Tragedi Simpang KKA: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak ada yang saya ubah
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 202.67.45.42 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ayie7791
Baris 1:
{{Infobox news event
| date = [[3 Mei]] [[1999]]
| time =
| place = [[Dewantara, Aceh Utara]], [[Indonesia]]
| reported deaths = 46
| reported missing = 10
| reported injuries = 156
}}
 
'''TragediSimpangTragedi Simpang KKA''', juga dikenal dengan nama '''Insiden Dewantara''' atau '''Tragedi Krueng Geukueh''', adalah sebuah peristiwa yang berlangsung saat konflik Aceh pada tanggal 3 Mei 1999<ref name="amnesty">{{cite web |url=http://livewire.amnesty.org/2013/05/02/in-aceh-there-is-peace-but-no-justice/ |title=In Aceh there is peace but no justice &#124; Amnesty's global human rights blog |format= |work=Amnesty International |accessdate=3 Mei 2013}}</ref> di Kecamatan [[Dewantara, Aceh Utara|Dewantara]], [[Aceh]]. Saat itu, pasukan militer Indonesia menembaki kerumunan warga yang sedang berunjuk rasa memprotes insiden penganiayaan warga yang terjadi pada tanggal 30 April di [[Cot Murong, Baktiya Barat, Aceh Utara|Cot Murong]], [[Lhokseumawe]].<ref name="beginners">{{cite web |url=http://acehnet.tripod.com/begin.htm |title=Aceh for Beginners |format= |work= |accessdate=}}</ref>
 
Simpang KKA adalah sebuah persimpangan jalan dekat pabrik PT [[Kertas Kraft Aceh]] di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara. Insiden ini terus diperingati masyarakat setempat setiap tahunnya.<ref>{{cite web |url=http://atjehlink.com/aksi-renungan-tragedi-simpang-kka-di-simpang-lima/ |title=Aksi Renungan Tragedi Simpang KKA di Simpang Lima |format= |work=Atjehlink.com |accessdate=9 Mei 2013}}</ref><ref>{{cite web |url=http://rri.co.id/index.php/berita/51693/Peringati-Tragedi-Simpang-KKA-Ratusan-Warga- |title=Peringati Tragedi Simpang KKA, Ratusan Warga Gelar Doa Bersama |format= |work=[[Radio Republik Indonesia|RRI]] |accessdate=9 Mei 2013}}</ref> Sampai sekarang belum ada pelaku yang ditangkap dan diadili atas peristiwa ini.<ref name="amnesty"/><ref name="snafu"/>
Baris 11 ⟶ 19:
Setelah insiden Dewantara, beberapa kantong berisi mayat yang diberi pemberat batu ditemukan di dasar sungai. Pola pembuangan mayat ini diduga mengikuti pola yang diterapkan pada [[tragedi Idi Cut|insiden sebelumnya di Idi Cut]].<ref name="beginners"/>
 
==<nowiki/>Tanggapan==
Tanggapan
 
Koalisi NGO HAM Aceh mencatat sedikitnya 46 warga sipil tewas, 156 mengalami luka tembak, dan 10 orang hilang dalam peristiwa itu. Tujuh dari korban tewas adalah anak-anak.<ref>{{cite web |url=http://ngo-ham.9f.com/tragedi_simpang_kka.htm |title=Kronologi Tragedi Simpang KKA |work=Koalisi NGO HAM Aceh |accessdate=9 Mei 2013}}</ref><ref name="okezone"/><ref>{{cite web |url=http://dpr-aceh.atjehpost.com/read/2013/05/03/50399/15/5/Mahasiswa-di-Banda-Aceh-gelar-aksi-peringati-14-tahun-tragedi-Simpang-KKA |title=Mahasiswa di Banda Aceh gelar aksi peringati 14 tahun tragedi Simpang KKA |format= |work=Atjeh Post |accessdate=9 Mei 2013}}</ref> Sebuah monumen didirikan di tempat penembakan Simpang KKA, desa Cot Murong, Lhokseumawe.<ref name="amnesty"/>
 
Wiranto, Menteri Pertahanan sekaligus Kepala Angkatan Bersenjata, mengatakan di sebuah stasiun televisi swasta bahwa, "Tidak logis jika aparat negara menindas rakyat Aceh karena mereka dikirim ke sana untuk melindungi rakyat."<ref name="beginners"/> Pihak militer yang terlibat dalam penembakan ini mengklaim menggunakan peluru karet sebagai bentuk pertahanan diri karena warga melempari markas Koramil dengan batu. Meski begitu, sejumlah dokter di rumah sakit mengaku menemukan peluru timah di 38 jenazah dan 115 korban luka.<ref name="routledge">{{cite book |last=Miller |first=Michelle Ann |date=2008 |title=Rebellion and Reform in Indonesia: Jakarta's Security and Autonomy Policies in Aceh |pages=36–37 |url=http://books.google.co.id/books?id=ZrRkq1zGbA0C |publisher=Routledge |isbn=9781134051212 |accessdate=3 Mei 2014}}</ref><ref name="jakpost">{{cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/11/28/rights-abuse-victims-speak-atrocities.html |title=Rights abuse victims speak of atrocities |format= |work=The Jakarta Post |accessdate=3 Mei 2014}}</ref> Walaupun banyak bukti empiris, Wiranto mengumumengumumkan bahwa tentara PPRM akan dikerahkan ke Aceh untuk menangkap para "provokator" misterius yang bertanggung jawab atas pembantaian Dewantara.<ref name="routledge"/>
 
mkan bahwa tentara PPRM akan dikerahkan ke Aceh untuk menangkap para "provokator" misterius yang bertanggung jawab atas pembantaian Dewantara.<ref name="routledge" />
 
Tahun 2000, telah dilakukan penyelidikan dan pengkajian oleh Komisi Independen Pengusutan Tindak Kekerasan di Aceh yang dibentuk melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 88/1999. Dalam laporannya, komisi independen ini menyebutkan sebanyak 39 warga sipil tewas (termasuk seorang anak berusia 7 tahun), 156 sipil mengalami luka tembak, dan sekitar 10 warga sipil dinyatakan hilang.<ref name="kontras">{{cite web |url=http://www.kontras.org/aceh/index.php?hal=pers&id=1700&tahun=2013 |title=14 tahun Peristiwa Simpang KKA Aceh |format= |work=KontraS Aceh |accessdate=3 Mei 2014}}</ref>