Yoweri Museveni: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rotlink (bicara | kontrib)
k fixing dead links
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun)
Baris 51:
[[Berkas:NairobiAgreement1985.jpg|thumb|left|195px|Museveni dan [[Tito Okello|Okello]] menandatangani perjanjian damai yang menentukan.]]
 
Pada [[27 Juli]] [[1985]], perpecahan di dalam pemerintahan [[Kongres Rakyat Uganda|UPC]] menyebabkan terjadinya sebuah kudeta militer yang berhasil terhadap Obote oleh bekas komandan Angkatan Daratnya, Letjen [[Tito Okello]], seorang suku Acholi. Museveni dan NRM/A marah karena revolusi yang telah mereka perjuangkan selama empat tahun telah “dibajak” oleh UNLA, yang mereka anggap telah kehilangan nama karena pelanggaran-pelanggaran hak-hak asasi manusia yang parah pada masa Obote II.{{ref|TindigarukayoI}} Namun demikian, meskipun pihak Museveni bersikap hati-hati, NRM/A akhirnya setuju untuk menghadiri perundingan perdamaian yang diadakan oleh sebuah delegasi [[Kenya]] yang dipimpin oleh Presiden [[Daniel arap Moi]].
 
Perundingan ini, yang berlangsung dari [[26 Agustus]] hingga [[17 Desember]], berlangsung dengan sangat tidak bersahabat, dan gencatan senjata yang dihasilkannya dibatalkan dalam waktu yang sangat singkat sesudah itu. Kesepakatan terakhir, yang ditandatangani di [[Nairobi]], menyerukan gencatan senjata, demiliterisasi [[Kampala]], integrasi pasukan-pasukan NRA dengan pasukan-pasukan pemerintah, dan digabungkannya pimpinan NRA ke dalam Dewan Militer.{{ref|Times_23Jan86}} Syarat-syarat ini tidak pernah dipenuhi.
Baris 61:
 
[[Berkas:MuseveniInauguration.jpg|thumb|right|299px|Museveni mengangkat sumpah sebagai Presiden pada 29 Januari, 1986.]]
Namun demikian, pada tahap ini, NRA telah mengembangkan momentum yang tidak dapat dihentikan. Pada 22 Januari, pasukan-pasukan pemerintah di Kampala telah mulai meninggalkan pos-pos mereka beramai-ramai sementara pasukan-pasukan pemerontak merebut wilayah di selatan dan barat daya Uganda.{{ref|Times_23Jan86ii}} Pada tanggal 25, faksi yang dipimpin oleh Museveni akhirnya merebut ibu kota. NRA menggulingkan pemerintahan Okello dan mengumumkan kemenangan esok harinya.
 
Museveni diangkat sumpah sebagai Presiden tiga hari kemudian pada 29 Januari. "Ini bukanlah sekadar pergantian pengawal; ini adalah perubahan yang mendasar," ujar Museveni setelah upacara yang dipimpin oleh Hakim Agung kelahiran Britania, Peter Allen. Berbicara kepada kerumunan yang terdiri dari ribuan orang di luar parlemen Uganda, preisen yang baru menjanjikan pemulihan demokrasi dan mengatakan: "Rakyat Afrika, rakyat Uganda, berhak memiliki pemerintahan yang demokratis. Ini bukanlah hadiah dari rezim manapun. Rakyat yang berdaulat haruslah menjadi publik, bukan pemerintah."{{ref|Times_30Jan86}}
Baris 68:
[[Berkas:ReaganMuseveni.jpg|thumb|left|299px|Museveni bertemu dengan Presiden [[Ronald Reagan]] di [[Gedung Putih]] pada Oktober 1987.]]
=== Regenerasi politik dan ekonomi ===
Rezim-rezim sesudah [[Idi Amin|Amin]] di Uganda dicirikan oleh [[korupsi]], [[sektarianisme]] dan ketidakmampuan untuk memulihkan ketertiban dan mendapatkan legitimasi rakyat. Museveni harus menghindari pengulangan kesalahan-kesalahan ini apabila pemerintahannya tidak ingin mengalami nasib yang sama. NRM mengumumkan pemerintahan sementara selama empat tahun, yang terdiri dari basis etnis yang lebih luas daripada pendahulu-pendahulunya. Namun demikian, wakil-wakil dari berbagai faksi ini dipilih langsung oleh Museveni. Kekerasan sektarian yang telah membayang-bayangi sejarah Uganda baru-baru ini diajukan sebagai pembenaran untuk membatasi kegiatan-kegiatan partai-partai politik dan basis-basis pendukung mereka yang khas etnis. Sistem non-partai tidak melarang partai-partai politik, namun mencegah mereka untuk mengajukan calon-calon mereka secara langsung dalam pemilu. Apa yang disebut sistem “Gerakan” ini, yang menurut Museveni mengklaim kesetiaan dari setiap warga Uganda, kelak menjadi batu penjuru dalam politik selama hampir 20 tahun.
 
Sistem [[Dewan Perlawanan]], yang dipilih secara langsung pada tingkat kelurahan, dibentuk untuk mengelola urusan-urusan lokal, termasuk distribusi komoditi-komoditi dengan harga pasti secara merata. Pemilihan anggota-anggota Dewan Perlawanan adalah pengalaman langsung pertama yang dirasakan oleh banyak warga Uganda dengan demokrasi setelah berpuluh-puluh tahun mengalami berbagai tingkat otoriterianisme. Peniruan strukturnya hingga ke tingkat distrik telah dipuji karena telah menolong rakyat pada tingkat lokal untuk memahami struktur-struktur politik pada tingkat yang lebih tinggi.
Baris 97:
:''Butir kedua dari program-program kami adalah keamanan manusia dan harta milik. Setiap orang di Uganda harus [mutlak memiliki] keamanan untuk hidup di manapun ia mau. Setiap orang, setiap kelompok, yang mengancam keamanan rakyat kita harus dihancurkan tanpa belas-kasihan. Rakyat Uganda hanya boleh mati karena sebab-sebab alamiah yang berada di luar jangkauan kita, tetapi bukan dari sesama manusia yang terus berjalan di panjang dan lebarnya negeri kita.''
 
Meskipun kini Museveni memimpin pemerintahan yang baru di Kampala, NRM tidak dapat memproyeksikan pengaruhnya sepenuhnya di seluruh wilayah Uganda, karena ia ternyata harus memerangi sejumlah pemberontakan. Sejak permulaan kepresidenan Museveni, ia mendapatkan dukungan kuat dari wilayah selatan yang ber[[bahasa Bantu]] dan barat daya, basis Museveni. Ia behasil mendapatkan dukungan masyarakat [[Karamojong]], sebuah kelompok setengah [[nomaden]] di daerah timur laut yang jarang penduduknya yang tidak pernah mempunyai suara politik yang berarti, untuk bersekutu dengannya dengan menawarkan peranan kepada mereka di dalam pemerintahan yang baru. Namun demikian, wilayah utara di sepanjang perbatasan [[Sudan]] terbukti lebih bermasalah. Di [[sub wilayah Nil Barat]] yang dihuni oleh suku Kakwa dan Lugbara (yang sebelumnya mendukung Amin), kelompok-kelompok pemberontak UNRF dan FUNA berjuang selama bertahun-tahun hingga gabungan serangan militer dan diplomasi menenangkan wilayah itu; pemimpin UNRF, [[Moses Ali]], menghentikan perjuangannya dan menjadi Wakil Perdana Menteri II. Rakyat dari wilayah utara negara itu memandang bangkitnya suatu pemerintahan yang dipimpin oleh seseorang dari selatan dengan rasa takut yang mendalam. Kelompok-kelompok pemberontak bermunculan di antara suku Lango, Acholi dan [[Teso]], meskipun mereka kalah jauh dibandingkan dengan kekuatan NRA kecuali di ujung utara [[dimana]] perbatasan Sudan memberikan tempat perlindungan yang aman. Pemberontak Acholi [[Tentara Demokratik Rakyat Uganda]] (UPDA) gagal menggulingkan pendudukan NRA terhadap wilayah [[Acholiland]], sehingga menyebabkan munculnya [[millenarianisme|chiliasme]] dari [[Gerakan Roh Kudus]] (HSM) yang putus asa. Kekalahan UPDA dan HSM meninggalkan pemberontakan itu pada kelompok yang kelak dikenal sebagai [[Tentara Perlawanan Tuhan]], yang berbalik melawan suku Acholi sendiri.
 
NRA kemudian mendapatkan reputasi karena menghormati hak-hak warga sipil – meskipun belakangan Museveni dikritik kaerna menggunakan [[tentara anak-anak]]. Unsur-unsur yang tidak berdisiplin di dalam NRA segera merusakkan reputasi yang adil yang dengan susah payah dibangun “Ketika orang-orang Museveni pertama-tama dating, mereka bertindak dengan baik sekali – kami menyambut mereka,” kata seorang penduduk desa, “tetapi kemudian mereka mulai menangkapi orang dan membunuhnya.” {{ref|child_soldiers1}}{{ref|child_soldiers2}}