Semaun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Toonyf (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun )
Baris 15:
Kemunculannya di panggung politik pergerakan dimulai di usia belia, 14 tahun. Saat itu, tahun [[1914]], ia bergabung dengan [[Sarekat Islam]] (SI) ''afdeeling'' Surabaya. Setahun kemudian, [[1915]], bertemu dengan [[Sneevliet]] dan diajak masuk ke [[Indische Sociaal-Democratische Vereeniging]], organisasi sosial demokrat Hindia Belanda (ISDV) afdeeling Surabaya yang didirikan [[Sneevliet]] dan [[Vereeniging voor Spoor-en Tramwegpersoneel]], serikat buruh kereta api dan trem (VSTP) afdeeling Surabaya. Pekerjaan di Staatsspoor akhirnya ditinggalkannya pada tahun [[1916]] sejalan dengan kepindahannya ke Semarang karena diangkat menjadi propagandis VSTP yang digaji. Penguasaan bahasa Belanda yang baik, terutama dalam membaca dan mendengarkan, minatnya untuk terus memperluas pengetahuan dengan belajar sendiri, hubungan yang cukup dekat dengan Sneevliet, merupakan faktor-faktor penting mengapa Semaoen dapat menempati posisi penting di kedua organisasi Belanda itu.
 
Di [[Semarang]], ia juga menjadi redaktur surat kabar VSTP berbahasa Melayu, dan ''[[Sinar Djawa-Sinar Hindia]]'', koran Sarekat Islam Semarang. Semaoen adalah figur termuda dalam organisasi. DiPada tahun belasan itu, ia dikenal sebagai jurnalis yang andal dan cerdas. Ia juga memiliki kejelian yang sering dipakai sebagai senjata ampuh dalam menyerang kebijakan-kebijakan kolonial.
 
Pada tahun [[1918]] dia juga menjadi anggota dewan pimpinan di [[Sarekat Islam]] (SI). Sebagai Ketua SI Semarang, Semaoen banyak terlibat dengan pemogokan buruh. Pemogokan terbesar dan sangat berhasil di awal tahun 1918 dilancarkan 300 pekerja industri furnitur. Pada tahun 1920, terjadi lagi pemogokan besar-besaran di kalangan buruh industri cetak yang melibatkan SI Semarang. Pemogokan ini berhasil memaksa majikan untuk menaikkan upah buruh sebesar 20 persen dan uang makan 10 persen.