Bangsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 3:
'''Bangsa''' adalah suatu kelompok [[manusia]] yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan [[bahasa]], [[agama]], [[ideologi]], [[budaya]], dan [[sejarah]].<ref name="Triwamwoto">Petrus Citra Triwamwoto.2004.Kewarganegaraan. Jakarta:Grasindo.118</ref> Mereka umumnya dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama.<ref name="Mely G">Mely G.2008. Etnis Tionghoa Di Inonesia. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.43</ref>
==Definisi==
Beberapa definisiDefinisi bangsa menurut para ahli.<ref name="Chotib,suharno,Abubakar,Catio ">Chotib, M. Dhazali, Tri suharno, Suardi Abubakar, Muchis Catio.2006. Kewarganegaraan 1 menuju Masyarakat Madani. Jakarta:Yudhistira.5-6</ref>
Bangsa adalah satu persatuan dari [[manusia]] yang setaraf, duduk sama rendah tegak sama tinggi yang mempunyai kesamaan tujuan dan cita-cita.<ref name="Priyono">B.Herry-Priyono.2010.Guru-Guru keluhuran. Jakarta:PT Kompas Media Nusantara.67</ref> Berurusan dengan pembangunan, bangsa ialah [[masyarakat]] yang berusaha memenuhi berbagai bentuk kekurangan, secara adil.<ref name="Priyono"></ref> <ref name="Boangmanulu J">Boangmanulu J.2008. Pendidik,Missionaris,& Motivator. Jakarta:Gunung Mulia.328-329</ref>
Beberapa definisi bangsa menurut para ahli.<ref name="Chotib,suharno,Abubakar,Catio ">Chotib, M. Dhazali, Tri suharno, Suardi Abubakar, Muchis Catio.2006. Kewarganegaraan 1 menuju Masyarakat Madani. Jakarta:Yudhistira.5-6</ref>
* Menurut [[Ernest Renan]] ([[Perancis]])
Bangsa adalah sekelompok [[manusia]] yang berada dalam suatu ikatan batin yang dipersatukan karena memiliki persamaan [[sejarah]], serta cita-cita yang sama.<ref name="Chotib,suharno,Abubakar,CatioPriyono">B.Herry-Priyono.2010.Guru-Guru keluhuran. Jakarta:PT Kompas Media Nusantara.67</ref>
* Menurut [[Otto Bauer]] ([[Jerman]])
Bangsa merupakan sekelompok [[manusia]] yang memiliki persamaan [[karakter]] karena persamaan nasib dan pengalaman [[sejarah]] [[budaya]] yang tumbuh berkembang bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa.<ref name="Chotib,suharno,Abubakar,Catio"></ref>
Baris 22 ⟶ 21:
* ''Perkembangan Ekonomi'' dikatakan sebagai faktor pembentukan bangsa karena semakin meningkatnya perkembangan [[ekonomi]] semakin beragam pula kebutuhan [[masyarakat]] sehingga membuat [[masyarakat]] semakin ketergantungan satu sama lain dan secara tidak langsung akan membuat [[masyarakat]] ingin membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai jalan untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain.<ref name="Chotib,suharno,Abubakar,Catio"></ref>
===Sejarah Indonesia Sebagai Bangsa===
Bangsa [[Indonesia]] tumbuh sebagai hasil interaksi [[masyarakat]] yang terjadi secara alamiah, selain itu karena adanya tekanan [[kolonialisme]] yang menimbulkan kehendak bersama untuk merdeka sebagai satu kesatuan bangsa.<ref name="Boangmanulu J">Boangmanulu J.2008. Pendidik,Missionaris,& Motivator. Jakarta:Gunung Mulia.328-329</ref> Di sini ada kehendak yang tumbuh karena [[sejarah]] yang sama untuk jadi satu kesatuan bangsa yang merdeka.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Akan tetapi [[Ernest Renan]] berpendapat bahwa tidak ada satu hal yang mutlak sama.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Di dalam [[masyarakat]] selalu ada perbedaan-perbedaan, maka dalam [[masyarakat]] selalu ada toleransi dalam setiap intaraksi yang tujuannya agar tidak ada [[konflik]].<ref name="Boangmanulu J"></ref>
Kapan bangsa [[Indonesia]] tumbuh? secara alamiah bangsa [[Indonesia]] tumbuh atau muncul sebagai hasil intaraksi antara [[masyarakat]] [[Indonesia]] yang [[majemuk]] dan hal ini menjadi roh bangsa, seperti halnya bangsa [[Jerman]] yang sering menyebutnya dengan roh rakyat.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Para filsuf [[Jerman]] mengaitkan roh bangsa dengan menyatukan rakyat atau [[masyarakat]] dengan alam atau [[bumi]] yang satu.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Namun, berbeda dengan [[Indonesia]], [[Jerman]] bersatu karena perang penyatuan wilayah alamnya, sedangkan [[Indonesia]] bersatu karena adanya nasib yang sama.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Tepatnya pada tanggal [[28 Oktober 1928]], secara sadar pemimpin kita merumuskan [[sumpah pemuda]], yang pada dasarnya adalah sumpah bangsa.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Jadi secara [[politis]] dinyatakan dasar bangsa [[Indonesia]] berdiri pada saat [[sumpah pemuda]] tersebut.<ref name="Boangmanulu J"></ref> [[Sumpah pemuda]] tersebut harus kita tempatkan sebagai sumpah bangsa jangan dianggap sebagai hari pemuda saja.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Bangsa [[Indonesia]] yang tampil kemudian menegara pada tanggal [[17 agustus 1945]].<ref name="Boangmanulu J"></ref> Bangsa dan [[negara]] itu kemudian menjadi satu kesatuan, [[Ernest Renan]] berpendapat bahwa ada bangsa dan [[negara]] yang tidak menjadi satu.<ref name="Boangmanulu J"></ref> Contohnya yang sering kita dengar adalah sebutan negara [[Australia]] tidak ada bangsa [[Australia]].<ref name="Boangmanulu J"></ref>
 
== Lihat pula ==