Seni Didong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{ref improve}} tag to article (TW)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-adalah merupakan +adalah)
Baris 14:
Dari sekian banyak kesenian tradisional sebagai bagian dari unsur kebudayaan yang ada di nusantara salah satunya adalah seni Didong, yaitu suatu kesenian yang merupakan perpaduan antara seni suara dengan sastra berupa syair-syair puisi sebagai unsur utamanya. Didong adalah suatu kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Gayo yang mendiami Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.Kesenian yang paling mendominasi kebudayaan Gayo di antara jenis dan bentuk kesenian lainnya adalah seni Didong.
 
Sebagaimana ditulis oleh Thantawy R. bahwa seni Didong adalah satu macam kesenian yang sangat populer di kalangan masyarakat Gayo. Seni Didong adalah merupakan suatu social intrest, artinya suatu unsur kebudayaan yang amat digemari oleh sebagian besar masyarakat, sehingga banyak unsur-unsur lain dan lapangan-lapangan lain dalam masyarakat itu tersangkut dan terdorong karenanya. Kesenian ini digemari dan disenangi oleh masyarakat, karena berisi syair-syair puisi faktual, aktual dan kontekstual menyangkut berbagai macam masalah kehidupan, baik agama, adat budaya, sosial, politik maupun lingkungan.
Berdasarkan keberadaan dan peran seni Didong dalam membentuk budaya dan kehidupan sosial masyarakat dan keberagamaan, mejadi menarik untuk dibahas, terutama dari unsur pesan-pesan yang terkandung dalam syair-syairnya dan pemanfaatan kesenian tersebut sebagai [[media komunikasi]].
 
Baris 59:
Menganalisa kutipan syair Didong tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa Didong mempunyai pengertian sebagai “dendang”. Meski M.Junus Melalatoa menyebutkan bahwa sebenarnya kata “dendang” dari pengertian kata “Didong” mempunyai makna yang lebih luas, artinya bukan sekedar berdendang,karena dalam kesenian Didong juga merangkum beberapa jenis kesenian masyarakat Gayo lainnya seperti seni sastra lisan (seni bertutur), seni tari dan seni teater.
 
Secara umum kesenian Didong adalah merupakan perpaduan antara seni vokal dan seni suara dengan sastra puisi berupa syair-syair sebagai unsur utama. Secara khusus, seni Didong adalah perpaduan yang kompak dan bulat antara seni gerak serta sintak (lagu) serta isi (syair puisi) yang romantis alami, dinamik. Atas landasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kesenian Didong adalah merupakan salah satu kesenian tradisional khas masyarakat Gayo yang berupa perpaduan antara seni suara, seni sastra dengan syair-syair sebagai unsur utamanya, seni tari dan seni teater.
 
Adapun penambahan kata “Gayo” di depan kata “Didong” menjadi “Didong Gayo” adalah merupakan kata keterangan sekaligus kata untuk menegaskan wilayah dan komunitas dimana kesenian tersebut tumbuh, berkembang dan mendapat tempat tersendiri dalam kehidupan sosial masyarakatnya. Menunjukkan penggunaan bahasa dan ekspresi seni sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat Gayo, yaitu salah satu etnik atau suku terbesar yang mendiami daerah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh.
 
==Sistem Pertandingan Seni Didong==