Hinduisme Bali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k M. Adiputra memindahkan halaman Agama Hindu Dharma ke Agama Hindu Bali: penyeragaman
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{untuk|Agama Hindu di Indonesia|Agama Hindu di Nusantara}}
[[Berkas:Cérémonie au temple de Goa Lawah.jpg|200pxright|280px|thumb|UpacaraPersembahyangan Agamaumat Hindu DharmaBali di Pura Goa Lawah, [[Kabupaten Klungkung]], [[Bali]].]]
{{Hindu}}
'''''Agama Hindu DharmaBali''' (disebut pula '''Agama atauHindu Dharma''' atau '''Agama Tirtha''''' (["agama Air Suci"])<ref>Oleh para penganutnya juga sering disebut sebagai "agama Hindu" saja.</ref> adalah sejenissuatu agamapraktik [[Hinduisme|agama Hindu]] yang umumnya diamalkan oleh kebanyakan orangmayoritas [[suku Bali]] di Indonesia. Agama Hindu di Bali merupakan [[sinkretisme]] unsur-unsur(penggabungan) kepercayaan Hindu aliran Siwa[[Saiwa]], [[Waisnawa]], dan Brahma dengan kepercayaan lokalasli (''local genius'') orangsuku Bali.
[[Berkas:Pony, Mount Bromo (Gunung Bromo) Indonesia, East Java.jpg|thumb|300px|Pura Hindu di [[kaldera]] [[Tengger]] di [[Jawa Timur]]]]
'''''Agama Hindu Dharma''''' atau '''''Agama Tirtha''''' ("agama Air Suci")<ref>Oleh para penganutnya juga sering disebut sebagai "agama Hindu" saja.</ref> adalah sejenis agama [[Hindu]] yang umumnya diamalkan oleh kebanyakan orang [[Bali]] di Indonesia. Agama Hindu di Bali merupakan [[sinkretisme]] unsur-unsur Hindu aliran Siwa, Waisnawa, dan Brahma dengan kepercayaan lokal (''local genius'') orang Bali.
 
== Sejarah ==
{{Hindu}}
Peninggalan terkuno yang dikenal di Indonesia berkaitan dengan agama Hindu adalah arca [[Ganesha]] dan [[Siwa]] yang ditemukan di [[pulau Panaitan]] dan diperkirakan dari abad pertama setelah Masehi<ref>Mal Clarbrough, 1996</ref>. Selain itu, ada juga tujuh buah [[yupa]] yang ditemukan di [[Kutai]], [[Kalimantan Timur]], dan diperkirakan dari sekitar tahun [[400]] Masehi.<ref name="midastra">{{cite book
| last = Midastra
| first = I Wayan; dkk.
Baris 17:
| isbn = 979-744-737-5
}}</ref>
Di Bali, peninggalan terkuno yang dikenal adalah arca [[Siwa]] yang ditemukan di [[Bedulu, Blahbatuh, Gianyar|Bedulu]], [[Kabupaten Gianyar|Gianyar]], dan diperkirakan dari abad ke-8<ref name="midastra"/>{{cite bookyang coraknya mirip dengan arca Siwa yang ditemukan pada abad ke-8 di dataran tinggi [[Dieng]], [[Jawa Tengah]].
| last = Midastra
| first = I Wayan, dkk
| year = 2007
| page = 30
}}</ref> yang coraknya mirip dengan arca Siwa yang ditemukan pada abad ke-8 di dataran tinggi [[Dieng]], [[Jawa Tengah]].
 
== Catur WarnaCaturwarna ==
{{main|Catur WarnaCaturwarna}}
Di Bali berlaku sistem Catur Varna (Warna), yang mana kata Catur WarnaCaturwarna berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata ''Catur'' berarti empat dan kata ''warna'' yang berasal dari urat kata Wr (baca: wri) artinya memilih. Catur WarnaCaturwarna berarti empat pilihan hidup atau empat pembagian dalam kehidupan berdasarkan atas bakat (guna) dan ketrampilan (karma) seseorang, serta kualitas kerja yang dimiliki sebagai akibat pendidikan, pengembangan bakat yang tumbuh dari dalam dirinya dan ditopang oleh ketangguhan mentalnya dalam menghadapi '''suatu''' pekerjaan. Empat golongan yang kemudian terkenal dengan istilah Catur WarnaCaturwarna itu ialah: [[Brahmana]], [[Ksatria]], [[Waisya]], dan [[Sudra]].
 
'''''Warna Brahmana''''':
Baris 40 ⟶ 35:
Disimbulkan dengan warna hitam adalah golongan fungsional di dalam masyarakat yang setiap orangnya menitikberatkan pengabdiannya di bidang ketenagakerjaan.
 
Dalam perjalanan kehidupan di masyarakat dari masa ke masa pelaksanaan sistem Catur WarnaCaturwarna cenderung membaur mengarah kepada sistem yang tertutup yang disebut Catur Wangsa atau Turunan darah. Padahal Catur WarnaCaturwarna menunjukkan pengertian golongan fungsional, sedangkan Catur Wangsa menunjukkan Turunan darah.
 
== Hari Raya Agama ==
 
Umat Hindu Bali memiliki sistem kalender sendiri yang berbeda dengan sistem penanggalan hari raya Hindu di India dan Nepal. Hari raya keagamaan bagi pemeluk agamaumat Hindu Dharma,Bali umumnya di hitungdihitung berdasarkan [[wewaran]] dan [[pawukon]]., Kombinasikombinasi antara PancaPancawara, WaraSaptawara, Sapta Wara dan Wuku. Namun adapula Hari raya yang menggunakan penanggalan [[Kalender Saka|Saka]] dari India.
== Hari Raya Agama ==
[[Berkas:Cérémonie au temple de Goa Lawah.jpg|200px|thumb|Upacara Agama Hindu Dharma di Pura Goa Lawah, [[Kabupaten Klungkung]], [[Bali]].]]
Hari raya keagamaan bagi pemeluk agama Hindu Dharma, umumnya di hitung berdasarkan [[wewaran]] dan [[pawukon]]. Kombinasi antara Panca Wara, Sapta Wara dan Wuku. Namun adapula Hari raya yang menggunakan penanggalan [[Kalender Saka|Saka]].
 
=== Hari Raya Berdasarkanberdasarkan Wewaran ===
 
* Galungan — Jatuh pada: Buda, Kliwon, Dungulan
Baris 54 ⟶ 49:
* Pagerwesi
 
=== Hari Raya Berdasarkanberdasarkan Kalender Saka ===
* Siwaratri
* Nyepi
Baris 62 ⟶ 57:
 
=== Manusa Yadnya ===
* [[Otonan]] / [[Wetonan]], adalah upacara yang dilakukan pada hari lahir, seperti perayaan hari ulang tahun, dilakukan 210 hari.
* Upacara [[Potong Gigi]], adalah upacara keagamaan yang wajib dilaksanakan bagi pemeluknya. Upacara ini dilakukan pada pemeluk yang telah beranjak remaja atau dewasa. Bagi wanita yang telah mengalami menstruasi, dan bagi pria yang telah memasuki akil balik.
 
Baris 139 ⟶ 134:
 
== Lihat pula ==
* [[Agama Hindu]]
 
== Rujukan ==