dipaksa. Sebenarnya pencuriku adalah seorang Yahudi."</ref><ref>Muhammad berbicara dengan seekor unta pembawa hadiah raja [[Habib bin Malik]] untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk [[Abu Jahal]] melainkan untuk Muhammad.</ref>
 
* Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.<ref>Sejarah Hidup Muhammad karya Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, Robbani Press, Jakarta, 2002, halaman 126. Keesokan harinya Abu Jahal mengambil batu. Kemudian duduk menanti rasulullah. Rasulullah {{saw}} pun datang dan melakukan salat. Ketika Rasulullahrasulullah {{saw}} sedang sujud, Abu Jahal mengangkat batu, kemudian menuju kearah beliau. Ketika sudah mendekati beliau, Abu Jahal berbalik ketakutan dengan muka pucat, dan kedua tangannya tidak kuat lagi menahan batu tersebut sehingga ia lemparkan. Abu Jahal kemudian didatangi oleh tokoh-tokoh Qurasih dan mereka bertanya, “Wahai Abul Hakam, apa yang terjadi padamu?” Abu Jahal menjawab, “...setelah aku mendekatinya, tampak kepadaku didekatnya seekor unta jantan. Aku sama sekali belum pernah melihat unta jantan seperti itu, baik kepala, pangkal leher dan taringnya. Dia hampir menerkamku.” Ibnu Ishaq berkata, “Disebutkan kepadaku bahwa rasulullah {{saw}} bersabda, “ Itu adalah Jibril alahis salam . Seandainya dia mendekat, pasti akan diterkamnya.”</ref>
 
* Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.<ref>"Bahwa ada seekor burung bersedih karena kehilangan anaknya. Burung itu mengepakkan sayapnya di atas kepala nabi dan berbicara dengannya. Lalu beliau bersabda, 'Siapakah di antara kalian yang telah membuat burung ini kehilangan anaknya?' Seorang lelaki menjawab: 'Saya.' Beliau bersabda, "Kembalikanlah anaknya." (Hadits Ar-Razi) Kami pernah bersama nabi {{saw}} dalam suatu perjalanan. Beliau keluar dari rombongan untuk suatu keperluan. Lalu kami melihat seekor burung humarah (berwarna merah) bersama dua anaknya. Maka kami mengambil kedua anaknya itu. Burung humarah itu terbang mendekat kebumi pada saat nabi {{saw}} datang. Beliau bersabda, "Siapakah yang telah membuat burung ini sedih karena kehilangan anaknya? Kembalikanlah anaknya kepadanya."(Diriwayatkan oleh Abu Dawud). Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa, hal 27-28 By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani.</ref>
 
* Seekor anjing yang membunuh salah satu petinggi [[Kekaisaran Mongolia|kerajaan Mongol]] karena telah mencela Muhammad.<ref>Ada sebagian petinggi kerajaan mongol yang masuk Kristen, maka sekelompok petinggi Kaum Kristen dan Mongol hadir mengunjunginya, lalu mulailah salah satu dari mereka merendahkan nabi. Ketika itu, di sana ada anjing pemburu yang terikat, maka ketika orang tersebut terlalu banyak merendahkan beliau, anjing itu melompat ke arahnya dan mencakarnya, tapi kemudian orang-orang menyelamatkannya. Sebagian yang hadir mengatakan: "Ini disebabkan celaanmu kepada Muhammad". Dia mengatakan: "Bukan, tapi karena anjing ini tinggi hati, sehingga ketika aku memberi isyarat dengan tanganku, ia mengira aku ingin memukulnya".
Ketika itu, di sana ada anjing pemburu yang terikat, maka ketika orang tersebut terlalu banyak merendahkan beliau, anjing itu melompat ke arahnya dan mencakarnya, tapi kemudian orang-orang menyelamatkannya.
Sebagian yang hadir mengatakan: "Ini disebabkan celaanmu kepada Muhammad". Dia mengatakan: "Bukan, tapi karena anjing ini tinggi hati, sehingga ketika aku memberi isyarat dengan tanganku, ia mengira aku ingin memukulnya".
Lalu dia pun kembali lagi mencela beliau, bahkan ia memanjangkannya. Maka anjing itu melompat lagi kepadanya, mencekik lehernya dan mencabiknya, sehingga dia mati seketika. Karena kejadian ini, 40 ribu orang mongol akhirnya masuk Islam. (Kitab Addurorul Kaminah, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar 4/153)</ref>
 
* [[Pohon kurma]] dapat berbuah dengan seketika.<ref>Diriwayatkan oleh Jabir: "Sewaktu bapakku meninggal, ia masih mempunyai utang yang banyak. Kemudian, aku mendatangi rasulullah {{saw}} untuk melaporkan kepada Beliau mengenai utang bapakku. Aku berkata kepada rasulullah: Ya rasulullah, bapakku telah meninggalkan banyak hutang. Aku sendiri sudah tidak mempunyai apa-apa lagi kecuali yang keluar dari pohon kurma. Akan tetapi pohon kurma itu sudah dua tahun tidak berbuah. Hal ini sengaja aku sampaikan kepada rasulullah agar orang yang memiliki piutang tersebut tidak berbuat buruk kepadaku. Kemudian rasulullah mengajakku pergi ke kebun kurma. Sesampainya disana beliau mengitari pohon kurmaku yang dilanjutkan dengan berdoa. Setelah itu beliau duduk seraya berkata kepadaku, "Ambillah buahnya." Mendengar perintah rasulullah {{saw}} tersebut, aku langsung memanjat pohon kurma untuk memetik buahnya yang tiba-tiba berbuah. Buah kurma itu kupetik sampai cukup jumlahnya untuk menutupi utang bapakku, bahkan sampai lebih." (Hadits sahih Bukhari Juz 4 no 780).</ref>
 
* Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.<ref>Ratapan batang pohon kurma kepada Rasulullah {{saw}}., dan tangisannya dengan suara keras yang bisa didengar seluruh orang yang berada di masjid beliau. Itu terjadi setelah rasulullah {{saw}}. meninggalkannya. Sebelumnya rasulullah {{saw}}. berkhutbah di atas batang tersebut sebagai mimbar beliau. Ketika beliau telah dibuatkan mimbar, dan tidak naik lagi ke atas batang kurma tersebut, batang tersebut meratap menangis dan rindu kepada rasulullah {{saw}}. Suara tangisnya seperti tangis unta yang hamil sepuluh bulan. Batang pohon kurma tersebut tidak berhenti menangis hingga rasulullah {{saw}}. datang padanya, dan meletakkan tangannya yang mulia di atasnya. Ia pun berhenti menangis.</ref><ref>Dikisahkan oleh Jabir bin Abdullah, "Sang nabi sering berdiri dekat sebuah pohon palem kurma. Ketika sebuah tempat duduk disediakan baginya, kami mendengar pohon itu menangis bagaikan unta betina hamil sampai sang nabi jongkok dan memeluk pohon itu. (Hadits shahih riwayat Imam Bukhari vo.II no.41).</ref><ref>Dikisahkan oleh Ibnu Umar, "Sang nabi sering berkutbah sambil berdiri dekat batang pohon kurma. Ketika dia dibuatkan tempat duduk, dia lebih memilih duduk. Pohon kurma itu mulai menangis dan sang nabi menghampirinya, mengelusnya dengan tangannya (agar pohon itu berhenti menangis). (Hadits shahih riwayat Imam Bukhari vo.IV no.783 dan At-Tirmidziy dalam Sunannya (505).</ref>
 
* Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada [[Qatadah|Qatadah bin Nu'man]] sebagai obor penerang jalannya pulang.<ref>Nabi telah memberi Qatadah bin Nu'man sebuah tandan kurma, setelah salat Isya berjamaah bersamanya pada malam yang gelap gulita. Beliau bersabda, "Pulanglah dengan membawa tandan ini. Ia akan menyinarimu dari kedua tanganmu sepuluh kali telapak tanganmu. Jika memasuki rumah, kamu akan melihat sesuatu berwarna hitam, maka pukullah dia hingga keluar, karena dia itu adalah setan." Maka Qatadah pulang dan tandan kurma itu menyinari hingga dia masuk kedalam rumahnya dan menemukan warna hitam lalu dipukulnya hingga keluar. (Hadits riwayat Abu Na'im dari buku berjudul "Benarkah Nabi Muhammad & Umatnya Lebih Istimewa," hal 17-18, By Al-Imam Al Hafidz Ahmad bin Muhammad Al Qasthalani).</ref>
Baris 190 ⟶ 186:
Rasulullah {{saw}}. bersabda: “Tidaklah bagi hamba Yang Maha Tinggi, setelah bukti mukjizat misi mereka telah dikaruniakan pada mereka, untuk menganggap diri mereka sendiri menunjukkan bukti seperti yang kamu inginkan. Sebaliknya, mereka harus merendah pada Tuhan dan menaatiNya, dan ridha dengan apa yang ingin Ia Karuniakan pada mereka. Namun bukankah penjelasan tentang aku dan kenabianku yang ada dalam Taurat, Injil dan suhuf Ibrahim cukup untuk meyakinkanmu kebenaran pernyataanku?”
 
“Dan“...dan tidakkah kamu menemukan bukti dalam kitab-kitab tersebut bahwa Ali bin Abi Thalib adalah saudaraku, penerusku, khalifah dan ciptaan terbaik setelah aku? Tidakkah cukup bagimu bahwa Allah telah menganugerahkan kepadaku suatu mukjizat yang demikian jelas sepeti Qur’an yang seluruh manusia bersama-sama tidak ada yang mampu membuat (serupa dengan Qur’an)?
 
“Saya tidak berani memohon pada Tuhanku untuk memberikan keinginan-keinginanmu yang tidak masuk akal, namun aku tegaskan bahwa bukti-bukti mukjizat misiku yang Ia telah kehendaki terwujud, adalah cukup memuaskanku dan meyakinkanmu. Jika sekarang Ia berkehendak menganugerahkan apa yang engkau minta, itu adalah dari ketakterhinggaan karuniaNya padaku dan padamu! Jika Ia tidak memenuhi keinginan-keinginanmu, itu adalah karena hal tersebut adalah sia-sia, terutama karena Ia telah membawakan bukti yang lengkap bagi keimanan.
Rasulullah {{saw}} belum lama selesai menyelesaikan sabdanya, maka kemudian dengan kekuatan Ilahiah, permadani yang diduduki oleh Malik bin as-Sayf berbicara dan berkata:
 
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Satu Tuhan Yang Maha Indah, yang tidak memiliki sekutu, (namun) Sendiri dalam mencipta dan mengatur segala sesuatu. Kepadanya seluruh maujud bergantung, sedangkan Ia bebas dari ketergantungan terhadap apa pun. Baginya perubahan dan kerusakan adalah mustahil. Ia tak memiliki istri, tak memiliki anak, dan tiada yang menemaniNya dalam kerajaanNya (KekuasaanNya)., Dandan aku bersaksi bahwa engkau, wahai Muhammad, adalah hambaNya dan utusanNya yang telah Ia utus sebagai petunjuk agama, dan nabi dari keimanan yang benar, dan yang Ia ingin menangkan di atas seluruh agama lain, walaupun orang-orang yang musyrik tidak menyukainya., Dandan aku juga bersaksi bahwa ‘Ali bin Abi Thalib adalah saudaramu, penerusmu dan khalifah ummatmu, dan makhluk terbaik setelahmu.
 
Barangsiapa mencintainya mencintaimu, dan musuhnya adalah juga musuhmu. Barangsiapa menaatinya menaatimu, barangsiapa melawannya melawanu, dan barangsiapa menaatimu menaati Allah, dan layak memperoleh kebahagiaan dan keridhaanNya. Barangsiapa tidak menaatimu, tidak menaati Allah dan akan memperoleh siksa neraka yang paling pedih.”Menyaksikan permadani tersebut bersaksi seperti itu, orang-orang Yahudi tersebut tercengang. Namun mereka mengatakan bahwa kejadian tersebut hanyalah sihir yang nyata.
Baris 231 ⟶ 227:
* Menyembuhkan mata [[Qatadah]] tergantung di pipinya yang terluka pada [[Perang Uhud]], kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.<ref>Ibnu Saad meriwayatkan dari Zaid bin Aslam, bahwa mata Qatadah bin An Nu’man terluka sehingga biji matanya terkeluar sampai ke pipi. Kemudian rasulullah {{saw}} mengembalikan hingga matanya menjadi sembuh kembali.</ref><ref>At Thabrani dan Abu Nu’aim meriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, ” Pada waktu Perang Uhud, aku menjaga wajah rasulullah dari serangan anak panah, yang akhirnya ada sebuah anak panah mengenai biji mataku. Aku mengambilnya dengan tangan dan berusaha mendatangi rasulullah. Ketika baginda S.a.w melihat apa yang ada di telapak tangan ku, dua mata beliau berlinangan seraya bersabda, “Ya Allah, peliharalah mata Qatadah sebagaimana dia telah pelihara wajah nabinya dengan wajahnya (dari serangan anak panah). Jadikanlah kedua matanya yang lebih baik dan lebih elok serta tajam penglihatannya.” Akhirnya apa yang diharapkan rasul itu termakbul.</ref>
 
* Menyembuhkan daya ingat [[Abu Hurairah|Abu Hurayrah]] yang pelupa.<ref>Abu Hurairah mengeluh kepada rasulullah {{saw}} bahwa dia terlalu pelupa. Lalu rasulullah {{saw}} membentangkan kainnya di atas tanah, lalu memegang-megang kainnya dengan tangan beliau. Abu Hurairah disuruh rasulullah memeluk kain itu. Sejak itu Abu hurairah tidak pernah lupa-lupa lagi., Dandan beliau terkenal paling banyak menghafal hadis. (Hadits sahih Imam Bukhari dan Imam Muslim).</ref>
 
* Menyembuhkan kaki [[Abdullah bin Atik]] yang patah sehingga pulih seperti sedia kala.<ref>Al-Barra’ bahwa setelah Abdullah bin Atik dapat membunuh Abu Rafi’, lalu turun dari tangga rumahnya , ia jatuh tersemban ke tanah sehingga betisnya patah. Beliau menceritakan hal ini kepada rasulullah. Baginda pun bersabda, “Luruskanlah kaki mu!” Maka beliau pun meluruskannya, lalu baginda mengusapnya . Selepas itu dia sudah tidak merasakan sakit lagi. (Hadits Bukhari meriwayatkan dari Al-Barra’).</ref>
Baris 253 ⟶ 249:
* Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.<ref>Ummu Aiman pernah bercerita: Suatu ketika rasulullah {{saw}} menginap di rumah. Ketika malam beliau {{saw}} bangun dan buang air di bejana. Tak lama kemudian saya terbangun dan mencari minum karena kehausan. Saya mendapatkan air di bejana dan saya langsung meminumnya. Esok paginya, rasulullah {{saw}} berkata kepada saya:"Wahai Ummu Aiman, tolong buangkan air yang ada di bejana". Saya pun menjawab: "Wahai rasulullah demi Zat yang telah mengutusmu dengan haq, saya sudah minum air yang ada di dalamnya". Rasulullah {{saw}} tertawa sampai terlihat giginya lalu bersabda "Sungguh perutmu tidak akan sakit lagi setelah ini." Semenjak kejadian itu tidak pernah rasulullah {{saw}} menyuruh sahabatnya minum air kencingnya. (Lihat Nisa^ hawl al Rasul, hal 45-46)</ref>
 
* Mengembalikan penglihatan orang yang buta.<ref>(An Nasa’i, Tirmidzi, Al Hakim dan Al Baihaqi meriwayatkan dari Usma bin Hanif, bahwa ada seorang buta berkata, “Wahai rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku agar membuka penglihatanku.” Baginda bersabda, “Pergilah berwudhu’ . Dirikan solat dua raka’at dan ucapkanlah, “Ya Allah, aku memohon kepadaMu, mengadap kepadaMu dengan lantaran nabiMu Muhammad, nabi pembawa kasih. Wahai Muhammad, aku mengadap kepada Tuhanmu dengan lantaranmu, agar ia membuka penglihatanku . Ya Allah, berilah syafaat beliau untuk kepentinganku.” Belum lagi orang ramai berganjak dari tempat mereka dan orang tersebut pergi, maka dia sudah dapat melihat).</ref>
 
* Menyembuhkan penyakit lumpuh seorang anak.<ref>Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Kami keluar bersama rasulullah {{saw}}. untuk menunaikan ibadah haji. Ketika sampai di Rauha’, beliau melihat seorang perempuan di depannya. Setelah dekat perempuan itu berkata, “Wahai rasulullah, ini ialah anakku. Sejak lahir hingga saat ini, beliau tidak mampu berdiri sama sekali.” Beliau pun mengambil anak itu, menggendongnya lalu meludah di mulut anak itu seraya bersabda, “Wahai musuh Allah, keluarlah! Sesungguhnya aku rasulullah!” Setelah itu baginda menyerahkan kembali anak itu seraya bersabda, “Ambillah anakmu , ia sudah tiada apa-apa”. (Abu Ya’la, Al Baihaqi meriwayatkan dri Usamah bin Zaid)</ref>
Baris 277 ⟶ 273:
Beberapa lama kemudian suami wanita itu, Abu Ma’bad, tiba dengan menuntun beberapa ekor kambing lapar yang rupanya sangat menyedihkan dan yang sumsumnya hampir kering. Ketika dia melihat susu itu, dia terkejut dan bertanya kepadanya: “Dari mana engkau dapatkan susu ini, Ummu Ma’bad? Sebab domba itu telah kering dan tidak ada ternak perah di rumah ini.” Wanita itu berkata: “Benar, tapi seorang pria mulia telah melewati tempat ini dan begini, begitu.” Dia berkata: “Lukiskan penampilannya, Umm Ma’bad!? Wanita itu berkata: “Aku melihat seorang pria yang sangat bersih, dengan wajah cemerlang, dengan sopan santun sempurna. Dia tidak kurus dan tidak botak; lemah lembut dan anggun; matanya hitam legam, dengan bulu mata melengkung, suaranya merdu dan lehernya bersinar, janggutnya tebal, alis matanya melengkung indah. Ketika dia diam, kemuliaan melingkupinya, dan ketika dia berbicara dia tampak berwibawa, dan kecemerlangan cahaya mengelilinginya. Seorang pria yang paling tampak dan bercahaya dari jauh, dan yang paling manis dan lembut hati dari dekat.”</ref><ref>Al-Barzanji mengungkapkan mukjizat ini dalam shalawat al-Barzanji Natsar bab XVI.</ref>
 
* Mengusapkan wajah Qatadah bin Milhan yang telah berusia lanjut, sehingga wajahnya tetap terlihat muda dan cerah.<ref>Seorang sahabat nabi lainnya, Hayyan bin Umar, menceritakan, “Nabi telah mengusap wajah Qatadah bin Milhan. Ternyata setelah Qatadah berusia lanjut, semua anggota tubuhnya memeot, kecuali wajahnya., Dandan aku ikut melayat ketika dia wafat. Ketika seorang wanita berlalu, aku dapat melihat wajah Qatadah yang begitu jernih bak cermin.” (HR Baihaqi dan Ahmad)</ref>
 
* Menyembuhkan sakit perut Ubaidah bin Rifa’ah.<ref>Ubaidah bin Rifa’ah telah meriwayat­kan dari ayahnya, yang telah mengata­kan, “Pada suatu hari aku masuk mene­mui nabi {{saw}}, sedang di hadapan be­liau terdapat sebuah panci yang men­didih sedang merebus daging. Aku pun berselera dengan sepotong daging yang ada di dalamnya, maka aku mengam­bil­nya dan melahapnya (meskipun be­lum masak betul), sehingga membuat perutku menderita sakit karenanya se­lama setahun. Selanjutnya, kuceritakan hal itu kepada rasulullah, maka beliau bersabda, ‘Sesungguhnya perutmu mem­punyai nafsu makan yang besarnya sama dengan tujuh orang.’ Lalu beliau mengusap perutku dan ternyata sesu­dah itu kujumpai perutku berwarna hijau. Demi Tuhan, yang telah mengutus be­liau dengan benar, perutku tidak pernah sakit lagi sesudah itu hingga sekarang.” (HR Al-Fusawiy dan Al-Hafizh)</ref>
Baris 288 ⟶ 284:
* Mendapatkan bantuan dari [[Malaikat]] [[Jundallah]] ketika dalam [[Perang Badar]].<ref>"Sungguh Allah telah menolong kamu dalam Peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertawakallah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang Mukmin, "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda." (Ali 'Imran 3:123-125)</ref>
 
* Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.<ref>Rasulullah {{saw}} dapat mengetahui kejadian yang tidak disaksikan ataupun yang tersembunyi atas izin Allah SWT. Jika kejadian ini itu sudah terjadi atau sedang terjadi, disebut ikhbar. jika hal itu baru akan terjadi, dikenal dengan istilah nubuat. Semua ikhbar dipastikan benar adanya, dan semua nubuat pasti akan terjadi. Hanya saja waktunya yang tidak dapat dipastikan oleh manusia seperti kita, kapan hal itu akan terjadi. Dalam kitab "Nubuat al Rasulullah {{saw}}" karya Muhammad Waliyullah al Nadawi memuat 188 Nubuat baik yang sudah terjadi sekarang atau belum, di antaranya peristiwa kedatangan seorang yang bernama Uways. Rasulullah {{saw}} bersabda: Sesungguhnya akan datang kepada kalian seorang yang bernama Uways, tinggal di yaman, tidak ada yang tinggal bersamanya kecuali ibunya (dalam riwayat lain, dia sangat berbakti kepada orang tuanya, dan berpenyakit belang, dia berdoa kepada Allah SWT dan Allah menyembuhkan penyakit dari badannya kecuali ada sisa sebesar kepingan Dinar atau Dirham). Barangsiapa di antara kalian yang bertemu dengan dia, mintalah dia untuk memohonkan ampunan atas kalian. (Hadits riwayat Muslim)</ref>
 
* Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.
 
* Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.<ref>Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Suatu hari rasulullah {{saw}} salat mengimami kami. Usai salat beliau bersabda: Hai Fulan! Mengapa kamu tidak membuat salatmu bagus? Tidakkah orang yang salat merenungkan bagaimana salatnya? Sesungguhnya ia salat untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat didepanku. (Hadits riwayat Muslim)</ref><ref>Anas Bin Malik RA berkata : Suatu hari rasulullah {{saw}} salat bersama kami, seusai salat Beliau menghadapkan wajahnya kepada kami, dan bersabda :” Wahai Manusia, aku berada di depan kalian, janganlah mendahuluiku dalam ruku dan jangan pula dalam sujud. Sesungguhnya aku melihat kalian baik yang berada di depan maupun kalian yang dibelakang. Selain itu, ketika Beliau tidur mata terpejam namun hati tetap terjaga.</ref>
 
* Melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.<ref>Dari Abu Dzar menceritakan, Rasulullah {{saw}} bersabda: "Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, dan aku mendengar apa yang tidak kalian dengar, getaran dan goncangan langit dan sungguh langit ada goncangannya, dan tidak ada ruang lebih dariempat jari kecuali ada malaikat yang sujud kepada Allah SWT. Demi Allah jikalau kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis, dan kalian juga akan sedikit bermesraan dengan wanita (lawan jenis) di atas ranjang, dan kalian pasti akan keluar ke jalan-jalan untuk bersujud kepada Allah., Dandan aku berharap kalaulah aku hanya sebuah pohon yang terpotong. (Hadits riwayat al Tirmidzi, Ibnu Majah dan Abu Nuaym) (al Tirmidzi berkata hadits ini hasan gharib)/(lihat al Khasa^is karya al Suyuti hal. 113)</ref>
 
* Mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.
Baris 317 ⟶ 313:
"Wahai kaumku, ketahuilah bahwa semalam aku baru menempuh perjalanan jauh." Salah seorang dari kaum itu bertanya. "Kemana?"
 
Rasulullah {{saw}} pun menjawab dengan tegas, "Ke Sidratul Muntaha melalui Baitul Maqdis," sabda rasulullah. "Dan...dan pagi ini kamu sudah berada di sini, hai Muhammad?" tanya seorang kaum itu yang keheranan. "Benar, dan inilah kekuasaan Allah SWT, wahai kaumku!" sabda rasulullah {{saw}} menjelaskan.
 
Tiba-tiba seorang dari Bani ‘Adi bernama Muth’im bin ‘Adi menerobos kerumunan orang dan maju ke depan dan berkata lantang,