Hayono Isman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Dia telah dua kali menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]], yakni periode 1987 dan 1992 Saat itu, dia menjadi anggota DPR dari Fraksi Karya Pembangunan [[Partai Golongan Karya|Golkar]]. Pria kelahiran Jakarta, 25 April 1955 ini memiliki ketertarikan di kancah politik.
 
Pada Pemilu 2009, melalui [[Partai Demokrat]], ia terpilih kembali menjadi anggota dewan terhormat untuk masa bakti 2009-2014 melalui daerah pemilihan (DAPIL) DKI Jaya I (Jakarta Timur)<ref><span class="reference-text">Daerah pemilihan ([http://www.dpr.go.id/id/Komisi/Komisi-I/ "Anggota Komisi-I DAPILDPR-RI DKI2014"] Jaya I (Jakarta Timur)''DPR.go.id''</span></ref>. Hayono termasuk orang yang loyal dengan partainya. Ketika ditanya apakah dirinya pernah mendapat tawaran dari partai lain Hayono menjawab belum pernah. Kalaupun nantinya tawaran itu menghampiri, Hayono menyatakan tidak akan tergoda. Menurut dia, partai demokrat yang terbaik.
 
Hayono menyayangkan adanya kader yang berpindah partai. Dia menyatakan bila kasus korupsi di [[Partai Demokrat]] yang menjadi alasan berpindah partai, alasan itu kurang tepat. Pasalnya, Partai Demokrat merupakan partai yang berkomitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi. Ini misalnya dibuktikan dengan dipenjarakannya para kader yang terbukti korupsi.
Baris 38:
Pada [[16 Mei]] [[2014]], Komite Konvensi Calon Presiden [[Partai Demokrat]] mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di kantor [[DPP Partai Demokrat]]. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya<ref>[http://www.beritasatu.com/nasional/184418-hasil-survei-dahlan-iskan-juara-i-konvensi-demokrat.html Artikel:"Hasil Survei, Dahlan Iskan Juara I Konvensi Demokrat" di beritasatu.com]</ref>.
 
Untuk mewujudkan cita-cita itu, ia mendorong percepatan keberhasilan reformasi dan keberhasilan [https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia Indonesia] menjadi negara maju melalui pembangunan budaya unggul (culture of excellence) dan peradaban yang mulia.
 
== Pranala luar ==