Jayanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RizkiTH (bicara | kontrib)
k menambah pemberontakan Yang terjadi
RizkiTH (bicara | kontrib)
Baris 34:
 
== Pemberontakan yang Terjadi <sub>part 2</sub> ==
Sewaktu<nowiki> </nowiki>menjadi raja, Jayanegara masih berusia muda sehingga dimanfaatkan orang-orang yang merasa tidak puas untuk memberontak. Mereka merasa tidak puas terhadap kebijakan Raja terdahulu, yaitu Raden Wijaya, yang menurut ukuran mereka tidak memberikan kedudukan yang mereka inginkan, dianggap tidak sepadan dengan jasanya sewaktu berjuang bersama Raden Wijaya. Maka, timbullah beberapa pemberontakan pada masa Raja Jayanegara, diantaranya adalah:
Sewaktu
# '''Pemberontakan Ranggalawe''' (1309) => Ranggalawe sangat kecewa karena tidak diberi kedudukan Patih di Istana Majapahit, dia hanya diberikan kedudukan yang lebih rendah sebagai penguasa wilayah. Pemberontakannya dapat segera dihancurkan.
<nowiki> </nowiki>menjadi raja, Jayanegara masih berusia muda sehingga dimanfaatkan
# '''Pemberontakan Lembu Sora''' (1311) => Lembu Sora memberontak karena mendapat hasutan dari seorang pejabat Majapahit yang bernama Mahapati. Mahapati sebenarnya juga musuh dalam selimut bagi Raja Jayanegara, yang selalu membuat intrik dan konspirasi dalam Istana. Pemberontakan Lembu Sora dapat digagalkan pihak Istana.
orang-orang yang merasa tidak puas untuk memberontak. Mereka merasa
# '''Pemberontakan Nambi '''(1316) => Nambi memberontak karrena ambisi ayahnya Aria Wiraraja agar Nambi menjadi raja. Sehingga meskipun Nambi sudah diberi kedudukan yang tinggi sebagai Patih istana, tetap saja ia memberontak. Dia bersama ayahnya sempat membuat pertahanan di Pajarakan, tetapi akhirnya dapat dihancurkan juga.
tidak puas terhadap kebijakan Raja terdahulu, yaitu Raden Wijaya, yang
# '''Pemberontakan Kuti '''(1319) => Kuti dapat menduduki istana kerajaan sehingga Raja Jayanegara terpaksa meninggalkan Istana. Oleh para Bhayangkari Kerajaan di bawah pimpinan Gajah Mada, raja disembunyikan di tempat yang sangat dirahasiakan yaitu di desa Badander. Atas inisiatif dan usaha dari Gajah Mada maka akhirnya pihak kerajaan dapat menyusun kekuatan dan merebut kembali istana. Akhirnya raja Jayanegara dapat kembali lagi ke istana.
menurut ukuran mereka tidak memberikan kedudukan yang mereka inginkan,
dianggap tidak sepadan dengan jasanya sewaktu berjuang bersama Raden
Wijaya. Maka, timbullah beberapa pemberontakan pada masa Raja
Jayanegara, diantaranya adalah:
# Pemberontakan Ranggalawe
(1309) => Ranggalawe sangat kecewa karena tidak diberi kedudukan
Patih di Istana Majapahit, dia hanya diberikan kedudukan yang lebih
rendah sebagai penguasa wilayah. Pemberontakannya dapat segera
dihancurkan.
# Pemberontakan Lembu Sora (1311) => Lembu
Sora memberontak karena mendapat hasutan dari seorang pejabat Majapahit
yang bernama Mahapati. Mahapati sebenarnya juga musuh dalam selimut
bagi Raja Jayanegara, yang selalu membuat intrik dan konspirasi dalam
Istana. Pemberontakan Lembu Sora dapat digagalkan pihak Istana.
# Pemberontakan Nambi (1316) => Nambi memberontak karrena ambisi
ayahnya Aria Wiraraja agar Nambi menjadi raja. Sehingga meskipun Nambi
sudah diberi kedudukan yang tinggi sebagai Patih istana, tetap saja ia
memberontak. Dia bersama ayahnya sempat membuat pertahanan di Pajarakan,
tetapi akhirnya dapat dihancurkan juga.
# Pemberontakan
Kuti (1319) => Kuti dapat menduduki istana kerajaan sehingga Raja
Jayanegara terpaksa meninggalkan Istana. Oleh para Bhayangkari Kerajaan
di bawah pimpinan Gajah Mada, raja disembunyikan di tempat yang sangat
dirahasiakan yaitu di desa Badander. Atas inisiatif dan usaha dari Gajah
Mada maka akhirnya pihak kerajaan dapat menyusun kekuatan dan merebut
kembali istana. Akhirnya raja Jayanegara dapat kembali lagi ke istana.
== Hubungan dengan Cina ==
Daratan [[Cina]] saat itu dikuasai oleh [[Dinasti Yuan]] atau bangsa [[Mongol]]. Pada tahun [[1321]] seorang pengembara misionaris bernama [[Odorico da Pordenone]] mengunjungi [[Pulau Jawa]] dan sempat menyaksikan pemerintahan Jayanagara. Ia mencatat pasukan Mongol kembali datang untuk menjajah Jawa, namun berhasil dipukul mundur oleh pihak Majapahit. Hal ini mengulangi kegagalan mereka pada tahun [[1293]].