Sekularisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 Suntingan perangkat seluler |
|||
Baris 1:
'''Sekularisasi''' adalah perubahan [[masyarakat]] dari identifikasi dekat dengan nilai-nilai dan institusi agama menjadi nilai-nilai dan institusi non-agama dan sekuler. ''Tesis sekularisasi'' mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui [[modernisasi]] dan [[rasionalisasi (sosiologi)|rasionalisasi]], agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan
Sekularisasi memiliki banyak tingkatan arti, yaitu sebagai [[teori]] atau proses sejarah. Teoris sosial seperti [[Karl Marx]], [[Sigmund Freud]], [[Max Weber]], dan [[Émile Durkheim]], menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan mendorong penurunan tingkat [[religiusitas]]. Penelitian dalam proses ini bertujuan untuk menentukan kelakuan yang menyebabkan kepercayaan, praktik dan institusi keagamaan kehilangan pengaruh publik. Sejumlah teoris
Sebutan ini juga memiliki arti tambahan yang historis.<ref>Casanova, Jose (1994). ''Public Religions in the Modern World''. University of Chicago Press, pg. 13. ISBN 0-226-09535-5</ref> Sekularisasi pernah diberlakukan pada properti [[badan gereja|gereja]] yang melibatkan pengabaian barang oleh gereja dan dijual setelah [[pemerintah]] menyita properti tersebut. Ini sering terjadi setelah negosiasi dan persetujuan yang masuk akal berhasil tercapat. Dalam [[teologi]] [[katolik]], sebutan ini juga dapat menandakan izin atau kekuasaan yang diberikan kepada seseorang (biasanya rohaniwan, yang menjadi [[rohaniwan sekuler]]) untunk tinggal di luar [[koloni]] religiusnya ([[biara]]) dengan waktu yang ditentukan atau permanen.<ref>Catholic Encyclopedia at newadvent.org. http://www.newadvent.org/cathen/13677a.htm Retrieved 3/15/07.</ref>
|