Roosseno Soerjohadikoesoemo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
k Ricky Setiawan memindahkan halaman Roosseno ke Roosseno Soerjohadikoesoemo: nama lengkap
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
|successor = [[Mohammad Hasan (menteri)]]
|birth_date = {{birth date|1908|8|2}}
|birth_place = {{negara|IndonesiaBelanda}} [[IndonesiaHindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1996|6|15|1908|8|2}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
Baris 20:
|relations =
|children =
|alma_mater = ''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' (sekarang [[Institut Teknologi Bandung]])
|occupation =
|profession =
Baris 28:
|footnotes =
}}
'''Prof. Dr. (HC) Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo''' atau '''Rooseno Suryohadikusumo''' ({{lahirmati|[[Madiun]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|2|8|1908|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|15|6|1996}}<ref name="kompas">[http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/02/00431220/100.tahun.roosseno ''100 Tahun Roosseno.''] Kompas, 2 Agustus 2008.</ref>) adalah seorang cendekiawan, politikus, ilmuwan dan [[guru besar]] [[Institut Teknologi Bandung]]. Ia merupakanlulus lulusansebagai insinyur sipil dari ''[[THSTechnische Hoogeschool te Bandoeng]] Bandung'' (sekarang Institut Teknologi Bandung/[[ITB]]) yang pada tahunbulan Mei [[1932]], menjadiyang satu-satunyabersama Mohammad Thahir merupakan dua orang [[pribumi]] di antara 1210 orang yang lulus dari[[THS]] insitutpada periode tersebut.<ref>{{nl}} [http://kranten.delpher.nl/nl/view/index?image=ddd%3A010283988%3Ampeg21%3Aa0223#image "Technische Hoogeschool" dalam Harian ''"De Indische courant"'' edisi 6 Mei 1932, Tahun ke-11 No.193.]</ref> Ia juga pernah menjabat sebagai [[Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia|Menteri Pekerjaan Umum]] dan [[Menteri Perhubungan]] pada [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I]].<ref name="detik">[http://www.detiknews.com/read/2008/08/02/163052/981887/10/ft-ui-kenang-100-tahun-bapak-beton-indonesia ''FT UI Kenang 100 Tahun Bapak Beton Indonesia''.] Detik, 2 Agustus 2008.</ref> Ia dijuluki sebagai '''''Bapak Beton Indonesia'''''<ref name="kompas"/><ref name="detik"/> dan dialah yang mengusulkan kepada Presiden [[Sukarno]] untuk membentuk Fakultas Teknik [[Universitas Indonesia]] sekaligus ditunjuk menjadi [[Dekan]] dari fakultas tersebut pada [[17 Juli]] [[1964]].<ref name="inilah">[http://www.inilah.com/berita/2008/08/01/41358/100-tahun-roosseno-di-depok/ ''100 Tahun Roosseno di Depok.''] inilah.com, 1 Agustus 2008.</ref>
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 41:
Di masa pendudukan Jepang, tanggal 1 April 1944 Roosseno diangkat menjadi Guru Besar ''(Kyodju)'' dalam bidang Ilmu Beton di ''[[Bandung Kogyo Daigaku]]'' (Sekolah Tinggi Teknik yang didirikan pemerintah pendudukan Jepang di lokasi [[TH Bandung]] yang ditutup tahun 1942).<ref>[http://wiryanto.wordpress.com/2008/08/02/100-tahun-roosseno/ Wiratman Wangsadinata, “100 Tahun Roosseno”, Kompas, Sabtu, 2 Agustus 2008]</ref>
 
Pada bulan Agustus 1945 (20/27-??) hari Senin di ruang Aula Barat ''[[Bandung Kogyo Daigaku]]'' (sekarang [[ITB]]) dilakukan timbang terima ''[[Bandung Kogyo Daigaku]]'' dari bala tentara Jepang kepada Pemerintah Republik Indonesia. Suatu kelompok insinyur Indonesia yang bercita-cita: Soenaryo, [[Soewandi Notokoesoemo]], Abidin, dan Roosseno mengambil alih Kogyo Daigaku dari bala tentara Jepang kepada Republik Indonesia yang baru hidup 1 minggu. <ref>Dari pidato pengukuhan Doktor Honoris Causa di ITB tanggal 25 Maret 1977. Tentang tanggal timbang terima ''Bandung Kogyo Daigaku'', hari Senin terdekat setelah tanggal 17 Agustus 1945 adalah tanggal 20 (selisih 3 hari) dan tanggal 27 (selisih 10 hari), kemungkinan besar timbang terima dilaksanakan pada salah satu tanggal tersebut.</ref> Segera sesudah itu perguruan tinggi teknik dibuka kembali dengan nama '''[[Sekolah Tinggi Teknik Bandung]] (STT Bandung)''' di bawah pimpinan Prof. Ir. Roosseno.
 
Pada bulan November 1945 STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dengan sebutan '''STT Bandung di Yogya''', dan atas usaha Ir. Wreksodiningrat pada 17 Februari 1946 dibuka kembali dengan ketua Prof. Ir. R. Roosseno.<ref>Sakri, A. (1979a:27).</ref> Roosseno memimpin sekolah tersebut hingga kemudian diganti oleh Prof. Ir. Wreksodiningrat pada tanggal 1 Maret 1947.<ref>Anshoriy, M. N. (2008:88).</ref>