Idham Chalid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Putera Ramadhan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Putera Ramadhan (bicara | kontrib)
Baris 75:
Sepanjang tahun 1952-1955, ia, yang juga duduk dalam Majelis Pertimbangan Politik PBNU, sering mendampingi Rais Am K.H. [[Abdul Wahab Hasbullah]] berkeliling ke seluruh cabang NU di Nusantara.
 
Dalam Pemilu 1955, NU berhasil meraih peringkat ketiga setelah PNI dan Masyumi. Karena perolehan suara yang cukup besar dalam Pemilu 1955, pada pembentukan kabinet tahun berikutnya, [[Kabinet Ali SastroamijoyoSastroamidjojo II]], NU mendapat jatah lima menteri, termasuk satu kursi [[Daftar Wakil Perdana Menteri Indonesia|wakil perdana menteri]], yang oleh PBNU diserahkan kepada Idham Chalid. Pada Muktamar NU ke-21 di Medan bulan Desember tahun yang sama, Idham terpilih menjadi [[Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama|ketua umum PBNU]]. Saat dipercaya menjadi orang nomor satu NU ia masih berusia 34 tahun. Jabatan tersebut dijabatya hingga tahun 1984 dan menjadikannya orang terlama yang menjadi ketua umum PBNU selama 28 tahun.
 
Kabinet Ali Sastroamijoyo hanya bertahan setahun, berganti dengan Kabinet Djuanda. Namun Idham Chalid tetap bertahan di posisi wakil perdana menteri sampai Dekrit Presiden tahun 1959. Idham kemudian ditarik menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung, dan setahun kemudian menjadi wakil ketua MPRS.
 
Pertengahan tahun 1966 [[Orde Lama]] tumbang dan tampillah [[Orde Baru]]. Namun posisi Idham di pemerintahan tidak ikut tumbang. Dalam [[Kabinet Ampera I]], [[Kabinet Ampera II]] dan [[Kabinet Pembangunan I]] yang dibentuk [[Soeharto]], ia dipercaya menjabat [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia|menteriMenteri kesejahteraanKesejahteraan rakyatRakyat]] sampai tahun 1970 dan menteri sosial sampai 1971.
 
Nahdlatul Ulama di bawah kepemimpinan Idham kembali mengulang sukses dalam Pemilu 1971. Namun setelah itu pemerintah melebur seluruh partai menjadi hanya tiga partai: Golkar, PDI, dan PPP dan NU tergabung di dalam [[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]].