Gwanghaegun dari Joseon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 13 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q482874
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di zaman + pada zaman)
Baris 27:
Dalam urusan luar negeri ia berusaha untuk mencari keseimbangan antara Kerajaan Ming dan [[Manchu]]. Karena ia menyadari kalau Joseon tidak akan mampu bersaing dengan kekuatan militer Manchu, ia berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan Manchu, sedangkan kerajaannya masih di bawah kekuasaan raja Ming, yang membuat Ming dan rakyat Korea penganut dogma [[Konfusianisme]] marah. Tetapi hubungan Manchu - Ming memburuk sehingga memaksanya untuk mengirim sepuluh ribu tentara untuk membantu Ming pada tahun 1619. Namun, [[Perang Sarhu|Perang Sarhū]] berakhir dengan kemenangan Manchu. Jenderal Korea [[Gang Hong-rip]] kehilangan dua pertiga dari pasukannya dan menyerah pada Nurhaci. Gwanghaegun bernegosiasi damai secara terpisah dengan Manchu dan berhasil menghindari perang yang lain. Ia juga memulihkan hubungan diplomatik dengan [[Jepang]] pada tahun 1609 ketika ia membuka kembali pedagangan dengan Jepang lewat [[Perjanjian Giyu]], dan ia mengirimkan duta besar ke Jepang pada tahun 1617.
 
Selama masa pemerintahannya, Gwanghaegun mendukung publikasi dengan maksud untuk mempercepat rekonstruksi dan untuk memulihkan kembali kemakmuran kerajaan seperti sediakala. Banyak buku yang diterbitkan dipada zaman pemerintahannya, termasuk sebuah buku obat-obatan yang terkenal bernama [[Dongui bogam]], yang dibuat oleh [[Heo Jun]], seorang Tabib Raja, bersama para tabib dari Naeuiwon (Rumah Sakit Kerajaan). Banyak catatan sejarah yang ditulis kembali di dalam periode ini.
 
Pada tahun 1616, tembakau pertama kali diperkenalkan di Korea dan segera populer di kalangan bangsawan kerajaan.