Ousmane Sembène: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 22:
 
== Karier sastra di kemudian hari ==
Dengan diterbitkannya pada 1965 ''Le mandat, précédé de Vehi-Ciosane'' (''The Money Order and White Genesis''), penekanan Sembène mulai bergeser. Persis seperti dulu ia pernah menyerang habis-habisan penindasan ekonomi oleh pemerintah kolonial, dengan sepasangan [[novella]] ini, ia memalingkanmengalihkan pandangannya pada praktik [[korupsi]] yang dilakukan oleh para elit Afrika.
 
Sembène melanjutkan tema ini dengan novel ''[[Xala]]'' (1973), kisah tentang seseorang bernama El Hadji Abdou Kader Beye, seorang pengusaha kaya yang mengalami [[Disfungsi ereksi|impotensi]] ("xala" dalam bahasa Wolof), yang diyakininya sebagai kutuk, pada malam pernikahannya dengan istri ketiganya yang masih muda dan cantik. El Hadji menjadi terobsesi dengan upaya untuk membuang kutuk itu dengan mengunjungi sejumlah [[orang suci]], namun baru setelah ia kehilangan banyak uang dan reputasinya, ia menyadari bahwa penyebabnya adalah seorang pengemis yang tinggal di luar kantornya dan yang menderita karena kekayaannya telah diambil oleh El Hadji.
 
''Le Dernier de l’empire'' (''The Last of the Empire'', 1981), novel paling mutakhir Sembène, menggambarkan korupsi dan akhirnya kudeta militer di sebuah negara Afrika yang baru merdeka. Pasangannya, sebuah novellas tahun 1987 ''Niiwam et Taaw'' (''Niiwam dan Taaw'') terus membahas keruntuhan sosial dan moral di perkotaan Senegal.
 
Dalam kekuatan ''Les Bouts de Bois de Dieu'' dan ''Xala'', Sembène dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam [[literatur pasca-kolonial]] Afrika. Namun karena kurangnya terjemahan dalam [[bahasa Inggris]] dari banyak novelnya telah menghalangi Sembène mendapatkan popularitas internasional yang sama seperti yang diperoleh [[Chinua Achebe]] dan [[Wole Soyinka]].
 
== Film ==
Sebagai seorang pengarang yang sangat peduli dengan perubahan sosial, salah satu tujuan Sembène adalah menyentuh seluas mungkin pembaca. Namun setelah kembalinya pada 1960 ke Senegal, ia menyadari bahwa karya-karya tulisnya hanya akan dibaca oleh sekelompok kecil elit budaya di negeri asalnya. Oleh karena itu, ia memutuskan pada usia 40 tahun untuk menjadi pembuat film, untuk mencapai khalayak yang lebih luas di Afrika.
 
Pada 1966, Sembène memproduksi film ceritanya yang pertama, ''[[La Noire de...]]'', berdasarkan salah satu cerita pendeknya sendiri. Ini adalah film cerita pertama yang dihasilkan oleh seorang sutradara Afrika sub-Sahara. Meskipun panjangnya hanya 60 menit, film berbahasa Perancis ini memenangi [[Prix Jean Vigo]]. Akibatnya perhatian internasional segera tertuju kepada film Afrika pada umumnya dan Sembène pada khususnya. Sembène melanjutkan suksesnya ini dengan film 1968 ''Mandabi'', dan mencapai impiannya untuk memproduksi film dalam bahasa tanah kelahirannya sendiri, bahasa Wolof. Belakangan film-film berbahasa Wolof termasuk ''[[Xala]]'' (1975, berdasarkan novelnya), ''Ceddo'' (1977), ''Camp de Thiaroye'' (1987), dan ''Guelwaar'' (1992). Film ''Ceddo'' yang diedarkan di Senegal mengalami [[sensor]] habis-habisan. Alasan yang diberikan ialah dokumen-dokumen untuk film itu bermasalah, namun yang lebih mungkin lagi ialah karena temanya yang [[anti-Muslim]]. Namun demikian, Sembène menyebarkan selebaran di bioskop-bioskop yang menggambarkan adegan-adegan yang disensor dan menerbitkan film ini tanpa potongan di pasar internasional. Pada 1971, Sembène juga membuat sebuah film dalam [[Bahasa Diola]] dan Perancis yang berjudul ''Emitai''.
 
Tema-tema film-film Sembène yang berulang kali muncul adalah sejarah [[kolonialisme]], kegagalan agama, kritik terhadap kaum [[borjuis]] Afrika yang baru, dan kekuatan kaum perempuan Afrika.
 
Filmnya yang terakhir, film cerita tahun 2004 ''[[Moolaadé]]'', memperoleh penghargaan di [[Festival Film Cannes]] dan Festival Film [[FESPACO]] di [[Ouagadougou]], [[Burkina Faso]]. Film ini, yang mengambil tempat di sebuah desa kecil Afrika di [[Burkina Faso]], membahas topik kontroversial yaitu [[sunuat perempuan]]. Sembène meninggal dunia di [[Dakar]], [[Sénégal]] pada 10 Juni 2007.
 
== Karya ==