Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
== Sejarah ==
Kabar Pentakosta mulai dikenal di [[Indonesia]] dengan berangkatnya 2 orang utusan [[
Dari [[Jakarta]], mereka kemudian melalui [[Mojokerto]], [[Surabaya]], [[Banyuwangi]], dan seterusnya menuju [[Singaraja]] ([[Bali]]) dengan kapal "Vankenboot".
Mereka menetap di [[Denpasar]] dan tinggal di sebuah gudang kopra yang lantainya dari batu bata yang sudah hancur dan atapnya terbuat dari rumbia.
Meskipun sengsara, mereka bekerja dengan giat menabur Injil sepenuh di pulau Bali dengan jalan mendatangi rumah-rumah. Banyak jiwa yang dimenangkan tanpa mengadakan kebaktian seperti sekarang ini, tanpa khotbah yang lazim dibuat dalam gereja-gereja. Reaksi datang dari imam-imam [[Hindu]] yang marah dan bersepakat untuk membunuh para misionaris tersebut. Lalu pemerintah kolonial [[Belanda]] tidak mengizinkan rakyat Bali untuk diberi berita tentang kekristenan. Asisten residen yang menduga adanya gerakan "me-Nasrani-kan" rakyat Bali segera melarang keluarga Groesbeek menetap di Bali dengan alasan takut merusak kebudayaan asli pulau Dewata tersebut. Setelah berdiam kurang lebih 21 bulan lamanya di Bali, pada saat mendekati hari Natal 1922, keluarga ini pindah ke Surabaya lalu kemudian keluarga van Klaveren menuju Jakarta.
|