Gagak Item: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 35:
''Gagak Item'' direkam menggunakan kamera [[hitam putih]] dan disutradarai [[Wong Bersaudara|Joshua dan Othniel Wong]]. Mereka juga mengarahkan suaranya. Film ini diproduseri Tan Khoen Yauw dari [[Tan's Film]] dan dibintangi [[Rd Mochtar]], [[Roekiah]], Eddy T. Effendi, dan [[Kartolo]].{{sfn|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Wong Bersaudara dan para pemeran sempat terlibat dalam film ''[[Terang Boelan]]'' karya [[Albert Balink]] tahun 1937 sebelum bergabung dengan Tan's untuk film ''[[Fatima (film 1938)|Fatima]]'' tahun 1938.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} Film ini diiringi enam lagu yang dinyanyikan grup musik Lief Java pimpinan Hugo Dumas;{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, (untitled)}} grup musik tersebut dikenal karena pertunjukan [[keroncong]]-nya, yang mencampurkan musik tradisional tersebut dengan pengaruh [[bangsa Portugis di Indonesia|Portugis]].{{sfn|Het Nieuws 1939, (untitled)}} Lagu dalam ''Gagak Item'' dinyanyikan oleh penyanyi keroncong [[Annie Landouw]].{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}}
[[Saeroen]], mantan jurnalis yang menjadi penulis naskah ''Terang Boelan'' dan ''Fatima'', dikontrak sebagai penulis naskah ''Gagak Item''. Film ini bercerita tentang kisah cinta antara seorang gadis dan pria bertopeng yang dijuluki "Gagak Item"{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} dan mengambil latar di pedesaan Buitenzorg (sekarang [[Bogor]]).{{efn|{{harvtxt|Biran|2009|pp=175–176}} only provides a single sentence describing ''Gagak Item''{{'s}} plot. Entri film tersebut pada Indonesian Film Database {{harv|Filmindonesia.or.id, Gagak Item}} does not include a plot summary and available contemporary reviews do not give any further details. The novelisation is not held in any of the libraries searchable through [[WorldCat]].}}{{sfn|Bataviaasch Nieuwsblad 1939, Gagak Item}} Meski judul "Gagak Item" mirip dengan [[Zorro]], tokoh yang cukup populer di Hindia Belanda pada masa itu, bandit-bandit serupa sudah muncul di setiap pertunjukan teater awal 1930-an.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}} Saat menulis skenarionya, Saeroen menggunakan kembali formula yang ia pakai di ''Terang Boelan'', termasuk aksi, pemandangan indah, dan [[komedi fisik]]nya.{{sfn|Biran|2009|pp=175–176}}
==Rilis dan tanggapan==
| |||