Raden Sjamsoeddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
Mr. Raden Syamsudin, (lahir di [[Sukabumi]], [[Jawa Barat]], [[1 Januari]] [[1908]] - meninggal di [[Jakarta International Java Jazz Festival|Jakarta]], [[15 Oktober]] [[1950]]) adalah Walikota [[Sukabumi]] pertama. Dia juga adalah ketua Gerakan [[3A]] anggota [[BPUPKI]] dan juga Wakil Perdana Menteri I pada [[Kabinet Amir Sjarifuddin II]] <ref>http://puijabar.org/opini-kajian/riwayat-singkat-mr-r-syamsuddin</ref>
Mr.R. Syamsuddin, lahir pada tanggal 1 Januari 1908, di Kaum Sukabumi. Sekolah Agama di Sukabumi 1915, Sekolah ELS (Europesche Lagere) di Sukabumi tahun 1926, AMS (Algemene Middelbare School) di Bandung tahun 1929, RH (Rechtoge School) Universitas Leiden Bagian Hukum di Belanda, Lulus (Predikat Cum Laude) pada tanggal 4 Oktober 1935.▼
== Pendidikan ==
Putra dari Hoofd Penghulu Sukabumi, R.H. Ahmad Juwaeni (Tokoh Ulama Pakauman, yang senantiasa di kritisi oleh K.H. Ahmad Sanusi sekaitan dengan tugas-tugas ulama pakauman diantaranya pengumpul Zakat, Infak, Shodaqoh, dll. yang dianggap oleh Ahmad Sanusi tidak sesuai/menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya).▼
▲
== Keluarga ==
▲Beliau adalah Putra dari Hoofd Penghulu Sukabumi, R.H. [[Ahmad Juwaeni]]
Syamsudin tertarik dengan pemikiran Ahmad Sanusi, akhirnya ia termasuk menjadi murid dan pengikut Ahmad Sanusi bahkan menjadi anggota dan pengurus AII (Al-Ittihadiyatul Islamiyyah) yang berganti nama menjadi Persatuan Ummat Islam (PUII) Tahun 1944.▼
== Pemikiran ==
▲Syamsudin tertarik dengan pemikiran Ahmad Sanusi, akhirnya ia termasuk menjadi murid dan pengikut Ahmad Sanusi bahkan menjadi anggota dan pengurus
== Riwayat Mr. R. Syamsuddin ==
Tahun [[1937]] menjadi [[Volientair]] di [[Algemeene Secretaris]] [[Bogor.]]
Tahun [[1938]] menjadi [[Comerse Redaktur]] di Deptemen Urusan Ekonomi [[Jakarta International Java Jazz Festival|Jakarta]]
Tanggal 20 Januari 1941 diangkat menjadi Anggota Volksraad mengganti posisi Almarhum M.H. Thamrin▼
Tahun
▲Tanggal [[20 Januari]] [[1941]] diangkat menjadi Anggota [[Volksraad]] mengganti posisi Almarhum [[Mohammad Husni Thamrin|M.H. Thamrin]]
Tanggal 18 April 1942 menjadi pucuk pimpinan (Ketua) Pergerakan 3 A (San A Undo Tyuoo Honburtyo atau Jepang Cahaya Indonesia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Indonesia) untuk membantu dalam rangka mempercepat tugas-tugasnya sebagai Ketua A3, ia menerbitkan Surat Kabar yang bernama Asia Raya (Asia Raya,12 Mei 1942)▼
Tanggal 1 Mei 1943 menjadi Wakil Ketua dari Kantor Besar Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho Tyuoo Honbu Zityo) di Jakarta▼
Tahun [[1942]] menjadi Ketua Muda [[Partai Indonesia Raya]] (Parindea)
Tanggal 1 Mei 1943 diangkat oleh Ir. Sukarno menjadi Kepala Bagian Keselamatan di Kantor Besar “ Putera “ di Jakarta▼
Tanggal 4 Oktober 1943 menjadi Tyuoo Sangi In oleh Saiko Sikikan di Jakarta▼
▲Tanggal [[18 April]] [[1942]] menjadi
Tanggal 1 Maret 1944 diangkat menjadi Kaigikatyo dari Kantor Besar Jawa Hookookai▼
Tanggal 2 November 1944 menjadi Walikota (Shicho) Kota Sukabumi (Sukabumi Shi)▼
▲Tanggal [[1 Mei]] [[1943]] menjadi Wakil Ketua dari Kantor Besar Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho Tyuoo Honbu Zityo) di [[Jakarta International Java Jazz Festival|Jakarta]]
Tanggal 28 Mei 1945 menjadi anggota BPUPKI▼
Tanggal 1 oktober 1945 dikukuhkan menjadi Walikota Sukabumi oleh BKR Sukabumi pimpinan K.H. Acun Basyuni dan KNID Kota Praja Sukabumi yang diketuai oleh dr. Abu Hanifah▼
▲
Antara tahun 1945 –1946 menjabat Komandan Hizbullah yang bermarkas di Pondok Pesantren Gunung Puyuh Sukabumi▼
Tahun 1947 ikut Hijrah ke Yogyakarta beserta pejabat pemerintah RI lainnya sebagai konsekwensi dari perjanjian Renville antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda▼
▲Tanggal [[4 Oktober]] [[1943]] menjadi
Tanggal 11 November 1947 s.d. 29 Januari 1948 menjadi Wakil Perdana Menteri 1 (hasil resafle) mewakili Masyumi (pada Kabinet Mr. Amir Sjarifuddin/Kabinet RI VI)▼
Tanggal 4 Agustus 1949 s.d. 20 Desember 1949 menjadi Menteri Penerangan mewakili Masyumi (pada Kabinet Perdana Menteri Drs. Moh, Hatta/Kabinet Presidensieel RI IX) berdasarkan Penetapan Presidien Nomor 6 Tahun 1949▼
▲Tanggal [[1 Maret]] [[1944]] diangkat menjadi Kaigikatyo dari Kantor Besar [[Jawa Hokokai|Jawa Hookookai]]
Tanggal 23 Januari 1950 s.d. 15 Oktober 1950 (sampai dengan meninggal dunia), Era Kabinet Perdana Menteri Muhammad Natsir jilid 2 ia diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa berkuasa penuh pada Pemerintah Republik Pakistan berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 75 Tahun 1950, dan jabatan ini merupakan jabatan yang terakhir dalam pemerintahan, juga ia masih menjabat sebagai pejabat Ketua Umum PB PUII pengganti Ahmad Sanusi yang telah meninggal pada tanggal 31 Juli 1950/15 Syawal 1369 H.▼
▲Tanggal [[2 November]] [[1944]] menjadi Walikota (Shicho) [[Kota Sukabumi]] (Sukabumi Shi)
Dalam tahun yang sama tepatnya tanggal 15 Oktober 1950, Syamsuddin menyusul pula shahabat dan gurunya seperjuangan, K.H. Ahmad Sanusi untuk menghadap sang Illahi meninggalkan dunia yang fana ini di Jakarta, Jenazahnya di shalatkan di Masjid Agung Sukabumi dan dikebumikan di pemakaman umum Ciandam Sukabumi.▼
▲Tanggal [[28 Mei]] [[1945]] menjadi anggota [[BPUPKI]]
▲Tanggal [[1
▲Antara tahun [[1945]]
▲Tahun [[1947]] ikut Hijrah ke [[Yogyakarta (disambiguasi)|Yogyakarta]] beserta pejabat pemerintah RI lainnya sebagai konsekwensi dari [[perjanjian Renville]] antara Pemerintah [[Indonesia]] dengan Pemerintah [[Belanda]]
▲Tanggal [[11 November]] [[1947]] s.d. [[29 Januari]] [[1948]] menjadi Wakil Perdana Menteri 1
▲Tanggal [[4 Agustus]] [[1949]] s.d. [[20 Desember]] [[1949]] menjadi [[Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] mewakili Masyumi (pada [[Kabinet
▲Tanggal [[23 Januari]] [[1950]] s.d. [[15 Oktober]] [[1950]] (sampai dengan meninggal dunia), Era [[Kabinet
Untuk mengenang jasa-jasanya Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya pada nama Rumah Sakit Daerah dan atas saran Ir. Sukarno namanya diabadikan pula menjadi nama jalan di depan Pemerintah Kota Sukabumimi, sedangkan Presiden Republik Indonesia (H.M. Suharto) menganugerahkan Bintang Maha Putra Utama pada tanggal 12 Agustus 1996 di Jakarta.▼
== Wafat ==
▲
▲Untuk mengenang jasa-jasanya Pemerintah Kota Sukabumi mengabadikan namanya pada nama Rumah Sakit Daerah dan atas saran Ir. Sukarno namanya diabadikan pula menjadi nama jalan di depan Pemerintah Kota Sukabumimi, sedangkan Presiden Republik Indonesia (H.M. Suharto) menganugerahkan Bintang Maha Putra Utama pada tanggal 12 Agustus 1996 di Jakarta.<ref>http://puijabar.org/opini-kajian/riwayat-singkat-mr-r-syamsuddin</ref>
|