Retorika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP52Nurdin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014 Suntingan perangkat seluler
BP52Nurdin (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Baris 4:
==Sejarah==
 
Urain sistematis retorika yang pertama diletakkan oleh orang [[Syracuse]], sebuah koloni [[Yunani]] dipulau Sicilia.<ref name="Jalaluddin Rakhmat">Jalaluddin Rakhmat. "Retorika Modern: Pendektan Praktis" cet. 15 Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011. Hal. 3></ref>
Tahun [[427]] SM [[Gorgias]] dikirim sebagai duta ke Athena.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Negeri itu sedang tumbuh sebagai Negara yang kaya.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Kelas [[pedagang]] cosmopolitan selain memiliki waktu luang lebih banyak, juga terbuka pada gagasan-gagasan baru.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Di Dewan Perwakilan Rakyat, di pengadilan, orang memerlukan kemampuan berpikir yang jernih dan logis, serta berbicara yang jelas dan persuasif.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Gorgias memenuhi kebutuhan “pasar” ini dengan mendirikan sekolah retorika. Gorgias menekankan dimensi bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromptu.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Ia meminta bayaran yang mahal, sekitar 10 Drachma ( $ 10.000) untuk seorang murid saja.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Bersama Protagoras dan kawan-kawan, Gorgias berpindah dari satu kota ke [[kota]] yang lain.<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/> Mereka adalah "dosen-dosen terbang".<ref name="Jalaluddin Rakhmat"/>
 
Dalam doktrin retorika Aristoteles <ref>Aristotle, John Henry Freese, The "art" of Rhetoric, ISBN 0-434-99193-7 ISBN 978-0-434-99193-8 </ref> terdapat tiga teknis alat persuasi politik yaitu '''deliberatif''', '''forensik''' dan '''demonstratif'''. ''[[Retorika deliberatif]]'' memfokuskan diri pada apa yang akan terjadi dikemudian bila diterapkan sebuah kebijakan saat sekarang. ''[[Retorika forensik]]'' lebih memfokuskan pada sifat yuridis dan berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak, pertanggungjawaban atau ganjaran. ''[[Retorika demonstartif]]'' memfokuskan pada [[epideiktik]], wacana memuji atau penistaan dengan tujuan memperkuat sifat baik atau sifat buruk seseorang, lembaga maupun gagasan.