Ragusa Es Italia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kota, bukan provinsi :p
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun )
Baris 6:
Ragusa didirikan oleh dua orang berkebangsaan Italia yang bernama Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa. Mereka datang ke Batavia pada tahun 1930-an untuk belajar menjahit di daerah Jakarta Pusat. Setelah lulus, kedua bersaudara tersebut pergi ke Bandung dan bertemu dengan seorang wanita Eropa yang memiliki peternakan sapi dan memberikan banyak susu sapi kepada mereka. Susu sapi tersebut dimanfaatkan Luigie dan Vincenzo sebagai bahan untuk membuat es krim Italia yang ternyata banyak disukai.<ref name="jktp"/> Dengan dibantu oleh tiga orang saudara laki-laki lainnya membangun toko es krim Ragusa pertama di Jalan Pos (sekarang Jalan Naripan), [[Bandung]].<ref name="te">[http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/9.%20CHAPTER%203-Problem%20Analysis.pdf Alternative design for Ragusa ice cream identity], Rizka Ramadhani. Perpustakaan Digital Universitas Bina Nusantara. Skripsi S-1. 2012. Diakses pada 25 Desember 2013. [http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail/BI-AD-2012-0183 Complete Link]</ref> Dalam menjalankan usahanya, Ragusa dibantu oleh Jo Giok Siaw (Yo Giok Siang), seorang teman di sekolah menjahit.<ref name="kbr"/><ref name="jktp"/>
 
Luigie dan Vincenzo mulai menjual es krim mereka di [[Pasar Gambir]] ([[Jakarta Fair]]) sejak tahun 1932. Namun karena tempat tersebut hanya ramai setahun sekali, mereka membuka kafe di Citadelweg (sekarang Jalan Veteran I no. 10), Jakarta Pusat pada tahun 1947.<ref name="jktp"/> DiPada tahun 1945-1972, penjualan es krim ini sempat menurun karena banyaknya pelanggan warga negara asing yang pulang ke negaranya. Setelah periode tersebut, penjualan es krim baru mulai meningkat dan stabil kembali.<ref name="kbr"/>
 
Salah seorang dari lima bersaudara Ragusa, yaitu Francesco Ragusa menikah dengan anak perempuan Yo Giok Siang yang bernama Liliana.<ref name="jktp"/><ref name="jkt"/> Pada tahun 1970-an, Ragusa bersaudara dan Liliana pindah ke Grottaglie, [[Taranto]], Italia dan menyerahkan usaha es krim mereka ke adik Liliana yang bernama Buntoro Kurniawan (Yo Boen Kong) dan istrinya Sias Mawarni (Lie Pit Yin).<ref name="jkt"/><ref name="bu">[http://books.google.co.id/books?id=ZXSHiCPhCNwC&pg=PA184&lpg=PA184&dq=ragusa+liliana+buntoro&source=bl&ots=_33eEd8RN6&sig=OlSmy9Rt_2Q_ShxCFQtAV8hGTTw&hl=en&sa=X&ei=-7u6UszZOamCiQe_koCwCg&redir_esc=y#v=onepage&q=ragusa%20liliana%20buntoro&f=false Mereka bilang aku China: Jalan mendaki menjadi bagian negara], Dewi Anggraeni. Bentang Pustaka. Oktober 2010. Halaman 158-187.</ref>