Samadhi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP53Reza (bicara | kontrib)
BP53Reza (bicara | kontrib)
Baris 71:
Kitab umat Budha, sutta menyebutkan bahwa para pelaku yang melakukan samadhi dapat meningkat kekuatan supranaturalnya (kekuatan itu disebut dengan abhijna atau siddhis), telah terbukti terdapat beberapa biksu yang mendapatkan kekuatan supernatural. Meski demikian melakukan samadhi demi mendapatkan keuntungan sihir sangatlah tidak diperbolehkan, karena hal itu dapat menyimpang dari tujuan utama yaitu memperoleh pembebasan dari penderitaan di dunia.
== Samadhi dalam ajaran Sikh ==
Samadhi dalam ajaran agama Sikh merujuk pada ritual yang dilakukan untuk mengingat dan berfokus kepada satu tuhan: [[Waheguru]].
 
Bagi para jemaah agama Sikh, samadhi dilakukan dengan semata-mata pengabdian kepada tuhannya. Mereka harus lebih sering berkontemplasi atau memasukan tuhan ke dalam inti hatinya yang terdalam, sehingga kadang-kadang mereka merasa telah bersama-sama dengan tuhannya. Bahkan salah satu sumber kitab Sikh mengatakan agar para jemaatny tetap terjaga dan tidak pernah sekalipun luput perhatiannya atas tuhannya.
 
Dalam aliran agama Sikh juga diterangkan bahwa prinsip utama dari ajaran samadhi milik mereka adalah bagaimana memposisikan pikiran dengan sang pencipta, tidak peduli bagaimana keadaan posisi fisik mereka. Jadi dengan ini mereka tidak terlalu menekankan prinsip yoga, semedi, meditasi atau lain sebagainya. Beberapa tokoh dari mereka bahkan pernah berkata “Aku hidup dan terhisap dalam samadhi, selamanya aku bersama dengan Tuhan. Sembari bernyanyi aku ber-samadhi memanggil tuhanku.”
 
== Kondisi fisik dalam fase Samadhi ==