Rahib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP86Johanes (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{inuseBP|BP86Johanes|27Juni2014|25Juni2014}} '''Rahib''' adalah anggota ordo yang mengikatkan diri dengan kaul pada hidup kontemplatif dan berkarya di sebuah biara de...'
Tag: BP2014
 
BP86Johanes (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1:
 
{{inuseBP|BP86Johanes|27Juni2014|25Juni2014}}
'''Rahib''' adalah anggota ordo yang mengikatkan diri dengan kaul pada hidup kontemplatif dan berkarya di sebuah biara dengan klausura ketat yang disebut pertapaan.<ref name="a"> {{cite book|author=Adolf Heuken, SJ|title=Ensiklopedi Gereja Jilid VII|publisher=Cipta Loka Caraka|place=Jakarta|year=2004|page=96}}</ref> Mereka hidup hanya untuk mencari Allah dengan mendalami misteri ilahi dalam situasi keheningan. Oleh karena itu, kata pertapa diterapkan scara luas kepada para biarawan atau biarawati kontemplatif yang hidup bersama secara senobit. Tetapi, pertapa dalam arti kata sesungguhnya adalah orang yang mengasingkan diri ke tempat yang sunyi yang juga disebut eremit. Rahib wanita disebut juga rubiah. Gerakan hidup kerahiban dimulai sekitar permulaan abad ke-4 di padang gurun Mesir di seputar tepi Sungi Nil. Gerakan ini didorong oleh keingingan berkobar-kobar untuk menghayati hidup Kristn secara radikal dan konsekuen setelah masa penganiyayaan oleh kaisar Romawi berlalu. Di Indonesia terdapat dua biara untuk rahib yaitu pertapaan Sintersiens disebut juga Trapis di Rawaseneng, Jawa Tengah dan di Lamanabi, Flores Timur. Terdapat juga biara untuk rubiah yaitu biara Klaris, biara Kapunises, biara Karmelites Tak Berkasut, dn biara Trapistin.