Eosinofil: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 8079210 oleh 54.244.57.179 (bicara)
Baris 1:
[[Berkas:Eosinophil blood smear.JPG|thumb|250px|Eosinofil dikelilingi [[sel darah merah]].]]
'''Eosinofil''' ({{lang-en|eosinophil, acidophil}}) adalah [[sel darah putih]] dari kategori [[granulosit]] yang berperan dalam [[sistem kekebalan]] dengan melawan [[parasit]] multiselular dan beberap [[infeksi]] pada [[makhluk]] [[vertebrata]]. Bersama-sama dengan [[sel biang]], eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme [[alergi]].
smear.JPG|thumb|250px|Eosinofil dikelilingi [[sel darah merah]].]]
'''Eosinofil''' ({{lang-en|eosinophil, acidophil}}) adalah [[sel darah
putih]] dari kategori [[granulosit]] yang berperan dalam [[sistem
kekebalan]] dengan melawan [[parasit]] multiselular dan beberap
[[infeksi]] pada [[makhluk]] [[vertebrata]]. Bersama-sama dengan [[sel
biang]], eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme [[alergi]].
 
Eosinofil terbentuk pada proses [[haematopoiesis]] yang terjadi pada [[sumsum tulang]] sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi [[darah]].
[[sumsum tulang]] sebelum bermigrasi ke dalam sirkulasi [[darah]].
 
Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain [[histamin]], [[eosinofil peroksidase]], [[ribonuklease]], [[deoksiribonuklease]], [[lipase]], [[plasminogen] dan beberapa [[asam amino]] yang [[sekresi|dirilis]] melalui proses [[degranulasi]] setelah eosinofil teraktivasi. Zat-zat ini bersifat [[toksin]] terhadap [[parasit]] dan jaringan [[tubuh]]. Eosinofil merupakan sel substrat [[radang|peradangan]] dalam reaksi [[alergi]]. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.
Eosinofil mengandung sejumlah zat kimiawi antara lain [[histamin]],
[[eosinofil peroksidase]], [[ribonuklease]], [[deoksiribonuklease]],
[[lipase]], [[plasminogen] dan beberapa [[asam amino]] yang
[[sekresi|dirilis]] melalui proses [[degranulasi]] setelah eosinofil
teraktivasi. Zat-zat ini bersifat [[toksin]] terhadap [[parasit]] dan
jaringan [[tubuh]]. Eosinofil merupakan sel substrat
[[radang|peradangan]] dalam reaksi [[alergi]]. Aktivasi dan pelepasan
racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran
jaringan yang tidak diperlukan.
 
Individu normal mempunyai rasio eosinofil sekitar 1 hingga 6% terhadap [[sel darah putih]] dengan ukuran sekitar 12 - 17 [[mikrometer]].<ref>{{Cite book
[[sel darah putih]] dengan ukuran sekitar 12 - 17
[[mikrometer]].<ref>{{Cite book
| last = Young
| first = Barbara
Baris 37 ⟶ 21:
| isbn = 0-443-06850-X}}</ref>
 
Eosinofil dapat ditemukan pada [[medulla oblongata]] dan sambungan antara [[korteks otak besar]] dan [[timus]], dan di dalam [[saluran pencernaan]], [[ovarium]], [[uterus]], [[limpa]] dan ''lymph nodes''. Tetapi tidak dijumpai di [[paru]], [[kulit]], [[esofagus]] dan [[organ]] dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit.
Eosinofil dapat ditemukan pada [[medulla oblongata]] dan sambungan
antara [[korteks otak besar]] dan [[timus]], dan di dalam [[saluran
pencernaan]], [[ovarium]], [[uterus]], [[limpa]] dan ''lymph nodes''.
Tetapi tidak dijumpai di [[paru]], [[kulit]], [[esofagus]] dan [[organ]]
dalam lainnya, pada kondisi normal, keberadaan eosinofil pada area ini
sering merupakan pertanda adanya suatu penyakit.
 
Eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama 8-12 jam, dan bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi.<ref>{{Cite book
bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak
terdapat stimulasi.<ref>{{Cite book
| last = Young
| first = Barbara