Kaktus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 102:
| accessdate =
}}
</ref> Dulunya, spesies kaktus ''[[Carnegiea gigantean]]'' dimanfaatkan sebagai bahan dasar [[tepung]] untuk pembuatan roti.<ref name="a"/> Namun tepung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung.<ref name="a"/> Bagian akar dari ''[[Echinocactus platycanthus]]'' juga diolah dalam cairan [[gula]] untuk dijadikan [[permen]].<ref name="a"/> Bagian akar berkayu ataupun pembuluh [[vaskular]] yang mengandung [[lignin]] dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar.<ref name="a"/>
 
== Konservasi kaktus ==
 
Dewasa ini, berbagai spesies kaktus terancam punah karena adanya perusakan habitat alaminya dan eksplorasi berlebihan yang dilakukan manusia.<ref name="z"/> Dulunya, kaktus diimpor dalam jumlah besar ke [[Amerika Serikat]], [[Eropa]], [[Australia]], dan [[Jepang]] karena termasuk komoditi yang menguntungkan.<ref name="z"/> Namun, perdagangan kaktus tersebut mulai dihentikan sebelum Perang Dunia II.<ref name="z"/> Saat ini, kaktus termasuk di dalam daftar Apendiks I dan II Convention on Internasional Trade in Endangered Species ([[CITES]]) yang memberikan proteksi kepada tanaman ini.<ref name="z"/> CITES juga menggalakkan usaha propagasi buatan untuk melestarikan kaktus.<ref name="z"/> Tanaman hasil [[propagasi]] atau perbanyakan buatan merupakan tanaman yang berasal dari [[biji]], [[propagula]], maupun [[stek]] yang ditanam pada lingkungan terkontrol.<ref name="z"/> Beberapa negara juga melarang dengan keras perdagangan kaktus, terutama ke luar negeri.<ref name="z"/> Beberapa usaha [[konservasi]] kaktus pun telah dilakukan, di antaranya adalah pelestarian ''[[ex situ]]'' di dalam tanaman botani.<ref name="z">{{en}}{{cite book