Mahisa Anabrang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
+referensi
Baris 1:
'''Mahesa Anabrang''', '''Kebo Anabrang''', atau '''Lembu Anabrang''', adalah seorang senapati [[Kerajaan Singasari]] yang diutus untuk menaklukan tanah Melayu, dan dikenal sebagai [[Ekspedisi Pamalayu]]. Di tahun 1288, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang telah menaklukkan seluruh wilayah Melayu, termasuk [[Kerajaan Melayu Jambi]] dan [[Sriwijaya]]. Tokoh yang dikenal sebagai '''Adwaya Brahman''', ayah dari [[Adityawarman]], diduga kuat adalah orang yang sama dengan Mahesa Anabrang ini.
 
Diduga kuat Mahesa Anabrang ini adalah orang yang sama dengan tokoh yang dikenal sebagai '''Adwaya Brahman''' atau '''Adwayawarman''', ayah dari [[Adityawarman]] yang disebutkan dalam Prasasti Kuburajo I di Kuburajo, Limo Kaum, dekat Batusangkar, Sumatera Barat. Menurut pembacaan Prof. H. Kern yang diterbitkan tahun 1917, tertulis bahwa batu prasasti itu ''"dikeluarkan oleh Adityawarman, yang merupakan putra dari Adwayawarman dari keluarga Indra. Dinyatakan juga bahwa Adityawarman menjadi raja di Kanakamedini (Swarnadwipa)''".<ref>Djafar, Hasan, 1992. ''Prasasti-Prasasti Masa Kerajaan Melayu Kuno dan Permasalahannya''. Dibawakan dalam Seminar Sejarah Melayu Kuno Jambi, 7-8 Desember 1992. Jambi: Pemerintah Daerah Tk I Jambi.</ref>
Setelah berhasil melaksanakan tugasnya, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang membawa [[Dara Jingga]] beserta keluarganya dan [[Dara Petak]] kembali ke Pulau [[Jawa]] untuk menemui [[Kertanegara]], raja yang mengutusnya. Setelah sampai di Jawa, ia mendapatkan bahwa Sang [[Kertanegara]] telah tewas dan [[Kerajaan Singasari]] telah musnah oleh [[Jayakatwang]], raja [[Kadiri]]. Jayakatwang itu sendiri telah tewas dibunuh pasukan [[Mongol]] yang akhirnya diserang oleh [[Raden Wijaya]]. [[Raden Wijaya]] kemudian mendirikan Kerajaan [[Majapahit]] yang merupakan lanjutan dari Kerajaan [[Singhasari]].
 
Setelah berhasil melaksanakan tugasnya, Mahesa/Kebo/Lembu Anabrang membawa [[Dara Jingga]] beserta keluarganya dan [[Dara Petak]] kembali ke Pulau [[Jawa]] untuk menemui [[Kertanegara]], raja yang mengutusnya. Setelah sampai di Jawa, ia mendapatkan bahwa Sang [[Kertanegara]] telah tewas dan [[Kerajaan Singasari]] telah musnah oleh [[Jayakatwang]], raja [[Kadiri]]. Jayakatwang itu sendiri telah tewas dibunuh pasukan [[Mongol]] yang akhirnya diserang oleh [[Raden Wijaya]]. [[Raden Wijaya]] kemudian mendirikan Kerajaan [[Majapahit]] yang merupakan lanjutan dari Kerajaan [[Singhasari]].
Oleh karena itu, Dara Petak, adik Dara Jingga kemudian dipersembahkan kepada [[Raden Wijaya]], yang kemudian memberikan keturunan [[Raden Kalagemet]]/Sri [[Jayanegara]], raja [[Majapahit]] ke-2. Dengan kata lain, raja Majapahit ke-2 adalah sepupu Adityawarman, pendiri [[Kerajaan Pagaruyung]].
 
Oleh karena itu, Dara Petak, adik Dara Jingga kemudian dipersembahkan kepada [[Raden Wijaya]], yang kemudian memberikan keturunan [[Raden Kalagemet]]/ atau Sri [[Jayanegara]], raja [[Majapahit]] ke-2. Dengan kata lain, raja Majapahit ke-2 adalah keponakan Mahesa Anabrang dan sepupu Adityawarman, pendiri [[Kerajaan Pagaruyung]].
 
Perjalanan Mahesa Anabrang dalam kancah politik Majapahit sendiri terbilang cukup panjang, seperti misalnya terlibat dalam penumpasan pemberontakan [[Ranggalawe]]. Ia gugur dalam tugas di tangan [[Lembu Sora]].
 
==Referensi==
<references />
 
==Pranala luar==
*[http://history.melayuonline.com/?a=bVB3L29QTS9VenVwRnRCb20%3D=/ Prasasti Kuburajo I], dari situs Melayu Online.com, Mei 2007.
*[http://202.155.11.22/home/detail.asp?iData=513&iCat=480&iChannel=32&nChannel=Artikel/ Wilayah Taklukan Kerajaan Pagaruyung], artikel Sejarah yang Tercecer oleh Ampera Salim, dari situs Website Portal Sumatera Barat, Mei 2007.
 
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]