Prosedur pengembangan sistem instruksional: Perbedaan antara revisi
BP39Candra (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi '{{inuseBP|BP39Candra}} '''PPSI''' merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem instruksional.<ref name="utlebaksiu">[http://utlebaksiu.wordpress.com/2011/02/0...' Tag: BP2014 |
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 23 Juni 2014 18.03
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP39Candra (bicara). Untuk sementara waktu (hingga {{{2}}}), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Halaman ini terakhir disunting oleh BP39Candra (Kontrib • Log) 3595 hari 118 menit lalu. |
PPSI merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem instruksional.[1] Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan salah satu pendekatan dalam merancang sistem pembelajaran khususnya satuan pembelajaran oleh guru atau tenaga pendidik.[1] Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan pendekatan yang melekat pada kurikulum yang utama pada tahun 1957, 1976, dan 1977.[2] Prosedur pengembangan sistem instruksionaL merupakan pendekatan prosedur yang untuk menghasilkan program pembelajaran.[3] Prosedur pengembangan sistem instruksional mulai populer seiring pemberlakuan kurikulum 1957.[1] Sistem prosedur pengembangan sistem instruksional mengarah pada tercapainya tujuan khusus, dapat diukur, dan dirumuskan dalam bentuk prilaku peserta didik.[1] Harapan diterapkannya prosedur pengembangan sistem instruksional guru atau tenaga pendidik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.[1] Prosedur pengembangan sistem instruksional digunakan sebagai karangka berpikir dalam menyususun sebuah rencana pembelajaran atau perumusan tujuan pembelajaran.[1] Kritik terhadap penerapan prosedur pengembangan sistem instruksional dikalangan para penajar atau guru yaitu prosedur ini membawa kosekuensi terhadap beban kerja guru dan juga kepala sekolah bertambah di bidang pengadministrasian dokumen seperti penyusunan satuan pembelajaran yang detil, termasuk penyusunan alat evaluasi yang harus dapat mengukur tujuan pembelajaran.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g [1]UT Pokjar Lebaksiu :Format Kurikulum dan Strategi PembelajaranPublikasi: 8 Februari 2011
- ^ University of California.1976.Jurnal IKIP Yogyakarta, Issues 11-13.Publisher :IKIP Yogyakarta.28
- ^ University of California.1982.Buku paket latihan pendidikan kependudukan.Publisher :Dewan Gereja-Gereja di Indonesia.364